Pelaksanaan Tindakan Kelas dengan Model

pandangan mata siswa pun meningkat dan semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 13 berikut ini. Gambar IV: Siswa Aktif dalam Diskusi Kelompok Gambar V: Siswa Berperan Masing-Masing Dalam Diskusi Kelas .... Pertanyaan datang dari S21. Jawaban diberikan oleh S28 dengan baik, tetapi S21 kurang puas sehingga ditambahkan lagi oleh S28 dibantu S13 dan S24. Pertanyaan selanjutnya datang dari S11. S11 menanggapi pernyataan dari S09, lalu dijawab oleh S28. S28 berhasil mempertahankan pendapat awalnya. Pertanyaan terakhir datang dari S21 kembali, lalu dijawab oleh S09. CT. PT. 12-04-2016 Tabel 16: Hasil Angket Pascatindakan Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan No. Pertanyaan Akumulasi Jawaban dalam Presentase Ya Tidak 1. Apakah Anda merasa sulit menerapkan diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ? 6,3 93,7 2. Apakah setiap anggota kelompok telah melaksanakan proses diskusi menggunakan model Group Investigation GI dengan benar? 90,7 9,3 3. Apakah semua peserta kelompok Anda menyampaikan ide, gagasan, pendapat, penolakan, persetujuan, dan sanggahan dalam diskusi secara merata? 81,2 18,8 4. Apakah Anda masih merasa malu, takut, atau gugup untuk menyampaikan pendapat di depan orang lain Setelah mendapatkan tugas untuk melakukan diskusi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI ? 21,9 78,1 5. Apakah masih ada peserta diskusi yang mendominasi diskusi? 31,2 68,8 6. Apakah semua peserta diskusi ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah dalam proses diskusi? 78,1 21,9 7. Apakah Anda sudah saling mendengarkan pendapat satu sama lain? 90,7 9,3 8. Menurut Anda, apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI dalam pembelajaran diskusi dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan berdiskusi Anda? 100 - 9. Menurut Anda, apakah kegiatan diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI perlu diterapkan di dalam sekolah? 100 - 10. Apa pembelajaran berdiskusi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI menyenangkan? 96,8 3,2 Berdasarkan wawancara dengan dua orang perwakilan siswa dan hasil angket pascatindakan, sebanyak 31 dari 32 menyatakan bahwa pembelajaran diskusi menggunakan model Group Investigation GI memberikan kesan positif bagi mereka. Selain itu, hasil angket pascatindakan menunjukkan hasil sebagai berikut. a. Siswa menjadi lebih berani dalam mengungkapkan ide, pendapat, persetujuan, dan penolakan. Berdasarkan angket pascatindakan, 25 dari 32 siswa atau sekitar 78,1 menyatakan bahwa kini mereka lebih berani dalam berpendapat di depan teman-temannya. b. Siswa sudah mendengarkan pendapat satu sama lain. Siswa telah memberikan kesempatan bagi orang lain dalam menyampaikan pendapat. Berdasarkan angket pascatindakan sebanyak 29 siswa atau sekitar 90,7 telah mendengarkan satu sama lain. c. Kemampuan berbicara siswa meningkat. Berdasarkan angket pascatindakan sebanyak 26 siswa atau sekitar 81,2 menyatakan bahwa mereka lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. d. Siswa senang dengan model Group Investigation GI dalam pembelajaran diskusi Bahasa Indonesia. Berdasarkan angket pascatindakan semua siswa atau 100 menyatakan bahwa mereka senang dengan penerapan model tersebut. Berdasarkan wawancara dan hasil angket yang diterima dapat disimpulkan bahwa model Group Investigation GI dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk berdiskusi. Model Group Investigation GI disenangi siswa dan dianggap dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa karena model ini mendorong siswa untuk berpendapat dengan adanya pemerataan dalam berbicara. Penilaian keterampilan masing-masing siswa didapatkan melalui pengamatan yang dilakukan saat siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya di depan kelas. Penilaian keterampilan siswa dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa sebelum dan