Identifikasi Masalah Batasan Masalah

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoretis

1. Hakikat Diskusi

Ditinjau secara etimologis diskusi berasal dari kata kerja dalam bahasa Inggris yaitu to discuse yang berarti berunding atau membicarakan. Dari tinjauan etimologis tersebut dapat diketahui bahwa diskusi merupakan bentuk kagiatan yang terdiri atas beberapa orang yang bertatap muka secara langsung dalam bertukar pikiran, pendapat, maupun pandangan terhadap sebuah permasalahan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut Suharyanti, 2011: 39. Hendrikus 1991: 96 menyatakan bahwa diskusi berasal dari bahasa Latin discutere yang berarti membeberkan masalah. Dalam arti luas, diskusi dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu permasalahan objektif. Dalam proses ini seseorang akan mengemukakan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan atas hubungan antarmasalah itu sendiri. Dalam arti sempit, diskusi dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan untuk bertukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Tarigan 2008: 40 menyatakan bahwa pada hakekatnya diskusi merupakan sebuah metode untuk memecahkan permasalahan dengan berpikir secara berkelompok. Oleh karena itu, proses diskusi adalah sebuah kegiatan kerjasama atas aktivitas koordinatif yang memuat langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota kelompok. Brilhart via Dipodjojo, 1982: 63 menyatakan bahwa diskusi adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah pengertian dan kesepekatan dari sebuah permasalahan. Proses diskusi hendaknya dapat mendiskusikan persoalan-persoalan dengan sungguh-sungguh sebagai pemecahan masalah dengan mendalami secara sungguh-sungguh. Darmastuti 2006: 73 menyatakan bahwa kelompok dikusi merupakan kelompok yang terdiri atas sejumlah orang yang berkumpul untuk saling bertukar pikiran. Tujuan utama dari pembetukan kelompok tidak semata-mata untuk memecahkan sebuah permasalahan saja, akan tetapi juga sebagai sarana mendiskusikan suatu topik pembicaraan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa diskusi merupakan sebuah kegiatan yang terdiri atas sejumlah anggota yang saling bertukar pikiran, gagasan, maupun ide untuk mencari jalan keluar atau pun penyelesaian dari sebuah permasalahan yang sedang didiskusikan. Diskusi merupakan salah satu keterampilan berbicara sehingga dalam penilaiannya juga dapat menggunakan faktor-faktor yang menunjang keterampilan berbicara. Arsjad 1993: 17-22 menyatakan bahwa ada faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara dalam rangka mengefektifkan kegiatan berbicara. Faktor tersebut meliputi faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Faktor kebahasaan sebagai penunjang keefektifan berbicara antara lain adalah sebagai berikut: 1 ketepatan ucapan, pengungkapan bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Hal tersebut sesuai dengan contoh kata materi diucapkan matri , 2 penempatan tekanan, nada, sendi, dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91