Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

a Pengamatan Proses

Hasil pengamatan proses pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan guru dan peneliti. Pada proses diskusi siswa telah mampu bekerjasama satu sama lain dalam memecahkan permasalahan. Siswa diberikan tanggungjawab masing-masing dalam pembagian tugas kelompok diskusi, sehingga siswa memang dituntut aktif dalam diskusi kelompok. Siswa telah berani menyampaikan pendapat dan menerima pendapat dari anggota lainnya. Pada siklus II, siswa yang biasanya cenderung diam telah berani berbicara di depan anggota lain. Setiap anggota juga telah berperan aktif dalam memotivasi anggota lain untuk dapat memecahkan permasalahan yang diberikan. Berikut ini merupakan tabel pencapaian proses pada tahap siklus II pembelajaran diskusi menggunakan model Group Investigation GI. Tabel 11: Pencapaian Proses pada Tahap Siklus II No Langkah Model Group Investigation Aspek yang Harus Dilakukan oleh Guru dan Siswa Guru Ket Siswa Pratinda kan Siklus I Siklus II 1. Diskusi Kelas Terpusat pada Siswa Guru mengarahkan siswa memilih topik, guru memberikan pengetahuan atau pengalaman V Siswa memilih topik yang disepakati bersama guru V V V 2. Pembagian Kelompok Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok V Siswa berkelompok sesuai yang telah ditentukan guru V V V 3. Pembagian Topik pada Kelompok Guru membagikan topik diskusi V Siswa mencermati topik yang dibagikan oleh guru - V V 4. Pembagian Tugas dalam Kelompok Diskusi Guru meminta siswa untuk menentukan ketua kelompok untuk membagi tugas pada setiap anggota V Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota, setiap anggota kelompok diharapkan memberikan kontribusi berupa referensi dan pengetahuan - V V 5. Persiapan Topik Kecil Guru memantau jalannya diskusi Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi. V Setiap anggota mengerjakan bagian yang diterima melalui pembagian tugas oleh ketua kelompok yaitu berupa pertanyaan yang ada pada lembar kerja. Setiap anggota bekerja secara individu. Siswa memliki tanggung jawab pada bagian yang ia terima terhadap kelompok. - V V 6. Presentasi dalam Kelompok Guru memantau jalannya diskusi V Setiap anggota menyampaikan hasil pekerjaan masing- masing dalam presentasi kecil dalam kelompok. - - V No Langkah Model Group Investigation Aspek yang Harus Dilakukan oleh Guru dan Siswa Guru Ket Siswa Pratinda kan Siklus I Siklus II 7. Persiapan Presentasi Kelompok Guru memantau jalannya diskusi dan meminta siswa dari kelompok yang tidak diskusi untuk menjadi moderator. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi. V Setiap kelompok memadukan hasil diskusi kelompok kecil dalam hasil diskusi yang disepakati bersama. Antarsiswa dapat saling memberikan referensi lain dan pengetahuan - - V 8. Presentasi Kelompok Guru memantau jalannya diskusi dan mengarahkan siswa untuk aktif berbicara V Siswa mempresentasikan hasil diskusi masing- masing kelompok di depan kelas V V V 9. Evaluasi Guru memantau jalannya diskusi Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi. V Siswa dari kelompok lain menyampaikan sanggahan, ide, ataupun kritik dan saran. - V V Keterangan: √ = Aspek sudah berhasil ditingkatkan sesuai dengan indikator keberhasilan - = Aspek belum berhasil ditingkatkan sesuai dengan indikator keberhasilan Berdasarkan tabel 11 semua langkah dalam pembelajaran diskusi menggunakan model Group Investigation GI sudah terlaksana. Siswa dapat berdiskusi dengan guru untuk menentukan topik bahasan. Lalu siswa dapat berbagi tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Setelah itu, siswa telah mempresentasikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam diskusi kelopok kecil. Siswa saling melengkapi dan memberi tanggapan atas pendapat orang lain. Diskusi tidak lagi didominasi oleh siswa tertentu sehingga terjadi pemerataan dalam berbicara. Lalu, dilihat dari lembar pengamatan diskusi kelompok, setiap aspek telah mengalami meningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan siswa yang lebih paham dalam menggunakan model pembelajaran Group Investigation GI . Berikut ini merupakan tabel hasil pengamatan diskusi kelompok pada siklus II. Tabel 12: Pengamatan Diskusi Kelompok Siklus II No Aspek yang Diamati Kelompok 1 2 3 4 5 6 1. Kekompakan 4 3 3 4 3 4 2. Memotivasi Anggota Lain 4 3 3 4 3 3 3. Pengorganisasian Kerja Kelompok 3 4 4 4 4 4 4. Inisiatif Kerja dalam Kelompok 3 4 4 3 3 3 5. Keaktifan 4 3 4 3 4 4 Keterangan: 1. Nilai 4 dikategorikan Sangat Baik SB 2. Nilai 3 dikategorikan Baik B 3. Nilai 2 dikategorikan Cukup C 4. Nilai 1 dikategorikan Kurang K