sesudah dikenai tindakan. Kegiatan diskusi menggunakan model Group Investigation GI pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara siswa secara signifikan. Sebelum dikenai tindakan, siswa cenderung malu untuk mengeluarkan pendapat, gagasan, ide, persetujuan, maupun sanggahan. Diskusi masih didominasi oleh siswa yang pintar saja, sehingga tidak ada pemerataan dalam mengemukakan pendapat. Setelah dikenai tindakan berupa penggunaan model Group Investigation GI, siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya, siswa diberikan tanggungjawab masing-masing untuk berpendapat. Segala macam aspek yang dinilai dalam pembelajaran diskusi untuk masing- masing siswa juga meningkat. Di antara siswa yang mengalami peningkatan skor signifikan dari tahap pratindakan hingga siklus II adalah S02, S03, S08, S09, S12, S16, dan S27. Pada tahap pratindakan S02 siswa tersebut belum berani memberikan pendapat, S02 cenderung diam dan tidak memiliki kontribusi dalam menyampaikan pendapatnya. S02 hanya membacakan pertanyaan dalam kegiatan diskusi dan S02 hanya diam saat diskusi kelas berlangsung. S02 belum serius dalam diskusi dan banyak menunduk. Hal tersebut dapat terlihat dari kutipan Vignette 14 berikut ini. Keadaan membaik saat tindakan siklus I dengan menggunakan model Group Investigation GI . S02 lebih berani dalam menyampaikan pendapat, meskipun masih sedikit gugup dan malu dalam berbicara. S02 masih belum begitu menguasai topik dan pandangan matanya pun masih kurang terarah. Suara S02 kurang nyaring sehingga harus mengulangi dalam menjawab pertanyaan dan S02 masih belum begitu memperhatikan struktur dan kosakata dalam berpendapat. Saat mendapatkan tanggapan dari S01, S02 masih belum bisa mempertahankan pendapat dan cenderung terbawa dengan pendapat orang lain. Hal tersebut dalam terlihat dalam kutipan Vignette 15 berikut ini. Keterampilan diskusi S02 saat siklus II jauh lebih baik. S02 dapat menanggapi pendapat dari peserta diskusi lain. S02 memberikan pendapat dengan menggunakan alasan yang tepat. S02 dapat menerima pendapat orang lain lalu S02 dan S03 cenderung diam dan tidak aktif dalam diskusi kelas. S02 dan S03 tidak memberikan pendapat dan cenderung banyak menunduk dan bercanda saat diskusi berlangsung. CT. PT. 12-04-2016 S02 menyampaikan pendapat dengan menggunakan alasan yang tepat. S02 menyampaikan dengan suara yang kurang terdengar jelas, sehingga perlu mengulangi jawabannya. Dalam menyampaikan pendapat pandangan S02 masih belum terarah pada lawan bicaranya. S02 belum menggunakan pilihan kata yang baik dan masih sedikit menggunakan bahasa daerah dalam berbicara. S02 tidak mampu mempertahankan pendapatnya sendiri dan belum mampu menanggapi pendapat peserta lain yang berlainan pendapat. CT. SI 19-04-2016 dapat mempertahankan pendapatnya sendiri. Pandangan mata S02 sudah terarah pada lawan bicaranya. S02 mulai memperhatikan penggunaan pilihan kata dan intonasi yang tegas dalam berpendapat. Suara S02 cukup nyaring sehingga dapat terdengar sampai bangku paling belakang. Dalam berpendapat S02 sempat 2 kali tersendat dalam berbicara. Hal tersebut dapat terlihat dari kutipan vignette 16 berikut ini. Pada tahap pratindakan, S03 belum memiliki kontribusi dalam berpendapat. S03 adalah anggota kelompok 1 sama seperti S02. Saat diskusi berlangsung S03 belum begitu serius dan bermain dengan S02. Selain itu, S03 lebih banyak menunduk dan menutup muka dengan kertas yang dibawanya. Hal tersebut dapat terlihat dalam kutipan Vignette 17 berikut ini. