Rencana Tindak Lanjut Saran

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sharan and Sharon. 1989. “Group Investigation Expands Cooperative Learning”. ProQuest Professional Education, hlm 17. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning . Bandung: Nusa Media Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS . Jakarta: Bumi Aksara Suharyanti. 2011. Pengantar Keterampilan Berbicara . Surakarta: Yuma Pustaka. Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P2LLPTK. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa. Wulandari, Siti Isnaini. 2009. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Group Investigation GI pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Temon Kulon Progo. Skripsi S1 . Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: FBS. Wulandari, Zelika. 2011. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi dengan Metode Jigsaw pada Siswa kelas X F SMA Negeri 1 Seyegan Kabupaten Sleman. Skripsi S1 . Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: FBS. LAMPIRAN Lampiran 1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tabel Lampiran 1: Jadwal Penelitian Tindakan Kelas VIII A No HariTanggal Kegiatan Observer 1. Selasa12 April 2016 Pelaksanaan diskusi pratindakan untuk kelas VIII A Putri Difla R S 2. Selasa19 April 2016 Pelaksanaan Siklus I diskusi dengan model Group Investigation GI Putri Difla R S 3. Rabu20 April 2016 Melanjutkan pelaksanaan Siklus I diskusi dengan model Group Investigation GI Putri Difla R S 4. Jumat 6 Mei 2016 Pelaksanaan Siklus II diskusi dengan model Group Investigation GI Putri Difla R S 5. Jumat13 Mei 2016 Melanjutkan pelaksanaan Siklus I diskusi dengan model Group Investigation GI Putri Difla R S Lampiran 2: Pengamatan Diskusi Kelompok Tabel 2.1: Pengamatan Diskusi Kelompok No Aspek yang diamati Skala tindakan 4 3 2 1 1 Kekompakan 2 Memotivasi Anggota Lain 3 Pengorganisasian Kerja Kelompok 4 Inisiatif Kerja dalam Kelompok 5 Keaktifan Tabel 2.2: Kisi-Kisi Pengamatan Diskusi Kelompok No Aspek yang Diamati Skor Indikator 1. Kekompakan 4 Sangat Baik: apabila dalam berdiskusi kelompok cepat dalam menghasilkan kesimpulan dengan waktu yang dicapai hanya 8 menit. 3 Baik: apabila dalam berdiskusi kelompok waktu yang dicapai 10 menit untuk menghasilkan kesimpulan. 2 Cukup: apabila dalam berdiskusi kelompok waktu yang dicapai 13 menit untuk menghasilkan kesimpulan. 1 Kurang: apabila dalam berdiskusi kelompok waktu yang dicapai lebih dari 13 menit untuk menghasilkan kesimpulan. 2. Memotivasi Anggota Lain 4 Sangat Baik: apabila anggota kelompok saling memberikan semangat untuk anggota kelompoknya sehingga kesimpulan di dapatkan dalam waktu lebih singkat 8 menit. 3 Baik: apabila anggota kelompok mempunyai semangat dan saling memotivasi anggota kelompok lain, tetapi kurang kompak, sehingga dalam menghasilkan kesimpulan dibutuhkan waktu sedikit lama 10 menit. 2 Cukup: apabila anggota kelompok kurang mempunyai semangat dan tidak saling menyemangati antara anggota kelompok lainnya, sehingga kesimpulan yang dihasilkan kurang optimal, dan waktu yang dihasilkan dalam berdiskusi lebih panjang atau lebih lama lebih dari 10 menit. No Aspek yang Diamati Skor Indikator 1 Kurang: apabila diantara anggota kelompok tidak mempunyai semangat dan tidak bisa memberikan kesimpulan dengan baik dan tidak bisa mempergunakan waktu yang telah ditentukan. 3. Pengorganisasian Kerja Kelompok 4 Sangat Baik: apabila pembentukan kelompok, kelengkapan organisasi dan peran-peran anggota kelompok sudah berjalan sesuai dengan perannya masing-masing. 3 Baik: apabila pembentukan kelompok, kelengkapan organisasi dan peran- peran anggota kelompok berjalan sesuai dengan perannya masing-masing tetapi masih ada salah satu anggota kelompok yang sedikit menyimpang dari perannya. 2 Cukup: apabila pembentukan kelompok, kelengkapan organisasi dan peran-peran anggota kelompok tidak berjalan sesuai dengan perannya masing-masing. 1 Kurang: apabila pembentukan kelompok, kelengkapan organisasi dan peran- peran anggota kelompok tidak tersusun dan tidak berjalan sesuai dengan perannya masing- masing. 