b Pengamatan Produk

Hasil keberhasilan produk pada siklus II dapat dilihat pada skor keterampilan diskusi siswa. Pengamatan dilakukan saat siswa melakukan presentasi kelompok di depan kelas. Peneliti bersama guru melakukan penilaian terhadap masing-masing siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, model Group Investigation GI telah meningkatkan skor keterampilan masing- masing siswa. Berikut ini merupakan peningkatan nilai individu siswa dari tahap pratindakan hingga siklus II. Tabel 13: Peningkatan Skor Keterampilan Diskusi Siswa dari Tahap Pratindakan Hingga Tahap Siklus II Hasil skor keterampilan berdiskusi siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan sudah baik. Skor rata-rata keterampilan berdiskusi yang diikuti 32 siswa sebesar 31,53. Sebanyak 28 dari 32 siswa atau sekitar 87,5 telah mencapai KKM. Nilai tertinggi didapatkan oleh S01 dan S11 dengan skor yang sama yaitu No Siswa Skor Ket Pratindakan Siklus I Siklus II 1 S01 30 33 37 L 2 S02 10 21 31 L 3 S03 10 17 31 L 4 S04 23 30 33 L 5 S05 12 21 31 L 6 S06 17 23 31 L 7 S07 22 21 33 L 8 S08 10 20 31 L 9 S09 13 32 34 L 10 S10 15 18 31 L 11 S11 26 32 37 L 12 S12 14 22 35 L 13 S13 12 30 30 L 14 S14 12 22 28 TL 15 S15 30 32 30 L 16 S16 10 19 31 L 17 S17 10 19 28 TL 18 S18 10 19 28 TL 19 S19 30 31 33 L 20 S20 14 21 31 L 21 S21 28 32 34 L 22 S22 13 18 28 TL 23 S23 10 30 30 L 24 S24 10 22 30 L 25 S25 10 17 30 L 26 S26 30 32 35 L 27 S27 10 30 31 L 28 S28 12 23 30 L 29 S29 23 31 35 L 30 S30 10 24 30 L 31 S31 10 24 30 L 32 S32 12 22 32 L Jumlah 508 788 1009 Rata-Rata 15,87 24,63 31,53 37. Nilai terendah didapatkan oleh 4 siswa yaitu S14, S17, S18, dan S22 dengan skor 28. Peningkatan skor siswa dikarenakan siswa mampu menyampaikan pendapat dengan adanya pemerataan berbicara kesempatan berbicara dan pembagian tanggung jawab dalam kelompoknya. Pada siklus I, hanya siswa tertentu yang menyampaikan ide, pendapat, sanggahan, dan persetujuan dengan alasan yang kurang begitu mendukung. Kelancaran siswa pun masih belum begitu baik dengan siswa yang masih sedikit takut, gugup, dan terbata-bata dalam berbicara. Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat orang lain dan dalam mempertahankan pendapat pun masih kurang, namun pada siklus II ini terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek- aspek yang kurang pada siklus I. Nilai siswa menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan berdiskusi menggunakan model Group Investigation GI di SMP Negeri 2 Muntilan hasilnya mengalami peningkatan. Peningkatan terlihat dari nilai keterampilan berdiskusi pada siklus II. Nilai keterampilan berdiskusi mengalami kenaikan dari sebelumnya pratindakan dan siklus I. Berikut disajikan tabel keseluruhan peningkatan skor rata-rata pratindakan ke siklus I dan siklus