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, keterampilan berdiskusi S03 semakin membaik. S03 sudah berani menyampaikan pendapat dengan alasan yang Dengan suara yang cukup nyaring S02 telah berani berpendapat. S02 menyampaikan pendapat dengan percaya diri dan dengan pandangan mata yang terarah pada lawan bicaranya. S02 menggunakan diksi yang jelas dan dapat dimenegerti oleh peserta diskusi. S02 cukup menguasai topik sehingga S02 dapat mempertahankan pendapat yang berbeda dari peserta diskusi lainnya. S02 juga dapat menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh S01 dengan alasan yang dapat diterima oleh S01. CT. S2 13-05-2016 S02 dan S03 tidak memberikan pendapat dan cenderung banyak menunduk dan bercanda saat diskusi berlangsung. S03 cenderung menunduk dan menutup muka dengan kertas yang dibawa. S03 tidak memberikan pendapat dan acuh terhahap diskusi yang dilaksanakan. CT. PT. 12-04- rasional meskipun sedikit tersendat-sendat. S03 memberikan pendapat dengan suara yang dapat terdengar sampai barisan belakang sehingga tidak perlu pengulangan. S03 cukup memperhatikan penggunaan diski, pelafalan dan intonasi yang jelas dalam berbicara. S03 mampu menguasai topik karena dapat menjabarkan alasan yang jelas, hanya saja S03 masih belum bisa menanggapi pendapat dengan baik dan mempertahankan pendapat awalnya. S03 mendapat bantuan dari S08 saat mendapatkan pertanyaan yang disampaikan oleh S15. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 18 berikut ini. Keterampilan berdiskusi S03 semakin membaik pada siklus II. S03 mampu menyampaikan dan berani pendapat dengan alasan yang jelas. Pada siklus I, S03 tidak bisa mempertahankan pendapatnya, namun pada siklus II S03 mampu mempertahankan pendapatnya dengan alasan yang jelas dan logis. Hal ini tidak terlepas dari S03 yang menguasai topik bahasa diskusi. S03 berbicara cukup lancar hanya sekali tersendat dalam pengucapan. S03 menatap S06 saat menjawab pertanyaan. S03 menyampaikan dengan suara yang nyaring sehingga dapat terdengar sampai barisan paling belakang. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 19 berikut ini. S03 mampu menjawab petanyaan yang diajukan oleh S15 mengenai oleh peserta diskusi yang lain. S03 hanya belum bisa mempertahankan pendapat saat S15 mengajukan sanggahan pada jawaban yang diberikan S03. S03 belum mengusai topik sepenuhnya karena dalam menanggapi kembali S15, S03 mendapat bantuan dari S08. CT. S1 20-04-2016 Permasalahan yang sama juga terlihat pada S08 saat pratindakan. S08 merupakan siswa yang pasif saat diskusi berlangsung. S08 tidak memiliki kontribusi saat diskusi kelas berlangsung dan hanya diam. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 20 berikut ini. Keterampilan diskusi S08 meningkat saat dikenai tindakan pada siklus I. S08 berani menyampaikan pertanyaan pada kelompok lain. Lalu, dalam menyampaikan pendapat saat presentasi pun S08 berani menyampaikan gagasannya, meskipun sering tersendat. S08 masih benyak tersenyum saat berbicara. S08 kurang menguasai topik bahasan karena S08 tidak dapat mempertahankan pendapatnya sendiri dan alasan yang diberikan kurang logis dan Pertanyaan selanjutnya datang dari S06 dan dijawab oleh S31 dibantu S02 dan S03. Dalam menjawab pertanyaan yang terakhir S03 memberikan pendapat dan menguatkan pendapat yang disampaikan oleh S31. S03 menanggapi S06 dengan memperahankan pendapat kelompoknya sendiri, terutama pendapat yang disampaikan S31. S03 mampu menggunakan pilihan kata yang mudah dimengerti dan jelas. S03 memandang S06 dalam menyampaikan pendapatnya. S03 memberikan kesimpulan agar pendapatnya lebih meyakinkan S06. CT. S1 13-05-2016 S06 dan S08 tidak berbicara sama sekali saat diskusi di depan kelas. S08 lebih banyak menunduk dan tidak memperhatikan saat diskusi berlangsung. CT. PT. 12-04-2016 kurang dimengerti oleh peserta diskusi lain. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 21 berikut ini. Pada siklus II, S08 mengalami peningkatan dalam keterampilan berdiskusi yaitu pada kelancaran berbicara dimana S08 menyampaikan pendapat dengan lancar dari awal sampai akhir. S08 memandang peserta diskusi lain saat berbicara menyampaikan pendapatnya. Selain itu, suara S08 terdengar nyaring dan jelas. S08 mampu menerima dan menanggapi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain. Tidak seperti pada siklus I, S08 menjadi lebih aktif dalam menanggapi sanggahan dan pertanyaan dari kelompok lain. