Pengamatan Proses Deskripsi Awal Keterampilan Berdiskusi Siswa

2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Sedangkan kelompok yang cukup baik dalam keaktifan kelompok adalah kelompok 4. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 5 berikut ini.

b. Pengamatan Produk

Hasil nilai siswa pada tahap pratindakan masih jauh dari harapan. Pada tahap pratindakan skor rata-rata kelas yang diperoleh yaitu hanya sebesar 15,87. Pada tahap ini hanya ada 4 siswa atau sekitar 12,5 yang mencapai nilai KKM, sehingga kelas dikatakan tidak mencapai ketuntasan karena banyaknya siswa yang mencapai belum mencapai KKM ≥75 dari keseluruhan jumlah siswa. Nilai tertinggi siswa adalah 75, sedangkan nilai terendah siswa adalah 25. Hal ini disebabkan oleh siswa yang tidak menguasai aspek-aspek dalam keterampilan berdiskusi. Hal tersebut menjadi permasalahan utama bagi siswa. Berikut ini merupakan penjabaran penguasaan aspek-aspek keterampilan berdiskusi siswa pada tahap pratindakan sesuai dengan lampiran 13.1. 1 Aspek Kemampuan Menyampaikan Ide Pendapat Pada tahap pratindakan aspek memberikan pendapat termasuk dalam kategori cukup dengan perolehan skor rata-rata kelas yang didapatkan yaitu 1,28. Sebagian besar siswa cenderung belum berani mengungkapkan pendapatnya. Hanya sebanyak 9 orang siswa sudah mampu dan berani berbicara yaitu mampu mengemukakan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh kelompok lain. Siswa tersebut adalah S01, S04, S07, S11, S15, S19, S21, 26, dan S29. Sebagian besar siswa masih belum aktif dalam mengeluarkan pendapat karena cenderung masih malu dan ragu-ragu dalam berpendapat. Dari pengamatan yang dilakukan banyak siswa yang ingin mengungkapkan ide dan pendapatnya akan tetapi hanya berbisik dan meminta temannya yang lain untuk mengungkapkan ide tersebut. 2 Aspek Menanggapi Pendapat Pada tahap pratindakan ini hanya ada 9 siswa yang mampu menanggapi pernyataan ataupun pendapat dari anggota kelompok lain. Siswa tersebut adalah siswa yang juga banyak melontarkan pertanyaan saat diskusi berlangsung, antara lain S01, S04, S07, S11, S15, S19, S21, 26, dan S29. Pernyataan yang diberikan masih sekedar tanggapan namun belum menyertakan alasan yang rasional, sehingga skor rata-rata kelas yang diperoleh hanya 1,50 yang dikategorikan cukup. Hal tersebut dapat lihat pada catatan lapangan dalam Vignette 6 berikut ini. 3 Aspek Mempertahankan Pendapat Skor rata-rata yang diperoleh dalam aspek ini adalah 1,25 dan termasuk dalam kategori cukup. Siswa cenderung mempertahankan pendapatnya namun belum menggunakan alasan yang rasional. Hal tersebut terlihat dari pendapat yang dipertahankan oleh S01, S04, S07, S11, S15, S21, S26, dan S29. Hal tersebut dapat dilihat dari Vignette 7 berikut ini. .... S15 masih menjawab sekerdarnya saat S01 bertanya “Bagaimana jika sekolah tetap melalukan kecurangan?”. S15 menjawab maka sekolah akan dihukum tanpa memberikan alasan lebih lanjut sehingga suasana kelas menjadi sedikit gaduh, karena banyak yang belum menerima jawaban S15. CT. PT. 12-04-2016 4 Aspek Kemampuan Menerima Pendapat Orang Lain Skor yang didapatkan dalam aspek ini adalah 1,06 dan termasuk dalam kategori cukup. Sebagian besar siswa yang berbicara pada umumnya langsung menerima pendapat orang lain namun tanpa disertai dengan alasan yang tepat. Hanya ada 2 siswa yang menerima pendapat dengan memberikan pendapat yaitu S01 dan S26. 5 Aspek Penguasaan Topik Skor rata-rata kelas yang diperoleh dalam aspek ini adalah 1,44 dan termasuk dalam kategori cukup. Dalam mengemukakan pendapat dan menanggapi pendapat siswa masih cenderung kurang menguasai topik karena masih membaca teks dan masih tersendat-sendat dalam berbicara. Siswa masih cenderung lama dalam berfikir dan berdiskusi untuk menanggapi pertanyaan dan pendapat kelompok lain. Hal tersebut dapat dilihat dalam Vignette 8 berikut ini. .... S26 bertanya mengenai “mengapa UN harus tetap dilaksanakan?” lalu S07 menjawab “karena UN akan menunjukkan sekolah yang akan dilanjutkan”. Meskipun berani mengemukakan pendapatnya, namun pendapat S07 masih menggunakan alasan yang kurang tepat untuk menjawab pertanyaan S26 untuk mempertahankan pendapatnya. CT. PT. 12-04-2016 .... S12 membacakan pertanyaan lalu S11 menyampaikan hasil diskusi kelompok namun membaca teks. .... S18 menyampaikan pertanyaan dan hasil diskusi disampaikan oleh S20. S20 masih membaca teks dan masih tersendat-sendat dalam menyampaikan hasil diskusi. CT. PT. 12-04-2016 6 Aspek Keberanian Berbicara Pada aspek ini masih banyak siswa yang masih takut untuk berbicara. Diskusi didominasi oleh beberapa siswa yang berani bertanya dan menanggapi pendapat orang lain. Dari 32 siswa hanya ada 10 orang yang berani untuk berbicara walaupun masih dengan malu-malu, gugup, dan masih takut salah. Siswa tersebut antara lain adalah S01, S04, S07, S09, S11, S15, S19, S21, S26, dan S29. Hal tersebut didukung oleh hasil skor rata-rata kelas yaitu 1,63 dan dikategorikan cukup. 7 Aspek Kelancaran Berbicara Dalam aspek ini kemampuan kelancaran berbicara siswa masih dalam kategori cukup dengan skor rata-rata kelas 1,53. Rata-rata siswa masih kurang lancar berbicara karena tersendat-sendat dalam mengemukakan ide atau pendapatnya. Hal tersebut dapat dilihat dari Vignette 9 berikut ini. 8 Aspek Pandangan Mata Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan siswa masih kurang terarah pandangannya pada lawan bicara ataupun peserta diskusi. Banyak siswa yang menunduk dan menutup muka dengan kertas yang di bawanya. Saat berbicara siswa lebih banyak melihat ke arah teman kelompoknya untuk mendapat bantuan jawaban. Hasil rata-rata pandangan mata siswa saat diskusi masih dalam .... e.. ee.. jadi itu bukan hanya itu tapi bisa dilihat dari awal sekolah, jadi nek pas UN gimana-gimana... E.. e.. Jadi bisa dilihat dari awal saja”. sementara S21 menjawab, S23 bercanda dengan S22 dan S24. CT. PT. 12-04-2016

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91