4. Inisiatif Kerja dalam Kelompok 4 Sangat baik: apabila siswa yang dalam kelompoknya dapat memunculkan ide-ide baru untuk mendapat hasil kesimpulan yang sesuai dengan masalah yang didiskusikan. 3 Baik: apabila siswa yang dalam kelompoknya dapat memunculkan ide-ide baru untuk mendapat hasil kesimpulan. 2 Cukup: apabila siswa yang dalam kelompoknya tidak menemukan ide- ide baru sehingga kesimpulan yang dihasilkan kurang sesuai dengan permasalahan yang ada. 1 Kurang: apabila siswa yang dalam kelompoknya tidak ada yang memunculkan ide -ide baru dan kesimpulan yang dihasilkan tidak sesuai dengan permasalahan yang ada. 5. Keaktifan 4 Sangat Baik: apabila frekuensi interaksi dalam berbicara setiap siswa itu aktif, setiap siswa mendapat kesempatan untuk dua kali dalam berbicara, sehingga dengan keaktifan semua anggota kelompok akan cepat menghasilkan kesimpulan dalam waktu delapan menit saja. No Aspek yang Diamati Skor Indikator 3 Baik: apabila frekuensi interaksi dalam berbicara setiap siswa akif tetapi hanya ada salah satu siswa yang satu kali saja dalam mengemukakan pendapat, sehingga waktu yang dicapai untuk menghasilkan kesimpulan 10 menit. 2 Cukup: apabila frekuensi interaksi dalam berbicara setiap siswa berbicara satu kali saja dalam setiap mengemukakan pendapat, sehingga frekuensi interaksi berbicara siswa kurang begitu aktif dan waktu yang digunakan dapat mencapai sepuluh menit, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak sesuai yang diharapkan. 1 Kurang: apabila frekuensi interaksi dalam berbicara setiap siswa tidak berjalan, hanya salah satu anggota dari kelompok saja yang berani dan aktif, sehinnga waktu yang dicapai lebih dari sepuluh menit dan tidak menghasilkan kesimpulan. Lampiran 3: Pedoman Penilaian Keterampilan Diskusi Siswa Tabel Lampiran 3.1: Pedoman Penilaian Keterampilan Diskusi Siswa No Aspek Skala Skor Jumlah 4 3 2 1 1 Memberikan pendapat 2 Menanggapi pendapat orang lain 3 Kemampuan mempertahankan pendapat 4 Menerima pendapat orang lain 5 Penguasaan topik 6 Keberanian berbicara 7 Kelancaran berbicara 8 Pandangan mata 9 Kenyaringan suara 10 Ketepatan struktur dan kosakata Tabel Lampiran 3.2: Kisi-Kisi Pedoman Penilaian Keterampilan Diskusi Siswa No Aspek yang Diamati Skor Indikator 1. Memberikan pendapat 4 Siswa dapat menyampaikan idependapat yang rasional dan tepat. 3 Siswa dapat menyampaikan idependapat yang rasional namun kurang tepat. 2 Siswa dapat menyampaikan pendapatide yang hanya bertanya. 1 Siswa yang tidak menyampaikan ide atau pendapat 2. Menanggapi pendapat orang lain 4 Siswa dapat menanggapi pendapat orang lain dengan menyertakan alasan yang tepat dan rasional 3 Siswa dapat menanggapi pendapat orang lain dengan alasan yang dikemukakan rasional namun kurang tepat. 2 Siswa dapat menanggapi pendapat orang lain, namun tanpa memberikan alasan. 1 Siswa tidak menanggapi pendapat orang lain. 3. Kemampuan mempertahankan pendapat 4 Siswa mampu mempertahankan pendapatnya dengan memberikan alasan yang rasional dan dapat menyakinkan orang lain. 3 Siswa mampu mempertahankan pendapatnya dengan memberikan alasan yang rasional. 2 Siswa mampu mempertahankan pendapatnya namun alasan yang dipakai kurang rasional. 1 Siswa tidak mampu mempertahankan pendapat. 4. Menerima pendapat orang lain 4 Siswa dapat menerima pendapat orang lain dengan menyertakan alasan yang tepat dan rasional. 3 Siswa dapat menerima pendapat orang lain namun alasan yang dikemukakan kurang tepat. No Aspek yang Diamati Skor Indikator 2 Siswa tidak menerima pendapat orang lain dengan memberikan alasan. 1 Siswa langsung menerima pendapat orang lain tanpa memberikan alasan. 5. Penguasaan topik 4 Siswa menguasai topik. 3 Siswa cukup menguasai topik terkadang masih membaca. 2 Siswa kurang menguasai topik. 1 Siswa tidak menguasai topik. 6. Keberanian berbicara 4 Siswa yang sudah berani berbicara tanpa malu, gugup, dan takut salah. 3 Siswa yang berani berbicara namun terkadang masih malu, gugup dan takut salah. 2 Siswa yang kurang berani berbicara sehingga masih sering gugup dan takut salah. 1 Siswa tidak berani berbicara dan memilih diam. 7. Kelancaran berbicara 4 Siswa yang berbicara lancar dari awal sampai akhir. 3 Siswa yang cukup lancar berbicara terkadang masih tersendat-sendat atau terputus-putus. 