52 5.
Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari kehadiran mereka
Komunikasi yang efektif tersebut pastinya juga akan mengalami pengalang seperti yang diuangkapkan oleh John M. Ivancevich 2006:
130-133 diantaranya :
1. Kerangka Referensi
Pengalaman akan mempengaruhi setiap individu dalam menginterpretasikan komunikasi. Hasil ini akan berujung pada
beragamnya proses pengkodean pesan dan penguraian pesan.
2. Mendengar Selektif
Bagian penting
dari omunikasi
melibatkan aktivitas
mendengarkan. Faktanya,
75 dari
proses komunikasi
menggunakanmedia suara. Kebanyakan orang menghabiskan sekitar 30-40 dari waktu mereka untuk mendengarkan. Mendengarkan
selektif adalah bentuk dari persepsi selektif dimanakita cenderung menghambat semua informasi baru, terutama jika bertentangan
dengan apa yang kita percayai.
3. Pertimbangan Nilai
Setiap situasi komunikasi pertimbangan nilai dibuat oleh si penerima pesan. Hal ini pada dasarnya melibatkan pemberian nilai
keseluruhan pada sebuah pesan sebelum seseorang menerima keseluruhan komunikasi.
53
4. Kredibilitas Sumber
Kredibilitas sumber mengacu pada kepercayaan yang dimiliki penerima pesan atas kata-kata dan tindakan yang disampaikan sang
komunikator. Kredibilitas yang dimaksud dilihat dari siapa yang menyampaikan, dari mana beritainformasi tersebut diambilberasal.
Sumber yang baru di jumpai, atau berdasar pengalaman tidak kredibel maka tidak akan menghasilkan tanggapan yang baik. Sehingga
komunikasipun akan terputus.
5. Penyaringan Informasi
Penyaringan sering terjadi dalam komunikasi ke atas dalam organisasi, mengacu pada manipulasi informasi sehingga persepsi
penerima pesan yang disampaikan sebagai pesan yang positif. Penyaringan informasi terkadang sebagai kontrol namun lebih sering
akan menimbulkan masalah karena ketidakakuratan informasi yang diterima oleh penerima akhir.
6. Bahasa dalam kelompok
Bahasa dalam kelompok atau jargon teknis tidak selalu mudah dipahami terutama untuk orang dari kelompok luar. Pada saat
berkomunikasi dengan
pihak luar
tidak disarankan
untuk menggunakan bahasa yang tidak familiar, singkatan, atau bahasa
gahul dalam kelompok. Ini akan akan membuat lawan bicara atau penerima pesan merasa asing dan akhirnya tidak bisa berkomunikasi
dengan nyaman.
54
7. Perbedaan Status
Perbedaan status seperti jabatan dan gelar dapat dipersepsikan sebagai ancaman bagi orang yang berada pada hirarki rendah.
Biasanya atasan seperti direktur utama tidak akan bisa ditemui secara langsung jika belum janjian atau bukan orang dengan jabatan atas. Hal
ini memperlebar jarak antara atasan dan bawahan.
8. Tekanan waktu
Waktu yang mendesak merupakan salah satu penghalang utama terjadinya komunikasi. Kegagalan proses komunikasi formal
sering disebabkan karena keterbatasan waktu. Maksudnya adalah karena adanya keterbatasan waktu seseorang memotong jalur
komunikasi sehingga menyingkirkan seseorang yang lain yang seharusnya terlibat pada jalur komunikasi tersebut.
9. Kelebihan Muatan Komuniakasi
Di era teknologi ini, kelebihan muatan komunikasi yang dimaksud adalah spam pada elektronik mail. Yaitu iklan komersial
yang dikirim ke kotak surat email sesorang. Dilaporkan oleh www.ferris.com bahwa sekitar 20 pesan yang masuk ke kotak surat
seseorang adalah pesan yang tidak diinginkan spam. Suranto AW 2005: 105 menyebutkan ada beberapa indikator
komunikasi yang efektif di organisasi, yaitu:
1. Pemahaman
55 Pemahaman merupakan kemampuan seseorang memahami
pesan dengan cermat sebagaimana yang dimaksudkan oleh komunikastor. Komunikasi dikatakan efektif bila komunikan mampu
memahami secara cermat dan komunikator berhasil menyampaikan pesan secara cermat.
2. Kesenangan
Selain ketersampaian informasi, komunikasi dikatakan berhasil bila terjadi suasana menyenangkan antara komunikan dan
komunikator.
3. Pengaruh
Pengaruhnya lebih pada sikap komunikan, yaitu ternjadinya perubahan sikap positif orang lain sesuai keinginan komunkator.
4. Hubungan
Setelah terjadinya komunikasi, diharapkan akan timbul hubungan yag baik. Komunikasi yang efektif dalam prosesnya mampu
meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
5. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang sesuai instruksi dari pesaninformasi yang diberikan baik pihak komunikan ataupun
komunikator.
E. Penelitian Yang Relevan
Ada beberapa penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini, ada beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian berikut dengan
56 penelitian penulis, berikut penelitian-penelitian yang relevan dengan
penelitian ini: 1.
Judul penelitian “Pelaksanaan Komunikasi Intern di Kantor Pusat Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtamarta Kota Yogyakara”
dilakukan oleh Siti Wulandari pada tahun 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi intern yang terjadi di PDAM
Yogyakarta secara keseluruhan sudah baik meskipun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, media komunikasi inter yang digunakan
meliputi media tertulis dan media lisan, serta iklim komunikasi mendukung karena terdapat prnsip-prinsip kekeluargaan. Hambatan
komunikasi intern di PDAM Yogyakarta adalah pola aliran informasi susah dipahami oleh karyawan, pemimpin kurang berinteraksi, dan
beberapa pegawai memiliki sifat pendiam. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian penulis yaitu
meneliti pelaksanaan komunikasi organisasi khususnya komunikasi internal. Perbedaannya adalah penelitian ini tidak meneliti iklim
komunikasi organisasi. 2.
Judul Penelitian “Pelaksanaan Komunikasi Organisasi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan” dilakukan oleh
Indah Devitasar pada tahun 2014. Hasil dari penelitian ini bahwa penerapan komunikasi organisasi yang diterapkan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan telah dikomunikasikan oleh kepala Dinas beserta jajaran unit kerja dan bawahannya dalam