36 penerima maka diantara waktu tersebut pasti ada sebuah gangguan
yang nantinya dapat mempengaruhi penerima dan umpan baliknya. Dari beberapa mode tersebut terlihat bahwa semua model tersebut
memiliki sifat satu arah linear
b. Model Proses Komunikasi
Salah satu
model yang
banyak digunakan
untukmenggambarkan prose komunikasi adalah model sirkular yang dibuat oelh Osgood dan Schramm 1954. Model ini
menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, di maana pesan ditransit melalui proses encoding dan decoding.
Encoding adlah translasi yang dilakukan oleh sumber. Hubungan antara encoding dan decoding adalah hubungan anatara sumber dan
penerima pesan simultan dan saling mempengaruhi Pada tahap awal, sumber fungsi sebagai encoder dan
penerima sebagai decoder. Tetapi pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim dan sumber sebagai penerima, dengan
kata lain sumber pertama akan menjadi penerima kedua dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kdua, dan
seterusnya. Pelaku komunikasi baik sumber maupun penerima dalam
modelini mempunyai kedudukan yang sama. Oleh karena itu, prose komunikasi dapat berakhir di mana dan kapan saja.
37
c. Model Komunikasi Partisipasi
Komunikasi sebagai suatu proses yang memusat meunuju ke arah pengertian bersama, menurut kincaid Hafied, 2013: 47
dapat dicapai meski kebersamaan pengertian pada suatu objek atau pesan tidak pernah sempurna.
Model komunikasi ini mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan. Dalam proses
komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha mnafsirkan dan memahami yang diterimanya dengan baik. Dengan demikian
pelaku komunikasi dapat memberikan reaksi dengan baik kepada orang lain.
8. Media Komunikasi
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada
beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah
panca indera manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indera selanjutnya siproses dalam pikiran manusia
untuk mengontrol dan menen tukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi media yang dimaksud ialah media yang digolongkan.