2 Siswa kurang lancar berbicara masih sering malu, gugup, dan takut salah sering tersendat-sendat atau terputus-putus. 1 Siswa yang tidak lancar berbicara. 8. Pandangan mata 4 Siswa yang pandangan matanya tertuju ke lawan bicara dan peserta lain. 3 Siswa yang pandangan matanya cukup terarah. 2 Siswa yang pandangan matanya kurang terarah. 1 Siswa yang tidak mengarahkan mata ke lawan bicara menunduk. 9. Kenyaringan Suara 4 Siswa yang berbicara dengan suara nyaring. 3 Siswa yang berbicara dengan suara cukup nyaring. 2 Siswa yang berbicara dengan suara kurang nyaring. 1 Siswa yang berbicara dengan suara pelan tidak terdengar. 10. Ketepatan struktur dan kosakata 4 Siswa yang memperhatikan lafalucapan, susunan kalimat, dan pilihan kata. 3 Siswa yang cukup memperhatikan lafalucapan, susunan kalimat, dan pilihan kata 2 Siswa yang kurang memperhatikan lafalucapan, susunan kalimat, dan pilihan kata 1 Siswa yang tidak memperhatikan lafalucapan, susunan kalimat, dan pilihan kata Lampiran 4: Angket Pratindakan ANGKET PRATINDAKAN Nama : Kelas : No. Absen : Berilah tanda silang x pada jawaban yang Anda pilih 1. Apakah Anda sering melakukan diskusi? a. Ya b. Tidak 2. Apakah guru sering mengadakan proses pembelajaran dengan berdiskusi saat di kelas? a. Ya b. Tidak 3. Apakah Anda senang jika mendapat perintah dari guru untuk melaksanakan berdiskusi? a. Ya b. Tidak 4. Apakah Anda aktif dengan menyampaikan ide, gagasan, persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat saat proses pembelajaran diskusi? a. Ya b. Tidak 5. Apakah Anda masih merasa malu, takut, atau minder dalam menyampaikan ide, gagasan, persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat pada saat proses pembelajaran diskusi? a. Ya b. Tidak 6. Ketika diskusi berlangsung, apakah ada seorang atau beberapa siswa yang mendominasi pembicaran? a. Ya b. Tidak 7. Ketika diskusi berlangsung, sudahkah seluruh peserta menyampaikan ide, gagasan, bantahan, persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat? a. Ya b. Tidak 8. Menurut Anda perlukah suatu model atau teknik pembelajaran yang digunakan untuk mendukung keberhasilan pembelajaran diskusi? a. Ya b. Tidak Lampiran 5: Angket Pascatindakan ANGKET PASCATINDAKAN Nama : Kelas : No. Absen : Setelah beberapa kali pertemuan, Anda mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi berbicara, kami ingin mengetahui pendapat Anda tentang kegiatan belajar mengajar yang telah kita laksanakan. Jawablah dengan jujur apa adanya yang Anda alami dan rasakan, karena apapun jawaban yang anda isi tidak akan berpengaruh terhadap nilai rapor. 1. Apakah Anda merasa sulit menerapkan diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI? a. Ya b. Tidak 2. Apakah setiap anggota kelompok telah melaksanakan proses diskusi menggunakan model Group Investigation GI dengan benar? a. Ya b. Tidak 3. Apakah semua peserta kelompok Anda menyampaikan ide, gagasan, pendapat, penolakan, persetujuan, dan sanggahan dalam diskusi secara merata? a. Ya b. Tidak 4. Apakah Anda masih merasa malu, takut, atau gugup untuk menyampaikan pendapat di depan orang lain Setelah mendapatkan tugas untuk melakukan diskusi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI,? a. Ya b. Tidak 5. Apakah masih ada peserta diskusi yang mendominasi diskusi? a. Ya b. Tidak 6. Apakah semua peserta diskusi ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah dalam proses diskusi? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Anda sudah saling mendengarkan pendapat satu sama lain? a. Ya b. Tidak 8. Menurut Anda, apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI dalam pembelajaran diskusi dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan berdiskusi Anda? a. Ya b. Tidak 9. Menurut Anda, apakah kegiatan diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI perlu diterapkan di dalam sekolah? a. Ya b. Tidak 10. Apa yang Anda rasakan dalam pembelajaran berdiskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI. Anda boleh memilih jawaban lebih dari satu dengan cara memberi tanda silang pada huruf yang Anda pilih. a. Menyenangkan b. Tidak Menyenangkan Lampiran 6: Pedoman Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII A dan Perwakilan Siswa

