Faktor yang Menimbulkan Perbedaan dalam Belajar Berbicara

29 malu, ada pula yang tersendat-sendat. Untuk merangsang anak agar lancar berbicara sesuai tahap perkembangannya, Suhartono 2005: 59 menjelaskan beberapa kiat-kiat sebagai berikut: a. Biasakan untuk berbicara dengan anak. Semakin sering kita bicara dengan anak, maka akan semakin cepat perkembangan jalur auditoris yang ada di dalam otak kanan. b. Pandanglah mata anak. Berbicara dengan memandang mata anak akan meningkatkan pemahaman terhadap bahasa yang kita pakai dan sekaligus akan mempunyai pengaruh terhadap anak ketika berbicara. Melakukan kontak langsung dengan cara memandang mata anak, berarti mengajarkan kepada anak bahasa isyarat dan ekspresi muka yang akan dijadikan bekal untuk meningkatkan keterampilan anak dalan berbicara. c. Hindari kebiasaan bicara pada anak dengan pengejaan yang dibuat-buat.Anak akan belajar lebih akurat dan efisien jika orangtua berusaha secara benar dan jelas mengeja setiap kata yang kita ucapkan. d. Bicarakan apa yang benar-benar dilakukan dan dialami anak.Dari hasil analisis menyatakan bahwa banyaknya waktu yang dihabiskan oleh para ibu untuk membicarakan benda-benda yang digunakan bermain oleh anak- anaknya lebih banyak mempengaruhi perkembangan bahasa anak –anak daripada kompleksitas ujaran ibu Armstrong, 2003: 63. e. Katakan lebih banyak daripada yang diminta.Jika anak meminta sesuatu kepada orangtua, sebaiknya orangtua menjawab secara lebih panjang dan jelas. 30 f. Gunakan tata bahasa yang benar dalam berbicara. Pada periode kritis untuk menguasai tata bahasa terjadi sebelum umur tiga tahun. Oleh karena itu, gunakan ucapan yang secara tata bahasa benar. g. Dengan lembut betulkan kesalahan anak. Jangan menunjuk dengan kasar kesalahan ejaan dan tata bahasa seorang anak, benahi dengan lembut namun efektif sebagai bagian dari percakapan. h. Lakukan percakapan dengan anak. Kadang-kadang dalam percakapan ada kalanya kita menggunakan bahasa isyaratgerakan-gerakan anggota badan. i. Jangan paksa anak menghafal kata. Kadang anak-anak membutuhkan waktu beberapa saat untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan ketika mereka berusaha mengekspresikan gagasan-gagasannya. j. Hati-hati dengan infeksi telinga. Anak-anak yang memiliki penyakit kronis atau kambuhan sebelum berumur empat tahun akan mengalami kehilangan pendengaran secara temporal yang dapat mengganggu perkembangan bahasa anak.

C. Metode Karyawisata

1. Pengertian Metode Karyawisata

Pengertian metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989: 530 yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan pelajaran, sedangkan karyawisata berarti bepergian atau mengunjungi suatu obyek dalam rangka memperluas pengetahuan. Di sisi lain Jusuf Djajadisastra 1982: 10 menjelaskan kata 31 karyawisata berasal dari kata karya dan wisata, karya yang artinya kerja dan wisata yang artinya pergi. Dengan demikian karyawisata berarti pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata ialah murid-murid akan mempelajari suatu objek ditempat mana objek itu terdapat. Dengan demikian, apa yang disebut dengan bekerja yang dimaksud ialah mempelajari sesuatu. Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan, dan benda-benda lainnyaMoeslichatoen, 2004: 68. John Dewey Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 22 mengemukakan bahwa anak selalu ingin mengeksploitasi lingkungannya dan memperoleh manfaat dari lingkungan itu. Pada saat itulah anak menghadapi permasalahan pribadi dan sosial yang mendorong anak mempergunakan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif. Sependapat dengan Yuliani Nurani Sujiono 2009: 58 yang percaya bahwa anak- anak pada masa usia dini membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Seorang ahli pendidikan Edgar Dale Nurbiana Dhieni, 2005: 10.10 juga mengemukakan pentingnya pemerolehan pengalaman secara langsung dalam proses belajar. Dia mengklasifikasikan pengalaman belajar menurut tingkat dari yang paling konkret ke paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan The Cone of Experiences kerucut pengalaman belajar.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 3 12

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Peningkatan Kecerdasan Musikal Melalui Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok B Di TK Kemala Bhayangkari 70 Kecamatan Masaran Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Karyawisata Pada Anak Kelompok A Di TK Desa Krajan 01, Weru, Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Karyawisata Pada Anak Kelompok A Di TK Desa Krajan 01, Weru, Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENINGKATAN KOSA KATA ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Peningkatan Kosa Kata Anak Melalui Media Gambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kemala Bhayangkari 59 Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kosa Kata Anak Melalui Media Gambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kemala Bhayangkari 59 Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 7

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BAGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DRILL PENYUSUNAN KUBUS GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DRILL PENYUSUNAN KUBUS GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | Permatasari | KUMARA CENDEKIA 6173 13166 1 PB

0 1 10