40 dengan pihak luar. Menurut John Ivancevich 2006: 122 disebutkan
empat jenis komunikasi eksternal, yaitu : hubungan dengan masyarakat, periklanan, promosi, dan survey tempat.
Untuk organisasi pendidikan, tidak jauh dengan organisasi atau lembaga lainnya. Lembaga pendidikan juga menjalin komunikasi ke
segala arah baik itu internal ataupun eksternal. Selama melakukan komunikasi lembaga pendidikan akan memiliki kendala seperti tidak
tersampainya informasi secara menyeluruh, informasi berbeda dengan yang seharusnya, atau penyampaian informasi tidak tepat waktu.
10. Komunikasi Internal
Adanya pembagian tugas dalam organisasi menunjukan bahwa organisasi memiliki alur kerja atau kerangka kerja. Di kerangka kerja
tersebut, pemimpin akan membagi anggota ke dalam kelompok kecil. Untuk mengawasi setiap pekerjaan, pemimpin akan menunjuk
seseorang yang bertanggung jawab sehingga bisa komunikasi dan mengawasi hanya dengan bertanya pada orang tersebut.Proses
interaksi untuk saling bertukar pesan dengan hanya melibatkan orang- orang yang menjadi bagian internal suatu organisasi itulah yang
disebut dengan komunikasi internal Suranto AW, 2005: 47. Berbagai program komunikasi internal meliputi pertemuan rutinrapat,
sarasehan, pemberian
penghargaan untuk
karyawan teladan,
merayakan ulang tahun salah satu karyawan, rekreasi, arisan, atau
41 komunikasi dengan media internal perusahaan seperti majalah, buletin,
dan papan informasi. Adapun pola-pola komunikasi internal berdasarkan aliran
informasinya. Suranto AW 2005: membedakan pola komunikasi menjadi tiga yaitu:
a. Komunikasi Vertikal
Pola komunikasi vertikal terdiri dari komunikasi vertikal ke atas dan ke bawah. Komunikasi vertikal ke atas yaitu arah
komunikasi dari bawah yang disampaikan ke atasan. Komunikasi ini dirancang untuk menyelesaikan umpan balik tentang bagaimana
program-program organisasi berjalan. Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang kemajuan organisasi. Bentuk
komunikasi dari bawah ke atas adalah laporan tertulis, lisan, pertemuan, dan lain-lain.
Wayne Pace 2006: 190 mengatakan bahwa komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan yaitu: aliran informasi dari
bawahan berharga untuk proses pembuatan keputusan, komunikasi ke atas mendorong keluh kesah muncul di permukaan sehingga
atasan tahu, komunikasi ke atas memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyalurkan ide dan gagasan, dan komunikasi ke
atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan. Pola komunikasi ke bawah dalam sebuah organsiasi berarti
bahwa informasi mengalir dari jabatan berotorias tinggi kepada