Persiapan dan Pelaksanaan Diskusi
dalam merencanakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi Huda, 2014: 123.
Model
Group Investigation GI
merupakan spektrum baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang sekarang ini masih dihadapkan dengan
berbagai persoalan pada berbagai persoalan pembelajaran baik dari segi metode, materi, media, tata ruang kelas maupun sumber belajar yang kurang bervariasi
Maman, 2012: 111. Model
Group Investigation GI
dapat mengembangkan proses pembelajaran yang membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi yang bersifat
elaboratif dan kritis baik dalam praktik komprehensi dan interpretasi maupun produksi wacana lisan. Dengan demikian, wacana kelas tidak hanya didominasi
oleh guru. Praktik wacana akan lebih banyak dilakukan oleh siswa sehingga pembelajaran akan lebih berpusat pada siswa. Kondisi kelas saat pembelajaran
akan lebih dinamis, interaktif, dan kontekstual Maman, 2012: 111. Model pembelajaran
Group Investigation GI
cocok digunakan untuk bidang kajian yang mengarah pada kegiatan pemerolehan, analisis, dan sintesis
informasi dalam upaya memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu kesuksesan model pembelajaran ini bergantung pada pelatihan awal dalam
penguasaan keterampilan komunikasi dan sosial Rusman, 2011: 221. Menurut Freire via Maman, 2012: 111 Model
Group Investigation GI
menjadi model pembelajaran yang humanis yang memberikan kebebasan yang luas kepada siswa untuk mengelaborasi pikiran dan pengetahuannya serta
merespon berbagai persoalan di dalam kehidupan mereka. Model pembelajaran
seperti itu akan menarik dan menantang perhatian serius siswa yang akan melahirkan siswa yang cerdas intelektualnya, matang emosinya, santun, dan
terampil berbahasa sehingga mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang memadai melalui penguasaan kompetensi wacana lisan.
Menurut Sharan 1989, secara umum pelaksanaan model
Group Investigation
GI
adalah sebagai berikut: a. Pengelompokan, b. merencanakan kerjasama
planning
, c. penyelidikan
investigation
, d. pengorganisasian
organizing
, e. penyajian hasil akhir
presenting
, dan evaluasi
evaluating
. Langkah yang pertama adalah pengelompokan. Pada tahap ini mencakup
mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan permasalahan pada kelompok masing-masing. Lalu para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas yang beranggotakan 2-6 orang. Pembagian komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, ataupun kemampuan
akademik. Langkah yang kedua adalah perencanaan atau
planning
. Dalam tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang apa yang akan mereka pelajari dan
tujuan menyelidiki topik yang telah ada. Langkah ketiga adalah penyelidikan atau
investigation
. Dalam kegiatan ini berupa pengumpulan informasi dan menganalisis data dan membuat membuat
kesimpulan sesuai diskusi yang telah dilaksanakan. Siswa akan didorong untuk menggunakan berbagai sumber baik dari dalam maupun dari luar sekolah.
Langkah keempat yaitu pengorganisasian atau
organizing
. Siswa mulai meringakas dan merencanakan apa saja yang akan dipresentasikan sehingga
menjadi sebuah penyajian yang menarik di depan kelas.
Langkah kelima yaitu penyajian akhir atau
presenting
. Siswa mempresentasikan, mengomentari, dan memberikan tanggapan pada hasil diskusi
kelompok lain. Presentasi akan dikoordinasi oleh guru. Langkah keenam yaitu evaluasi atau
evaluating
. Guru dan siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerja kelas sebagai suatu keseluruhan.
Sementara itu, untuk kepentingan penelitian yang akan dilakukan, terdapat 9 langkah spesifik dalam pembelajaran dengan model
Group Investigation GI
seperti yang telah dikembangkan oleh Slavin 2005. Modifikasi tersebut terdapat dalam langkah
investigation
, dimana investigasi yang dilakukan pembagian tugas untuk setiap anggota kelompok. Modifikasi dilakukan
agar terjadi pemerataan kesempatan berbicara bagi siswa saat proses diskusi berlangsung.
Tabel 1: Langkah Spesifik Aspek Model
Group Investigation GI No.
Langkah-Langkah Model
Group Investigation GI
Aspek yang Harus Dilakukan oleh Guru dan Siswa
Guru Siswa
1. Diskusi Kelas
Terpusat pada Siswa Guru mengarahkan
siswa memilih topik, guru memberikan
pengetahuan atau pengalaman
Siswa memilih topik yang disepakati bersama
guru
2. Pembagian Kelompok
Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok Siswa berkelompok
sesuai yang telah ditentukan guru
3. Pembagian Topik
pada Kelompok Guru membagikan
topik diskusi Siswa mencermati topik
yang dibagikan oleh guru
4. Pembagian Tugas
dalam Kelompok Diskusi
Guru meminta siswa untuk menentukan
ketua kelompok untuk membagi tugas pada
setiap anggota Ketua kelompok
membagi tugas kepada anggota, setiap anggota
kelompok diharapkan memberikan kontribusi
berupa referensi dan pengetahuan