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 22 berikut ini. Persoalan yang ketiga disampaikan oleh S08, S08 menyampikan pendapat masih kurang serius dan banyak tersenyum. Saat berbicara S08 masih banyak tersendat dan mengulang kata “hmm.. Smartphone memberikan banyak dampak positif yaitu e.. e.. misalnya dampaknya e.. e.. bisa mempermudah mencari tugas”. Pandangan S08 masih kurang terarah saat berbicara dengan lebih banyak menatap ke atas dan beberapa kali menunduk. S08 sesekali mengg unakan bahasa daerah seperti kata “oh hoo , iya seperti tu”. Saat mendapat sanggahan S08 hanya menanggapi tanpa memberikan alasan yang jelas. CT. S1. 20-04-2016 Persoalan terakhir disampaikan oleh S08. S08 yang biasanya cenderung diam dan hanya beberapa kali menyampaikan pendapat kini berani berbicara banyak. Suaranya keras dan pandangan matanya cukup baik. Sebagai ketua S08 memiliki peranan yang besar dalam keberlangsungan diskusi kelompok 3. S08 memberikan pendapat dan tambahan gagasan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain. S08 memapu mempertahankan pendapatnya. S08 menggunakan bahasa yang jelas dan dengan percaya diri menanggapi pertanyaan dari kelompok lain. CT. S2. 13-05-2016 Pada pratindakan S09 sudah berani berpendapat. S09 menyampaikan beberapa pendapat mengenai dampak Ujian Nasional. S09 masih malu dan takut salah dalam menyampaikan pendapat. Suara S09 masih belum begitu keras sehingga perlu diulangi oleh S11. Pandangan mata S09 masih belum begitu terarah dengan tidak memandang peserta diskusi. Penguasaan topik S09 masih kurang, S09 masih membaca teks dalam memberikan tanggapan. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 23 berikut ini. S09 memberikan sedikit pendapat. S09 sedikit memberikan pendapat mengenai dampak UN bagi siswa. S09 masih malu dalam berbicara dan berbicara dengan pandangan menunduk. Suara S09 juga masih pelan sehingga harus diulang oleh S11. S09 masih membaca teks dalam menanggapi pertanyaan. S09 tidak memandang lawan bicaranya tetapi memandang ke arah kertas dan terkadang sambil menunduk. Pada siklus I keterampilan berdiskusi S09 mengalami peningkatan. S09 beberapa kali mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Selain itu, S09 juga aktif dalam memberikan, menerima, dan menanggapi pendapat. S09 menggunakan intonasi yang tegas sehingga dapat meyakinkan jawaban yang S09 berikan. S09 dengan percaya diri dan dengan suara nyaring menyampaikan S09 masih membaca teks dalam menyampaikan pendapat. S09 memberikan sedikit pendapat. S09 sedikit memberikan pendapat mengenai dampak UN bagi siswa. S09 masih malu dalam berbicara dan berbicara dengan pandangan menunduk. Suara S09 juga masih pelan sehingga harus diulang oleh S11. S09 masih membaca teks dalam menanggapi pertanyaan. S09 tidak memandang lawan bicaranya tetapi memandang ke arah kertas dan terkadang sambil menunduk. CT. PT. 12-04-2016 beberapa ide gagasan dalam diskusi. S09 juga nampak membantu S10 teman satu kelompoknya dalam menanggapi sanggahan kelompok lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 24 berikut ini. Pada siklus II, S09 lebih berani dalam berpendapat. S09 tidak malu dan gugup dalam berpendapat. S09 terlihat sangat relaks dalam memberikan pendapatnya. S09 menguasai topik yang sedang menjadi bahan diskusi sehingga S09 beberapa kali menjawab pertanyaan yang dihadapkan pada kelompoknya. S09 memiliki suara yang nyaring sehingga dapat terdengar oleh semua peserta diskusi. S09 dapat menerima dan mempertahankan pendapat awal dengan menggunakan alasan yang konsisten. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 25 berikut ini. S09 menyampaikan pendapatnya mengenai permasalahan yang kedua tersebut. S09 masih sedikit tersendat-sendat karena ia mencoba tidak membaca teks yang dibawanya saat berbicara. S09 menyampaikan pendapatnya dengan penuh percaya diri dan dengan suara yang lantang. S09 mampu menerima dan menanggapi pertanyaan yang datang dari S19. Pertanyaan dari S19 lalu dijawab oleh S09 dan dibantu oleh S21. S09 menggunakan intonasi yang tegas sehingga daapat meyakinkan S19. CT. S1. 