41
F. Kerangka Pikir
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun.Para ahli menyebutnya golden age, dimana pada masa ini anak mulai peka untuk menerima rangsangan.
Oleh karena itu, Pendidikan Anak Usia Dini ditujukan kepada anak dari lahir sampai usia enam tahun agar perkembangan dan pertumbuhan anak dapat
berkembang secara optimal sesuai tingkat usianya. Aspek perkembangan anak usia dini yang menjadi acuan di Taman Kanak-kanak meliputi aspek perkembangan
kognitif, nilai moral dan agama, fisik motorik, sosial-emosional, dan bahasa. Salah satu aspek kemampuan dasar yang harus dikembangkan pada anak
usia dini adalah kemampuan berbahasa yang mencakup empat hal yaitu menyimak, membaca, menulis, dan bicara. Perkembangan bicara sangat perlu mendapatkan
stimulasi yang optimal, sehingga kelak anak akan mudah berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan gagasan yang sangat banyak, akan tetapi anak belum mampu mengungkapkannya karena
kemampuan bicaranya masih terbatas dan jumlah kosa kata yang dimiliki anak masih sedikit. Keterampilan berbicara tidak dikuasai anak secara tiba-tiba, akan
tetapi perlu stimualsi dan latihan secara terus-menerus sehingga keterampilan bicara anak akan berkembang melalui interaksi yang berkelanjutan dan
pengalaman langsung bagi anak untuk belajar berbicara. Pemilihan metode dalam kegiatan sangat mempengaruhi seluruh aspek
perkembangan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran membantu guru dalam menstimulasi perkembangan anak melalui pengalaman
42
belajar ke arah benda yang konkret agar memaksimalkan proses penyerapan informasi di otak anak.
Metode karyawisata merupakan metode yang melibatkan anak secara aktif bereksplorasi dengan lingkungannya agar anak memperoleh pengalaman langsung
untuk menarik minat anak dan merangsang rasa ingin tahunya sehingga anak akan bertanya untuk memperoleh jawaban atas rasa ingin tahunya. Kemudian guru
menjawab dan melanjutkan menstimulasi anak dengan bertanya pada anak tentang apa yang dilihat dan dialaminyasehingga menimbulkan motivasi belajar
dalammenambah perbendaharaan
kosa katanya
untuk mengembangkan
keterampilan berbicara pada anak usia taman kanak-kanak.
Gambar 2. Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir yang telah diuraikan diata
s, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Keterampilan berbicara anak di TK Kemala Bhayangkari 07 Bantuldapat ditingkatkan melalui metode
karyawisata ”
Tindakan Hasil
Keterampilan Bicara Anak
kelompok A belum
berkembang optimal
Peningkatan keterampilan
Bicara Anak melalui
metode Karyawisata
Keterampilan Bicara Anak
mengalami peningkatan
melalui metode karyawisata
Keterampilan
Bicara Anak
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 96 penelitian tindakan kelas classroom action
research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan yang ada pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru itu sendiri, yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya Suroso, 2009: 29.
Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara untuk memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan
kerjasama antara guru dan peneliti untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Kegiatan penelitian ini bertujuan
untuk mencoba dan mengamati seluruh pelaksanaan kegiatan dengan metode pembelajaran baru, kemudian dicermati hasilnya untuk mengetahui perkembangan
bahasa anak melalui kegiatan bercakap-cakap di kelas sebagai upaya untuk menstimulasi keterampilan berbicara dan mengetahui hambatan dalam proses
pembelajaran serta untuk mengetahui hasil sebelum dan sesudah menggunakan metode karyawisata dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada anak kelas
A di TK Kemala Bhayangkari 07 Bantul.