Penelitian Yang Relevan KAJIAN TEORI

59 Organisasi memiliki struktur yang menggambarkan jabatan dan tanggungjawabnya, dengan adanya struktur tersebut komunikasi internal yang dilakukan disesuaikan berdasarkan alurnya yaitu komunikasi vertikal ke atas, komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi organisasi adalah penyebaran informasi. Informasi harus segera disebarkan baik dari atasan kepada bawahan dan sebaliknya, dengan sesama pegawai, atau dengan bagian lainnya. Pada intinya komunikasi harus selalu dilakukan ke segala arah, ke segala pihak, dan dilakukan dengan berkelanjutan. Melihat pentingnya komunikasi pada sebuah organisasi, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul juga harus melakukan komunikasi internal yang baik sehingga tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, hambatan yang dihadapai, dan menemukan solusi untuk memecahkan hambatan komunikasi di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul.

G. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pelaksanaan komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. a. Pola Komunikasi Vertikal ke Atas b. Pola Komunikasi Vertikal ke bawah 60 c. Pola Komunikasi Horizontal d. Pola Komunikasi Diagonal 2. Apakah media yang digunakan dalam komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul? a. Media Pertemuan atau Pembicaraan b. Media Tertulis c. Media Audio d. Media berbasis Internet 3. Apakah hambatan dalam komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul? 4. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi internal Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul? 61

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan untuk menggali data yang memiliki makna secara mendalam. Seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen Sugiono, 2014: 21 bahwa karakteristikpenelitian kualitatif adalah bersifat deskriptif dan menekankan pada makna atau proses. Data tersebut terkait pelaksanaan komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul yang terjadi saat itu juga dan apa adanya. Setelah semua terkumpul, fakta-fakta tentang perilaku atau kegiatan komunikasi organisasidi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul dideskripsikan secara tertulis kemudian disimpulkan.

B. SettingPenelitian

Penelitian ini bertempat di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul terletak di Komplek II Perkantoran Pemkab Bantul, Jl. Lingkar Timur, Manding, Bantul 55714.Penelitian dilaksanakan pada 16 – 29 Februari 2016.

C. Subjek Penelitian

Peneliti mengamati situasi komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul dengan melakukan wawancara terhadap seseorang yang dipandang tahu tentang situasi tersebut. 62 Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan komunikasi internal, narasumber kunci key informan adalah kepala Dinas Pendidikan Dasar. Narasumber kunci yaitu seseorang yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini. Narasumber lain adalah kepala subbagian umum, kepala subbagian keuangan, kepala subbagian kepegawaian, kepala bagian bina program, kepala bagian bidang SD, kepala bagian bidang SMP dan pejabat fungsional yang datang ke Dinas Pendidikan Dasar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini ada tiga cara, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara komunikasi dua arah Zainal Mustafa, 2009: 96. Teknik ini diperlukan dalam penelitian ini karena wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual sehingga kepastian untuk mendapatkan data sangat tinggi Zainal Mustafa, 2009: 98. Zainal Mustafa 2009: 98 menambahkan bahwa wawancara memiliki kelebihan diantaranya: jika ada jawaban yang kurang jelas bisa dilakukan pengulangan ucapan pertanyaan atau jawaban, dapat mengetahui reaksi responden dari mimik wajah, dapat diketahui responden yang tahu benar dan tidak, dan peneliti bebas menyaring responden yang sesuai dengan yang dibutuhkan.