12-04-2016 Persoalan yang ketiga disampaikan oleh S09, S09 terlihat sedikit gugup pada awal penyampaian, namun terlihat lebih rileks pada pertengahan hingga akhir. S09 menatap peserta diskusi lainnya dan tidak membaca teks. S09 menyampaikan dengan intonasi yang jelas dan nyaring sehingga dapat terdengar oleh seluruh peserta diskusi. Pertanyaan terakhir datang dari S21 kembali, lalu dijawab oleh S09. S09 dapat mempertahankan pendapatnya dari sanggahan S21. CT. S2. 13-05-2016 Pada tahap pratindakan, S12 belum memiliki kontribusi dalam menanggapi pendapat orang lain. Pada tahap ini S12 hanya menyampaikan 1 pendapat kelompoknya secara singkat tanpa menggunakan alasan. S12 masih membacakan pendapat tersebut dengan suara yang kurang nyaring. Penyampaian S12 masih terbata-bata dan terlihat gugup tanpa memandang peserta diskusi di kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 26 berikut ini. Keterampilan berdiskusi S12 mengalami peningkatan pada siklus I. Pada siklus I, S12 mendapatkan kesempatan untuk mengawali dalam menyapaikan pendapat kelompok 5. Dalam menyampaikan pendapat S12 mencoba untuk tidak membaca teks dengan memandang peserta diskusi kelas. S12 menyampaikan dengan lancar hanya sekali tersendat. S12 mampu menerima sanggahan dan menanggapi sanggahan dari kelompok lain. Pandangan mata S12 sudah baik arena memandang kelompok 1 saat memberikan tanggapan. S12 juga berani memberikan pertanyaan kepada kelompok lain saat diskusi kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 27 berikut ini. S12 membacakan pertanyaan lalu S11 menyampaikan hasil diskusi kelompok namun membaca teks. S12 hanya memberikan satu kalimat pernyataan yang menyatakan “ Kami tidak setuju UN dihapus, karena tidak akan ada tolak ukur bagi kelulusan siswa”. S12 masih membaca pada teks yang dibawanya, pandangan mata tidak menatap peserta diskusi lain tetapi terus menatap pada kertas. Suara S12 masih kurang nyaring, karena S11 mengulangi apa yang disampaikan S12 atas permintaan peserta diskusi yang lain. CT. PT. 12-04-2016 Keterampilan S12 semakin membaik pada siklus II, S12 semakin berani mengemukakan pendapatnya. S12 terlihat beberapa kali mendapatkan sanggahan dari S21 dan S11. S21 berusaha mempertahankan pendapat awalnya hingga S21 dan S11 menyerah untuk menanggapi kembali. S12 dengan yakin dan dengan suara nyaring mempertahankan pendapatnya. S12 tidak ragu untuk memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menyanggah pendapatnya. S12 menggunakan lafal dan intonasi yang baik dalam penyampaian pendapat. Hal tersebut terlihat dari kutipan Vignette 28 berikut ini. Pada tahap pratindakan, S16 memiliki permasalahan yang sama dengan S02, S03, dan S08. S16 berperan sebagai moderator saat diskusi pratindakan. S16 hanya membuka diskusi dan mempersilahkan teman satu kelompoknya dalam Untuk persoalan yang pertama disampaikan oleh S12. S12 sudah menyampaikan dengan baik dan berusaha untuk tidak membaca. Pandangan S12 sudah menatap peserta diskusi kelas. S12 dengan lancar menyampaikan pendapat dengan suara yang cukup nyaring. Ada sanggahan yang diberikan oleh kelompok 1, S12 menerima sanggahan tersebut dan menanggapi dengan memberikan 2 alasan yang diterima oleh kelompok 1. Pandangan mata S12 saat berbicara sudah menatap kelompok 1 yang bertanya. Pertanyaan datang dari S12 yang bertanya mengenai “dampak buruk dari HP sendiri itu apa?” Lalu pertanyaan dijawab oleh S11 CT. S1. 