39
akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Semakin banyak informasi yang diperoleh anak, ia akan lebih banyak berkomunikasi dengan orang disekitarnya.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan 2007: 165 yang berpendapat bahwa berbicara distimulasi oleh pengalaman. Berbicara merupakan ekspresi diri, dimana
si pembicara akan lancar mengucapkan berbagai kalimat atau berpendapat jika orang tersebut kaya akan pengetahuan dan pengalaman. Anak-anak yang memiliki
pengalaman yang banyak dan bervariasi akan mudah menampilkan dirinya melalui berbicara dengan menguraikan pengetahuan dan pengalamannya itu. Semakin
banyak pengalaman yang dimiliki, anak akan semakin terdorong untuk berbicara. Welton dan Mallon juga memaparkan karyawisata berarti membawa anak-
anak TK ke objek-objek tertentu sebagai pengayaan, pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh anak di dalam kelas
Moeslichatoen, 2004: 25. Metode karyawisata dapat digunakan guru untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak seperti perkembangan bahasa
karena dilakukan di luar kelas, di alam terbuka dan digunakan untuk mengenal lingkungan sekitarnya, yang dapat pula menjadi sumber belajar anak Nurbiana
Dhieni, 2005: 8.14. Pengalaman langsung dengan objek yang nyata akan membentuk
pengetahuan anak berkembang pesat, anak mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan yang menarik perhatiannya, rasa ingin tahunya dan
mengadakan pengamatan serta kajian terhadap fakta yang dihadapinya secara langsung. Karyawisata juga dapat memberi kesempatan kepada anak-anak Taman
40
Kanak-kanak untuk menggunakan seluruh panca inderanya sekaligus anak dapat melakukan generalisasi berdasarkan sudut pandang mereka.
Rasa ingin tahu anak yang besar akan mendorong mereka untuk bertanya ataupun mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang mereka lihat. Hal tersebut
akan menstimulasi perkembangan bahasa anak khususnya dalam berbicara.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: Penelitian yang dilakukan oleh Ari Prasasti 2012 dengan judul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui metode Show and Tell pada Anak TK Kelompok B di TK ABA
Kasihan ”. Penelitian ini merupakan pnelitian tindakan kelas classroom action
research. Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B TK ABA Kasihan yang berjumlah 24 anak, yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara melalui metode Show and Tell. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan berbicara dalam setiap siklus. Sebelum
adanya tindakan, keterampilan berbicara anak berada pada kriteria tidak baik, yaitu 29,1. Pada Siklus I keterampilan berbicara anak meningkat pada kriteria cukup,
yaitu 66,7. Pada Siklus II keterampilan berbicara anak mengalami peningkatan signifikan yang mencapai kriteria baik, yaitu 87,5.
41
F. Kerangka Pikir
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun.Para ahli menyebutnya golden age, dimana pada masa ini anak mulai peka untuk menerima rangsangan.
Oleh karena itu, Pendidikan Anak Usia Dini ditujukan kepada anak dari lahir sampai usia enam tahun agar perkembangan dan pertumbuhan anak dapat
berkembang secara optimal sesuai tingkat usianya. Aspek perkembangan anak usia dini yang menjadi acuan di Taman Kanak-kanak meliputi aspek perkembangan
kognitif, nilai moral dan agama, fisik motorik, sosial-emosional, dan bahasa. Salah satu aspek kemampuan dasar yang harus dikembangkan pada anak
usia dini adalah kemampuan berbahasa yang mencakup empat hal yaitu menyimak, membaca, menulis, dan bicara. Perkembangan bicara sangat perlu mendapatkan
stimulasi yang optimal, sehingga kelak anak akan mudah berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan gagasan yang sangat banyak, akan tetapi anak belum mampu mengungkapkannya karena
kemampuan bicaranya masih terbatas dan jumlah kosa kata yang dimiliki anak masih sedikit. Keterampilan berbicara tidak dikuasai anak secara tiba-tiba, akan
tetapi perlu stimualsi dan latihan secara terus-menerus sehingga keterampilan bicara anak akan berkembang melalui interaksi yang berkelanjutan dan
pengalaman langsung bagi anak untuk belajar berbicara. Pemilihan metode dalam kegiatan sangat mempengaruhi seluruh aspek
perkembangan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran membantu guru dalam menstimulasi perkembangan anak melalui pengalaman