Model Pembelajaran Deskripsi Teoretis

Langkah kelima yaitu penyajian akhir atau presenting . Siswa mempresentasikan, mengomentari, dan memberikan tanggapan pada hasil diskusi kelompok lain. Presentasi akan dikoordinasi oleh guru. Langkah keenam yaitu evaluasi atau evaluating . Guru dan siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Sementara itu, untuk kepentingan penelitian yang akan dilakukan, terdapat 9 langkah spesifik dalam pembelajaran dengan model Group Investigation GI seperti yang telah dikembangkan oleh Slavin 2005. Modifikasi tersebut terdapat dalam langkah investigation , dimana investigasi yang dilakukan pembagian tugas untuk setiap anggota kelompok. Modifikasi dilakukan agar terjadi pemerataan kesempatan berbicara bagi siswa saat proses diskusi berlangsung. Tabel 1: Langkah Spesifik Aspek Model Group Investigation GI No. Langkah-Langkah Model Group Investigation GI Aspek yang Harus Dilakukan oleh Guru dan Siswa Guru Siswa 1. Diskusi Kelas Terpusat pada Siswa Guru mengarahkan siswa memilih topik, guru memberikan pengetahuan atau pengalaman Siswa memilih topik yang disepakati bersama guru 2. Pembagian Kelompok Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok Siswa berkelompok sesuai yang telah ditentukan guru 3. Pembagian Topik pada Kelompok Guru membagikan topik diskusi Siswa mencermati topik yang dibagikan oleh guru 4. Pembagian Tugas dalam Kelompok Diskusi Guru meminta siswa untuk menentukan ketua kelompok untuk membagi tugas pada setiap anggota Ketua kelompok membagi tugas kepada anggota, setiap anggota kelompok diharapkan memberikan kontribusi berupa referensi dan pengetahuan No. Langkah-Langkah Model Group Investigation GI Aspek yang Harus Dilakukan oleh Guru dan Siswa Guru Siswa 5. Persiapan Topik Kecil Guru memantau jalannya diskusi Setiap anggota mengerjakan bagian yang diterima melalui pembagian tugas oleh ketua kelompok yaitu berupa pertanyaan yang ada pada lembar kerja. Setiap anggota bekerja secara individu. Siswa memliki tanggung jawab pada bagian yang ia terima terhadap kelompoknya 6. Presentasi dalam Kelompok Guru memantau jalannya diskusi Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi. Setiap anggota menyampaikan hasil pekerjaan masing-masing dalam presentasi kecil dalam kelompok. 7. Persiapan Presentasi Kelompok Guru memantau jalannya diskusi Setiap kelompok memadukan hasil diskusi kelompok kecil dalam hasil diskusi yang disepakati bersama. Antarsiswa dapat saling memberikan referensi lain dan pengetahuan 8. Presentasi Kelompok Guru memantau jalannya diskusi dan meminta siswa dari kelompok yang tidak diskusi untuk menjadi moderator. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi. Siswa mempresentasikan hasil diskusi masing- masing kelompok di depan kelas 9. Evaluasi Guru memantau jalannya diskusi dan mengarahkan siswa untuk aktif berbicara Siswa dari kelompok lain menyampaikan sanggahan, ide, ataupun kritik dan saran. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas menyatakan bahwa penggunaan model Group Investigation menunjukkan siswa dapat berperan aktif dalam proses pembalajaran dimulai dari menentukan topik, menganalisis permasalahan, menyatukan pendapat antaranggota kelompok, menyampaikan hasil diskusi, mengometari dan memberi masukan dari kelompok lain. Guru berfungsi sebagai motivator sehingga bukan menjadi pusat pembelajaran siswa. Model Group Investigation GI akan melatih keberanian siswa untuk melaporkan hasil diskusi di muka umum dan sikap saling menghargai antarteman.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relavan dengan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi dengan Metode Jigsaw pada Siswa Kelas X F SMA Negeri 1 Seyegan Kabupaten Sleman, yang dilakukan Wulandari 2011. Dalam peneltian tersebut disimpulkan bahwa metode jigsaw dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Siswa lebih aktif dalam berbicara karena penguasaan topik yang baik saat adanya diskusi dengan kelompok ahli dalam pembelajaran dengan metode jigsaw . Penelitian ini relevan karena sama- sama mengangkat pembelajaran diskusi siswa. Penelitian ini sama-sama merupakan penelitian tindakan kelas. Perbedaan penelitian ini terdapat pada model atau metode yang digunakan. Penelitian Wulandari menggunakan model Jigsaw sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model Group Investigation GI, serta perbedaan lainnya adalah pada objek penelitian. Objek penelitian yang dilakukan Wulandari adalah siswa Kelas X F SMA Negeri 1 Seyegan, sedangkan penelitian ini menggunakan objek siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Muntilan. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Melalui Model Pembelajaran Town Meeting pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bantul, yang dilakukan Kurniasari 2009. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan berbicara pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bantul dengan model Town Meeting . Penelitian ini juga relevan karena sama-sama mengangkat topik mengenai diskusi kelompok. Hal yang membedakan adalah pada model yang digunakan. Penelitian Kurniasari menggunakan Model Town Meeting , sedangkan penelitian ini menggunakan Model Group Investigation GI. Selain itu, penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Muntilan, sedangkan penelitian Kurniasari dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bantul. Selain kedua penelitian di atas, penelitian ini relevan dengan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Model Group Investigation GI Kelas VIII D SMP 1 Temon Kulon Progo yang dilakukan Wulandari 2009. Dalam penelitian tersebut memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan berbicara menggunakan model Model Group Investigation GI . Penelitian ini relevan karena sama-sama menggunakan model pembelajaran Group Investigation GI . Hal yang membedakan adalah pada aspek keterampilan yang diteliti. Penelitian Wulandari meneliti keterampilan berbicara secara umum, sedangkan penelitian ini meneliti keterampilan yang lebih spesifik yaitu keterampilan berdiskusi siswa. Perbedaan lainnya, subjek penelitian Wulandari adalah Siswa kelas Kelas VIIID SMP 1 Temon Kulon Progo, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan.

C. Kerangka Pikir

Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini adalah mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam berdiskusi. Selain itu, guru juga kesulitan untuk menentukan model pembelajaran yang cocok untuk siswa. Pada kegiatan diskusi siswa dituntut dapat menyampaikan pendapat serta gagasan-gagasannya dalam kelompok. Untuk mendapatkan hasil tersebut maka model yang dapat digunakan adalah Group Investigation GI. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation GI mampu meningkatkan keterampilan siswa untuk selalu aktif dalam kelompoknya, meningkatkan peran siswa dalam kelompok, meningkatkan keterampilan siswa dalam mengutarakan gagasan dan ide-idenya, dan meningkatkan keterampilan siswa untuk memecahkan masalah secara bersama-sama, dan siswa dapat menyampaikan pendapat di depan umum. Pada akhirnya keterampilan berdiskusi siswa dapat ditingkatkan menggunakan model pembelajaran Group Investigation GI .

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, jika model Group Investigation GI digunakan dalam keterampilan berdiskusi dengan tepat, maka dapat meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII-D SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI)

0 5 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbededaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Group Investigation (GI)

0 3 435

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation(GI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI Tata Busana (TB

0 2 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91