II. Tabel 14: Hasil Peningkatan Skor Keterampilan Berdiskusi Siswa Tahap Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II No. Siswa Skor Peningkatan dari Pratindakan Hingga Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II 1 S01 30 33 37 7 2 S02 10 21 31 21 3 S03 10 17 31 21 4 S04 23 30 33 10 5 S05 12 21 31 19 6 S06 17 23 31 14 7 S07 22 21 33 11 8 S08 10 20 31 21 9 S09 13 32 34 21 10 S10 15 18 31 16 11 S11 26 32 37 11 12 S12 14 22 35 21 14 S14 12 22 28 16 15 S15 30 32 32 2 16 S16 10 19 31 21 17 S17 10 19 28 18 18 S18 10 19 28 18 19 S19 30 31 33 3 20 S20 14 21 31 17 21 S21 28 32 34 16 22 S22 13 18 28 15 23 S23 10 30 30 20 24 S24 10 22 30 20 25 S25 10 17 30 20 26 S26 30 32 35 5 27 S27 10 30 31 21 28 S28 12 23 30 18 29 S29 23 31 35 12 30 S30 10 24 30 20 31 S31 10 24 30 20 32 S32 12 22 32 20 Jumlah 508 788 1009 501 Rata-Rata 15,87 24,62 31,53 15,66 Hasil keterampilan diskusi dari pratindakan, siklus I, dan siklus II setiap siswa mengalami kenaikan pada aspek yang berbeda-beda. Hasil keterampilan berdiskusi yang mengalami kenaikan yang signifikan adalah S02, S03, S08, S09, S12, S16, dan S27 dengan peningkatan skor sebesar 21. Selanjutnya kenaikan terkecil dialami oleh S15 hanya dengan kenaikan skor sebesar 2. 4 Refleksi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Peneliti bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap diskusi siklus II. Peneliti bersama guru menyimpulkan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan skor yang signifikan dibandingkan dengan perolehan skor pada siklus I. Model Group Investigation GI dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran diskusi. Mengenai model Group Investigation GI guru, peneliti dan siswa sepakat bahwa model tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat. Adanya pembagian tanggungjawab pada masing- masing siswa inilah yang mendorong siswa berinisiatif untuk dapat aktif dalam proses diskusi. Model Group Investigation GI dirasa menjadi alternatif pembelajaran diskusi yang menyenangkan sehingga siswa tanpa malu dan ragu dapat mengeluarkan pendapatnya di depan umum. Secara proses maupun produk kegiatan diskusi mengalami peningkatan sesuai aspek yang dinilai. Berdasarkan hasil pengamatan proses, diskusi berjalan dengan menyenangkan. Siswa memiliki tanggungjawab masing-masing sehingga memacu inisiatif siswa dalam melaksanakan tugasnya. Pengorganisian anggota kelompok menjadi lebih baik sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan diskusi. Siswa juga terlihat saling memotivasi sesama anggota sehingga diskusi dapat terlaksana tepat waktu. Berdasarkan pengamatan produk, rata-rata nilai siswa pun meningkat. Tabel berikut ini merupakan refleksi secara umum masing- masing aspek penilaian skor rata-rata keterampilan berdiskusi siswa pada siklus II.

3. Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Siswa Melalui Model Group

Investigation GI Dilihat dari nilai tes kemampuan berdiskusi siswa dari tahap pratindakan hingga siklus II, keterampilan diskusi siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan nilai siswa tidak lepas dari peningkatan keterampilan siswa dalam beberapa aspek penilaian keterampilan berdiskusi. Aspek yang dinilai dalam tes kemampuan diskusi siswa tersebut antara lain: a. kemampuan menyampaikan idependapat, b. kemampuan menanggapi pendapat, c. kemampuan mempertahankan pendapat, d. kemampuan menerima pendapat orang lain, e. penguasaan topik, f. keberanian berbicara, g. kelancaran berbicara, h. pandangan mata, i. kenyaringan suara, dan j. Ketepatan strukturkosakata. Peningkatan keterampilan berdiskusi siswa dari tahap pratindakan, Siklus I, hingga Siklus II dapat dilihat dalam tabel dan grafik yang disajikan berikut ini. Tabel 15: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Berdiskusi Siswa Setiap Aspek Tahap Pratindakan Hingga Siklus II No Aspek Pratindakan Siklus I Siklus II Peningkatan dari Pratindakan Hingga Siklus II Rata-rata Rata- rata Rata- rata 1. Kemampuan menyampaikan idependapat 1,50 2,44 3,09 1,59 2. Kemampuan menanggapi pendapat 1,59 2,09 3,16 1,57 3. Kemampuan mempertahankan pendapat 1,44 2,09 2,78 1,34 4. Kemampuan menerima pendapat orang lain 1,34 2,41 3,00 1,66 5. Penguasaan topik 1,63 2,59 3,22 1,59 6. Keberanian berbicara 1,69 2,59 3,41 1,72 7. Kelancaran berbicara 1,65 2,44 3,13 1,48 8. Pandangan mata 1,63 2,63 3,22 1,59 9. Kenyaringan suara 1,88 2,84 3,38 1,50 10. Ketepatan struktur dan kosakata 1,53 2,50 3,16 1,63 Jumlah Skor 15,87 24,63 31,53 15,67 Berikut ini merupakan grafik peningkatan rata-rata skor dari pratindakan hingga siklus II. Gambar II: Grafik Peningkatan Skor Rata-Rata Siswa Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan grafik tersebut diketahui skor rata-rata keterampilan berdiskusi siswa pada siklus II meningkat dibandingkan dengan pratindakan dan siklus I. Skor rata-rata pratindakan sebesar 15,87; siklus I skor rata-rata mencapai 24,63; dan siklus II mencapai 31,53. Hal tersebut berarti rata-rata nilai siklus II mengalami kenaikan sebesar 15,66 dari pratindakan dan 6,9 dari siklus I. Pada pratindakan hanya terdapat 4 siswa yang mencapai KKM, pada siklus I terdapat 12 siswa, dan pada siklus II terdapat 28 siswa telah mencapai KKM. Hal tersebut menunjukkan jumlah siswa yang mencapai KKM siklus II meningkat sebesar 24 siswa dari pratindakan, dan 16 siswa dari siklus I.

B. PEMBAHASAN

Bagian pembahasan pada penelitian ini, akan memfokuskan pada 1. deskripsi awal keterampilan diskusi siswa, 2. pelaksanaan tindakan kelas dengan model Group Investigation GI , dan 3. peningkatan keterampilan berdiskusi menggunakan model Group Investigation GI.

1. Deskripsi Awal Keterampilan Berdiskusi Siswa

Kegiatan pratindakan dalam diskusi dilakukan sebelum siswa dikenai tindakan berupa penerapan model Group Investigation GI. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterampilan awal diskusi siswa.

a. Pengamatan Proses

1 Kekompakan Pada tabel pengamatan proses tahap pratindakan, aspek kekompakan termasuk dalam kategori kurang. Sebagian siswa masih mengandalkan temannya yang dianggap pandai. Permasalahan dalam diskusi diselesaikan oleh siswa yang dianggap pandai oleh teman satu kelompoknya. Kelompok yang hanya mengandalkan satu orang yang dianggap pandai dalam kelompok yaitu kelompok 1, 2, 5, 6, dan 8. Sedangkan kelompok yang cukup kompak dalam bekerjasama yaitu kelompok 3,4, dan 7. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 1 berikut ini. Dalam kelompok 6, S21 menjadi pembicara utama yang mengeluarkan pendapat, sedangkan anggota lainnya S22, S23, dan S24 tidak menyampaikan pendapat dan hanya menyetujui pendapat S21. CT. PT. 12-04-2016

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91