19-04-2016 Persoalan selanjutnya disampaikan oleh S12. S12 menjelaskan dengan nyaring sehingga dapat didengar sampai siswa yang berada paling belakang dan dengan pilihan kata yang jelas. Pertanyaan kedua muncul dari S21. S21 menanggapi ketidaksetujuannya lalu bertanya. Pertanyaan dijawab oleh S12. Dengan menatap S21, S12 menyampaikan dengan yakin untuk mempertahankan pendapatnya. S21 menanggapi dengan memberikan alasan pada S12. S12 menguatkan kembali pendapatnya sehingga S21 tidak lagi bertanya. CT. S2. 06-05-2016 menyampaikan hasil diskusi. Suara S16 yang pelan membuat S15 mengambil alih peran S16 sebagai moderator. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 29 berikut ini. Pada siklus I, S16 mendapatkan kesempatana dalam menyampaikan pendapat mewakili kelompoknya. S16 berusaha menatap peserta diskusi tetapi masih terlihat beberapa kali melihat teks. S16 mulai lancar menyampaikan pendapat dan hanya beberapa kali tersendat. Suara S16 cukup terdengar sehingga dapat ditanggapi oleh peserta diskusi kelompok lain. Akan tetapi, S16 belum berani mempertahankan pendapatnya dan tanggapan diberikan oleh teman kelompoknya yaitu S29. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 30 beriku ini. Peningkatan kembali terjadi pada S16 saat siklus II. S16 nampak lebih percaya diri dalam memberikan pendapatnya. S16 memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain. S16 mengungkapkan dengan Diskusi dibuka oleh S16 selaku moderator. Sebagai moderator S16 tidak mendapatkan kesempatan dalam berpendapat. S16 hanya membuka diskusi dan mempersilahkan teman satu kelompoknya untuk menyampaikan hasil diskusi. Selanjutnya diskusi diambil alih S15. Setelah itu S16 diam sampai diskusi berakhir. CT. PT. 12-04-2016 Persoalan yang keempat disampaikan oleh S16. S16 sudah lancar dalam menyampaikan pendapat. terlihat hanya 2 kali tersendat. Suara dan pandangan mata S16 dan S27 sudah cukup baik, akan tetapi masih sering membaca teks. Namun S16 belum berani untuk menanggapi pertanyaan dari kelompok lain. Sehingga sanggahan S11 ditanggapi oleh S29 teman satu kelompok S16. CT. S1. 20-04-2016 tenang dan lancar. Suara S16 dapat terdengar sampai barisan paling belakang. hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 31 berikut ini. Pada tahap pratindakan S27 hanya menyampaikan hasil diskusi dengan singkat. S27 menyampaikan dengan suara yang pelan, sehingga peserta diskusi meminta S27 mengulangi pendapatnya. S27 menjadi semakin gugup dan lebih banyak menunduk. Pada akhirnya pendapat S27 diulangi oleh S26. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 32 berikut ini. Pada siklus I, S27 selain mendapatkan kesempatan untuk berpendapat, S27 juga berkesempatan untuk menanggapi pertanyaan yang muncul dari kelompok lain. S27 lebih menguasai topik dan lancar tanpa tersendat dalam menyampaikan jawaban. Suara S27 sudah nyaring dan menggunakan bahasa yang jelas. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan Vignette 33 berikut ini. Yang ketiga disampaikan oleh S16. S16 menyampaikan hasil diskusi dengan lancar dan lebih tenang. S16 berusaha tanpa membaca teks menyampaikan pendapatnya. S16 menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh peserta diskusi lain, sehingga memunculkan tanggapan dari S28. Pertanyaan lain diperoleh dari S28 dan dijawab oleh S16 dibantu S15 dan S21. Pandangan mata S16 menatap S28 yang memberikan pertanyaan. Suara S16 dapat didengar oleh S28 yang berada pada barisan paling belakang. Hasil diskusi disampaikan oleh S27 dan S28 yang masih membaca teks. Suara S27 dan S28 masih sangat pelan sehingga harus diulangi oleh S26. Pandangan mata S27 masih membaca teks. S27 tidak berani dalam memepertahankan pendapat sehingga harus dibantu S26. CT. PT. 12-04-2016 Pada siklus II, S27 mengalami peningkatan yang lebih baik. Selain memberikan pendapat dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain, S27 dapat mempertahankan pendapatnya sendiri. S27 pada awalnya menjawab pertanyaan yang menimbulkan pro kontra, tetapi S27 berhasil memberikan alasan yang jelas dan logis atas jawabannya tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan Vignette 34 berikut ini.

3. Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Siswa melalui Model

Group Investigation GI Persoalan yang ketiga disampaikan oleh S27 dan persoalan yang keempat disampaikan oleh S16. S16 sudah lancar dalam menyampaikan pendapat. terlihat hanya 2 kali tersendat. Suara dan pandangan mata S16 dan S27 sudah cukup baik, akan tetapi masih sering membaca teks. Pertanyaan selanjutnya muncul dari S21 lalu ditanggapi oleh S27. S27 memberikan alasan yang jelas dan rasional untuk S21. S27 menyampaikan dengan nyaring dan terdengar oleh S21 yang berada pada baris paling belakang. Pendapat yang diberikan cukup rasioanal dan dapat diterima oleh S21. CT. PT. 12-04-2016 Persoalan selanjutnya disampaikan oleh S27. S27 menjelaskan dengan menatap peserta lain, dan hanya terlihat sekali melihat teks. S26 menanggapi lalu bertanya. Kelompok 5 berdiskusi sebentar lalu yang menjawab S26 adalah S27. Pernyataan yang disampaikan S27 sedikit membuat pro kontra sehingga S29 dari kelompok 3 menambahkan untuk menjelaskan yang dimaksudkan S12. S27 memberikan pembelaan pada pendapatnya dengan memberikan alasan yang jelas dan logis sehingga S29 tidak lagi mempertanyakan pendapat S27. CT. PT. 12-04-2016 Kegiatan diskusi menggunakan model Group Investigation GI pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Muntilan menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara siswa secara signifikan. Sebelum dikenai tindakan, siswa cenderung malu untuk mengeluarkan pendapat, gagasan, ide, persetujuan, maupun sanggahan. Diskusi masih didominasi oleh siswa yang pintar saja, sehingga tidak ada pemerataan dalam mengemukakan pendapat. Setelah dikenai tindakan berupa penggunaan model Group Investigation GI, siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya, siswa diberikan tanggungjawab masing-masing untuk berpendapat. Segala macam aspek yang dinilai dalam pembelajaran diskusi untuk masing- masing siswa juga meningkat. Berikut ini adalah deskripsi peningkatan aspek keterampilan diskusi siswa dilihat dari masing-masing aspek. a. Aspek Kemampuan Menyampaikan IdePendapat Tahap pratindakan aspek kemampuan menyampaikan idependapat skor rata-rata yang diperoleh sebesar 1,50 pada siklus I meningkat menjadi 2,44 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,09. Terjadi peningkatan sebesar 1,59 dari pratindakan hingga siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar VI: Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Kemampuan Menyampaikan IdePendapat b. Aspek Kemampuan Menanggapi Pendapat Tahap pratindakan aspek kemampuan menanggapi pendapat mendapatkan rata-rata skor sebesar 1,59 meningkat pada siklus I menjadi 2,09 dan meningkat pada siklus II menjadi 3,16. Terjadi peningkatan sebesar 1,57 dari pratindakan hingga siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar VII: Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Kemampuan Menanggapi Pendapat c. Aspek Kemampuan Mempertahankan Pendapat Tahap pratindakan aspek kemampuan menanggapi pendapat mendapatkan rata-rata skor sebesar 1,44 meningkat pada siklus I menjadi 2,09 dan meningkat pada siklus II menjadi 2,78. Terjadi peningkatan sebesar 1,34 dari pratindakan hingga siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar VIII: Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Kemampuan Mempertahankan Pendapat d. Aspek Kemampuan Menerima Pendapat Orang Lain Tahap pratindakan aspek kemampuan menanggapi pendapat mendapatkan rata-rata skor sebesar 1,34 meningkat pada siklus I menjadi 2,41 dan meningkat pada siklus II menjadi 3,00. Terjadi peningkatan sebesar 1,66 dari pratindakan hingga siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91