Pelaksanaan Tindakan Prosedur Penelitian

memberikan pendapat, b menerima pendapat orang lain, c menanggapi pendapat orang lain, d kemampuan mempertahankan pendapatnya, e kelancaran berbicara, f kenyaringan suara, g keberanian berbicara, h ketepatan struktur dan kosakata, i pandangan mata, dan j penguasaan topik. Tes berbicara akan dilaksanakan pada setiap siklus pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tiap guru dapat membuat dan memilih setiap model penilaian yang dianggap paling sesuai, menyangkut pengkategorian unsur dan bobot nilai pada masing-masing unsur. Oleh karena itu, format penilaian merupakan gabungan dari pedoman penskoran beberapa ahli yang disesuaikan dengan aspek-aspek dalam penelitian Nurgiyantoro, 1995: 307. Skala penskoran untuk mengukur keterampilan diskusi masing-masing siswa diberi rentangan nilai dari tertinggi sampai terendah. Skor maksimal yang dicapai adalah 4 dan nilai terendah siswa adalah 1, apabila ada siswa yang tidak memberikan pendapat, sanggahan, atau pernyataan diberi skor 0. Skor 3-4 dinyatakan baik sekali, skor 2-3 dinyatakan baik, skor 1-2 dinyatakan cukup, dan skor 0-1 dinyatakan kurang. Lembar penilaian menggunakan pedoman penilaian dari Arsjad 1993: 17- 22 yang telah dimodifikasi. Rincian penilaian tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 2: Pedoman Penilaian Keterampilan Berdiskusi Siswa No Aspek Skala Skor Jumlah 4 3 2 1 1 Memberikan pendapat 2 Menanggapi pendapat orang lain 3 Kemampuan mempertahankan pendapat 4 Menerima pendapat orang lain 5 Penguasaan topik 6 Keberanian berbicara 7 Kelancaran berbicara 8 Pandangan mata 9 Kenyaringan suara 10 Ketepatan struktur dan kosakata Keterangan: 1. Nilai 4 dikategorikan Sangat Baik SB 2. Nilai 3 dikategorikan Baik B 3. Nilai 2 dikategorikan Cukup C 4. Nilai 1 dikategorikan Kurang K Lembar penilaian pada tabel 2 digunakan untuk mengetahui keterampilan berdiskusi baik sebelum atau sesudah dikenai tindakan. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan model pembelajaran Group Investigation GI dalam meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa. Jumlah skor maksimal yang didapatkan siswa adalah 40. Untuk mendapatkan skor rata-rata kelas dihitung dari jumlah seluruh skor yang diperoleh siswa dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti diskusi. Jika jumlah siswa kelas VIIIA berjumalah 32 siswa maka rata-rata kelas dapat dikelompokkan sesuai dengan kategori diatas, yaitu sangat baik, baik, cukup atau kurang. Lalu dalam pengamatan dalam diskusi kelompok dapat menggunakan pedoman penilaian yang dikembangkan oleh Solihatin 2007: 84, yang telah dimodifikasi. Komponen pengamatan terhadap diskusi kelompok tersebut adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91