22
diberikan, seperti pembelajaran keterampilan. Adapun tujuan pembelajaran keterampilan menurut Departemen Pendidikan Nasional
2001 dalam Sutiyem, 2012: 41, yaitu 1 membekali siswa dengan keterampilan dasar kerja sesuai dengan kelainan yang disandangnya dan
tingkat perkembangan, 2 membentuk apresiasi kerja sebagai dasar pembentukan etos kerja. Tujuan pembelajaran keterampilan tersebut juga
mengungkapkan tujuan bagi anak yang berkelainan yaitu membekali siswa dengan keterampilan dasar kerja sesuai dengan kondisinya
sehingga anak tunagrahita kategori sedang penting untuk diberi pembelajaran keterampilan dalam mengurus dirinya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang harus dikuasai oleh siswa
sebagai akibat dari hasil pembelajaran. Hasil tersebut dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Tujuan pembelajaran
merupakan dasar untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan menjadi landasan dalam menentukan materi, strategi, media dan evaluasi
pembelajaran.
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan isi dari kurikulum yaitu berupa mata pelajaran dengan topik atau sub topik dan rinciannya. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah 2013: 43, materi pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Pendapat tersebut
juga sejalan dengan pendapat Prayitno 2009: 55, bahwa materi
23
pembelajaran adalah isi atau substansi tujuan pendidikan yang hendak dicapai peserta didik dalam perkembangan dirinya. Guru yang akan
mengajar harus memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Menurut Suharsimi Arikunto dalam
Syaiful Bahri Djamarah, 2013: 43, bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan
pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai anak didik. Materi pembelajaran mengacu kepada kondisi dan pengembangan
budaya manusia yang diwakili oleh unsur-unsur perilaku sehari-hari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan agama, dari hal yang paling kecil
dan sederhana sampai dengan yang paling kompleks dan super canggih Prayitno, 2009: 55. Pemberian materi pembelajaran dari yang
sederhana ke kompleks akan mempermudah peserta didik untuk memahami materi dan yang terpenting adalah materi yang disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik, apalagi untuk anak tunagrahita kategori sedang. Adapun rambu-rambu yang perlu dipedomani dalam
mengembangkan materi bagi anak berkebutuhan khusus menurut Mumpuniarti 2007: 75, yaitu:
1 materi yang disajikan harus mendukung tercapainya tujuan khusus yang telah ditetapkan, 2 berada dalam batas-batas
kemampuan siswa untuk mempelajarinya. Berkaitan langsung dengan potensi yang ada pada siswa berkelainan, sesuai dengan
kelainan yang disandangnya, 3 bermanfaat bagi kehidupan siswa berkelainan, 4 disusun dari mudah ke yang sukar, yang sederhana
ke yang kompleks, dan dari yang konkret ke yang abstrak.
24
Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa materi yang dikembangkan harus berpedoman pada layanan pendidikan dan
kemampuan anak berkebutuhan khusus. Bahan pembelajaran juga terdapat beberapa jenis. Menurut Cepi Riyana 2009: 13, bahan
pembelajaran dapat dikategorikan menjadi 6 jenis yaitu fakta, konsepteori, prinsip, proses dan nilai serta keterampilan. Berikut ini
akan dikaji tentang jenis-jenis tersebut, yaitu: 1 Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi dikerjakan bisa berupa objek
atau keadaan tentang sesuatu hal. 2 Konsep adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian umum,
suatu set atau sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian fakta, pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan meramalkan.
3 Prinsip merupakan suatu aturan untuk melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir.
4 Proses adalah serangkaian gerakan, perubahan, perkembangan atau suatu cara untuk melakukan kegiatan secara operasional. Nilai adalah
suatu pola atau ukuran norma. Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk berbuat sesuatu, baik fisik maupun mental.
Guru harus tetap memiliki dan mengembangkan bahan pelajaran sesuai kebutuhan dan kondisi anak. Menurut Cepi Riyana 2009: 14,
dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran, guru dapat melakukannya dengan dua cara yakni resources by design dan resources
by utilization. Resources by design yaitu sumber-sumber belajar yang
25
dirancang dan dikembangkan untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan resources by utilization yaitu sumber-sumber belajar yang
ada di lingkungan sekitar yang dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kepentingan pembelajaran. Dengan demikian, bahan pelajaran
merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dan sangat penting dalam pembelajaran, karena bahan pembelajaran adalah substansi atau
inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
c. Metode Pembelajaran