A. Pedoman Wawancara dengan Guru Pratindakan

1. Apakah Ibu sering mengadakan pembelajaran berdiskusi? 2. Bagaimana proses pembelajaran keterampilan berdiskusi yang telah Ibu lakukan selama ini? 3. Kesulitan apa saja yang Ibu hadapi dalam pembelajaran diskusi? 4. Bagaimana kecenderungan nilai siswa untuk keterampilan berbicara dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya? 5. Apa penyebab rendahnya keaktifan siswa ketika berdiskusi? 6. Metode atau model pembelajaran seperti apa yang Ibu gunakan dalam pembelajaran keterampilan berdiskusi? 7. Apakah selama ini siswa antusias ketika melaksanakan proses pembelajaran keterampilan berdiskusi? 8. Berapa kelas yang Ibu ajar di SMP N 2 Muntilan? 9. Apakah dari semua kelas memiliki kemampuan yang sama saat pembelajaran berbicara terutama saat pembelajaran diskusi? 10. Perlukan menurut Ibu dilakukan pembelajaran diskusi dengan model lain selain model konvensional yang pernah Ibu terapkan?

B. Pedoman Wawancara dengan Guru Pascatindakan

1. Bagaimana pendapat Ibu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI? 2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI semua peserta diskusi sudah mengemukakan ide, gagasan, pendapat, pertanyaan, sanggahan, persetujuan, secara merata? 3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ini dapat membantu siswa dalam pembelajaran berdiskusi? 4. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ini cocok diterapkan dalam setiap pelajaran Bahasa Indonesia? 5. Apakah kendala yang Ibu rasakan selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI?

C. Pedoman Wawancara dengan Siswa Pascatindakan

1. Bagaimana pendapatmu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ini bisa membantu kamu dalam berdiskusi? 3. Apakah kamu setuju kalau model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GIini diterapkan dalam pelajaran? 4. Apakah kamu mengalami kesulitan salama proses diskusi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI? Lampiran 7: Transkrip Wawancara Wawancara dengan Guru Pratindakan P : “Selamat siang, Bu. Ini saya mau sedikit wawancara dengan ibu tentang pembelajaran diskusi kelas.” G : “Oh iya, boleh mbak.” P : “Apakah ibu sering melakukan diskusi? Bagaimana pembelajarang yang ibu lakukan?” G : “Ya lumayan sering mbak, diskusi seperti diskusi biasa itu lalu presentasi, sudah.” P : “kalau kendala ibu waktu pelaksanaan diskusi itu bagaimana Bu? G : “Banyak yang gak aktif mbak. Siswa yang mau berpendapat hanya itu-itu saja. banyak yang pendiam.” P : “Menurut ibu yang menjadi penyebabnya apa ya Bu?” G : “Banyak siswa yang malu mbk buat ngomong. Harus dipancing dulu baru mau bicara.” P : “kalau begitu kelas mana Bu yang siswanya kurang aktif dalam berbicara?” G : “Kelas VIIIA mbak. Anaknya pintar-pintar tapi pendiam. Siswa yang aktif hanya beberapa saja.” P : “Menurut ibu perlukah model pembelajaran diskusi yang baru untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa?” G : “Tentu saja mbak. Kalau bisa diterapkan pada pelajaran, supaya siswa yang tidak aktif bisa ikut ambil bagian dalam diskusi.” P : “Oh iya bu, terimakasih atas waktunya,” G : “Iya mbak, sama-sama. Semoga model yang dibawa mbak ke sekolah dapat dijadikan model pembelajaran di sini.” Wawancara dengan Guru Pascatindakan P : “Selamat siang bu, maaf mengganggu waktu ibu sebentar. Disini saya mau bertanya tentang pendapat ibu mengenai model Group Investigation yang saya terapkan kemarin.” G : “Oh iya mbak, silakan saja. Bagaimana hasilnya? Kalau menurut ibu modelnya sudah ber hasil mbak,” P “Oh iya bu. Kalau dari hasil skor memang meningkat. Pendapat ibu sendiri bagaimana?” G : “Sangat baik mbak. Siswa yang biasanya diam jadi belajar bicara. Diskusinya gak Cuma didonimasi oleh siswa yang pinter-pinter sama yang aktif saja.” P : “Apakah menurut ibu dengan model ini siswa telah mengemukakan pendapatnya bu?” G : “Tentu mbak. Siswanya jadi aktif. Topiknya juga menarik jadi siswa semakin tertarik dengan diskusi. Modelnya mendorong siswa punya tanggungjawab masing-masing jadi bagus m bak.” P : “Kalau begitu apakah model ini cocok diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?” G : “Tentu mbak. Apalagi untuk berbicara. jelas sangat membantu.” P : “Oh iya buk, kalau begitu terimakasih atas waktunya. Wawancaranya sudah cukup, Bu.” G : “Iya mbak sama-sama.”

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91