136
meliputi alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mencuci pakaian, langkah-langkah mencuci pakaian secara urut, posisi dan gerakan tangan
saat melakukan kegiatan mencuci pakaian. Pembelajaran tersebut dimulai dengan guru menjelaskan alat dan bahan untuk mencuci pakaian dan
langkah-langkah mencuci pakaian. Setelah itu mendemonstrasikan langkah-langkah mencuci pakaian secara urut yang kemudian siswa
latihan di kelas memperagakan kegiatan mencuci dengan dibimbing dan diarahkan. Langkah-langkah mencuci pakaian yang diajarkan sudah
sesuai dengan pendapat Jami Lydia Rahardjo 2010: 95-97, tentang tahapan proses mencuci pakaian. Ketika selesai mempraktekan di kelas,
siswa baru keluar kelas menuju tempat cucian. Berbagai kegiatan inti tersebut dilakukan agar tujuan pembelajaran pada masing-masing siswa
dapat tercapai. Oleh karena itu, pada kegiatan ini guru kelas VA melakukan kegiatan inti agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai
sesuai dengan pendapat Mansur HR 2015: 2.
c. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan wawancara pada guru kelas VA dan observasi saat proses pembelajaran diperoleh informasi
bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga tujuannya juga disesuaikan masing-masing kemampuan siswa. Tujuan
pembelajaran mencuci pakaian ini secara umum adalah agar siswa terampil melakukan kegiatan mencuci pakaian dan untuk melatih
kemandirian siswa sehingga tidak bergantung pada orang lain dalam
137
mencuci pakaiannya sendiri. Tujuan tersebut menjadi target dalam pembelajaran dan hal itu sejalan dengan pendapat Cepi Riyana 2009: 6,
tentang tujuan pembelajaran yang merupakan suatu target. Pada setiap pertemuan, kemampuan siswa dalam melakukan langkah-langkah
mencuci pakaian selalu mengalami peningkatan jika dibandingkan pada pertemuan yang sebelumnya. Namun, siswa harus terus banyak latihan
agar siswa terbiasa dan tidak melupakan setiap langkah mencuci pakaian. Pembelajaran ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran sedikit demi sedikit. Jadi pada satu pertemuan tidak langsung dapat mencapai tujuan, tetapi siswa bertahap
dalam kemajuannya. Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang tersebut sesuai dengan teori belajar Thorndike dalam Sugihartono, dkk, 2007:
92 tentang hukum latihan yang sebelum direvisi oleh Thorndike. Pembelajaran keterampilan ini juga akan membekali siswa melakukan
keterampilan dasar kerja sesuai dengan hambatan yang dialaminya, hal tersebut sejalan dengan pendapat Departemen Pendidikan Nasional 2001
dalam Sutiyem, 2012: 41.
d. Materi Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan wawancara pada guru kelas VA dan observasi saat proses pembelajaran diperoleh informasi
bahwa materi diberikan secara bertahap pada setiap pertemuannya. Guru memberikan pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Di luar kelas, guru
memanfaatkan tempat mencuci di asrama untuk belajar. Hal tersebut
138
sesuai dengan pendapat Cepi Riyana 2009: 14, tentang pemanfaatan bahan pembelajaran dapat dengan sumber-sumber belajar yang ada di
lingkungan sekitar. Jadi berdasarkan data wawancara dengan guru kelas VA diperoleh
informasi bahwa materi pembelajaran mencuci pakaian dapat diberikan semuanya pada siswa yaitu mulai dari mengambil alat dan bahan
mencuci pakaian, membedakan pakaian yang bernoda dengan yang tidak bernoda, mengisi ember dengan air dan sabun cuci, merendam pakaian,
mengucek pakaian, menyikat pakaian, membilas pakaian, memeras pakaian, serta menjemur pakaian dengan jepit baju dan hanger. Materi
diberikan dari yang mudah ke yang sulit sehingga peningkatan kemampuan siswa juga akan terlihat. Pemberian materi tersebut sesuai
dengan pendapat Prayitno 2009: 55, tentang materi pembelajaran yang diberikan dari hal yang paling kecil dan sederhana sampai dengan yang
paling kompleks. Pemberian materi pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks akan mempermudah peserta didik untuk memahami materinya
dan yang terpenting adalah materi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, apalagi untuk anak tunagrahita kategori sedang. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Mumpuniarti 2007: 75, tentang materi yang disusun dari mudah ke yang sukar. Selain itu, juga sejalan dengan teori
Gagne dalam Sugihartono, dkk, 2007: 100-101, tentang belajar dimulai dari hal yang paling sederhana dilanjutkan pada yang lebih kompleks
sampai tipe belajar yang lebih tinggi.
139
Guru memberikan materi mencuci pakaian secara urut sesuai tahapan mencuci pakaian yaitu mengambil pakaian yang kotor,
merendam pakaian, mengucek, menyikat pakaian, membilas dan menjemur. Kegiatan tersebut sejalan dengan pendapat Jami Lydia
Rahardjo 2010: 95-97, tentang tahapan proses mencuci pakaian. Materi mencuci pakaian yang diajarkan ini termasuk proses dalam melakukan
suatu kegiatan dan juga keterampilan dalam mengurus dirinya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Cepi Riyana
2009: 13, tentang jenis bahan pelajaran.
e. Metode Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian