Arah Komunikasi Komunikasi Organisasi

43 informasi diagonal bisa terjadi dua arah, yaitu ke atas dan ke bawah. Diagonal ke atas terjadi apabila alur informasi berasal dari pegawai berkedudukan lebih rendah kepada pegawai berkedudukan lebih tinggi yang berada di bagian atau divisi lain. Sedangkan komunikasi diagonal ke bawah terjadi apabila pegawai dengan kedudukan lebih tinggi berkomunikasi dengan pegawai berkedudukan lebih rendah yang berada di bagian lain. Komunikasi internal juga memiliki berbagai cara berkomunikasi. Onong 2009: 125 mengklasifikasikan berbagai cara berkomunikasi dalam dua jenis:

a. Komunikasi Personal

Komunikasi personal adalah komunikasi antara dua orang yang dapat berlangsung dengan bertatap muka atau melalui media.

b. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka. Kelompok ini bisa kecil dan juga besar, berapa jumlah orang yang termasuk kelompok kecil atau besar tidak bisa ditentukan jumlahnya secara eksak. Komunikasi internal yang baik sangat diperlukan sebuah organisasi agar terjalin hubungan baik di kalangan publik internal sehingga memungkinkan tercapainya sinergi kerja. Untuk melihat betapa pentingnya komunikasi internal, Sunarto AW 2005: 49 44 menyebutkan beberapa poin arti penting komunikasi internal bagi organisasi: a. Komunikasi internal merupakan forum strategis bagi organisasi untuk menyampaikan kebijakan organisasi b. Melalui komunikasi internal, para staf memperoleh kesempatan untuk menyatakan pendapatnya tentang pekerjaan c. Komunikasi yang baik dengan staf merupakan langkah awal untuk melakukan pendektan dengan masyarakat karena masyarakat biasanya lebih percaya staf biasa ketimbang pihak manajemen d. Komunikasi internal yang dilakukan dengan berkelanjutan dan intensif mampu memunculkan semangat kerja karyawan e. Komunikasi internal juga menjadi sarana terbentuknya rasa saling percaya antara staf lini dan manajemen puncak.

11. Komunikasi Eksternal

Sebuah organisasi tidak akan berjalan hanya dengan orang- orang di dalam organisasi, namun organisasi didukung oleh pihak- pihak di luar organisasi yang bisa memberikan bantuan atau timbal balik terhadap aktivitas di dalam organisasi. Untuk bisa melakukan kerjasama dengan pihak luar, organisasi harus menjaga hubungan baik dengan pihak luar tersebut dengan melakukan komunukasi. Suranto AW 2005: 51 menjelaskan bahwa proses interaksi antara sebuah