Pelaksanaan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian

162 Pedoman Observasi Untuk Siswa Pedoman Observasi Untuk Siswa Hari tanggal : Jam : Pelajaran : Kelas : Observer : A. Identitas Subyek Nama Lengkap : Jenis Kelamin : Umur : Agama : B. Petunjuk Pelaksanaan Observasi 1. Melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar dan dirasakan. 2. Mengisi tabel observasi sesuai dengan realita atau secara natural yang ada di tempat penelitian. 3. Memberi tanda centang √ pada tabel yang menunjukkan bahwa subjek mampu, kurang mampu maupun belum mampu dalam melakukan kegiatan sesuai dengan keadaan di tempat penelitian. 4. Dalam tabel keterangan di isi penjelasan secara singkat padat dan mudah dipahami mengenai pembelajaran keterampilan mencuci pakaian di kelas V A Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyakarta. No. Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Ketera- ngan A. Persiapan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian 21. Mengambil bahan dan peralatan untuk mencuci pakaian seperti sabun cuci, ember dan sikat pakaian.

B. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian

Penyortiran dan pengelompokan pakaian yang kotor 22. Melihat dua pakaian yang terkena noda dan yang tidak terkena noda. 163 23. Mengambil pakaian yang terkena noda dengan tangan. 24. Meletakkan pakaian yang terkena noda ke dalam ember atau tempat cucian. Perendaman 25. Mengambil ember yang di dalamnya sudah ada pakaian kotornya. 26. Menaruh ember tepat di bawah keran air. 27. Memutar bagian atas keran agar air dapat keluar dari keran. 28. Memposisikan ember tepat di bawah air yang keluar dari keran. 29. Menyesuaikan banyaknya air yang di ember dengan jumlah pakaian yang akan dicuci. 30. Jika air dirasa sudah cukup, maka memutar bagian atas keran atau mengembalikan posisi keran yang semula agar air berhenti mengalir dari keran. 31. Menuangkan sabun cuci ke dalam air yang banyaknya sabun cuci juga disesuaikan dengan air yang ada di ember dan jumlah pakaian yang akan dicuci. 32. Mencampur air dan sabun cuci dengan mengaduk menggunakan tangan. 33. Memasukkan pakaian yang akan dicuci ke dalam ember yang telah terdapat campuran air dengan sabun cuci. 34. Mengaduk pakaian dengan air sabun sehingga semua bagian pakaian terkena air sabun. 35. Merendam pakaian ke dalam air sabun dengan menunggu kurang lebih 10-15 menit. Pengucekan 36. Mengambil bagian pakaian yang kotor dengan kedua tangan. 37. Memegang sisi bagian kanan 164 pakaian yang kotor dengan tangan kanan dan bagian kiri pakaian yang kotor dengan tangan kiri, sehingga terdapat jarak antara pegangan tangan kanan dengan tangan kiri dan jarak tersebut adalah bagian yang kotor dari pakaian. 38. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri dengan tetap memegang sisi bagian kanan dan kiri pakaian yang kotor. 39. Menggerakkan tangan kanan dan tangan kiri ke samping kanan dan kiri atau ke depan belakang, namun gerakannya dibuat berlawanan arah. Menyikat pakaian 40. Mencari bagian pakaian yang kotor. 41. Memposisikan bagian pakaian yang kotor menghadap ke atas. 42. Memegang sikat pakaian dengan menggenggam bagian atas sikat menggunakan tangan. 43. Memposisikan sikat pakaian di atas bagian pakaian yang terdapat noda atau yang kotor. 44. . Menggerakkan sikat pakaian secara berulang-ulang ke samping kanan kiri atau dengan posisi tepat di atas pakaian yang kotor. Pembilasan 45. Membuang air sabun yang telah digunakan untuk mencuci pakaian dan memegang pakaian yang telah dicuci agar tidak ikut terbuang. 46. Meletakkan ember yang berisi cucian pakaian di bawah keran air. 47. Memutar keran air agar air dapat keluar dari keran. 48. Jika air sudah terlihat merendam seluruh pakaian maka memutar atau kembalikan keran seperti semula agar air berhenti keluar. 165 49. Memegang pakaian dengan kedua tangan. 50. Menggerakkan kedua tangan ke atas bawah secara berlawanan dan melakukannya dengan terkena air. 51. Membuang air bilasan dan pegang pakaian agar tidak ikut terbuang. 52. Mengisi ember cucian dengan air sebagai bilasan kedua. Lakukan langkah pembilasan seperti di atas. Begitu juga bilasan ketiga, lakukan seperti bilasan kedua. Pemerasan 53. Setelah melakukan bilasan yang terakhir, kemudian memegang pakaian dengan dua tangan. 54. Membuat pakaian menjadi bentuk gulungan memanjang. 55. Memuntir gulungan pakaian dengan dua tangan agar air yang meresap dapat keluar dari pakaian. Penjemuran 56. Mengibaskan pakaian yang telah diperas. 57. Membalik pakaian bagian dalam menjadi bagian luar. 58. Menjemur di tali jemuran dengan memposisikan bentuk pakaian seperti jika dipakai kemudian langsung jemur. Atau bisa dengan memegang bagian tengah kerah pakaian kemudian sampirkan dengan posisi memanjang. 59. Jika menggunakan jepitan yang dilakukan dengan menekan bagian jepitan yang ada jaraknya lebar kemudian ujung jepitan akan terbuka maka langsung jepit pakaian dengan tali jemuran. 60. Jika menggunakan hanger, maka memasang pakaian di hanger dengan memasukkan dua ujung hanger pada bagian lengan tangan pakaian satu persatu. Setelah itu, menggantungkan bagian atas hanger pada tali jemuran. 166 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas Hari tanggal : Jam : Pelajaran : Tempat : Observer : A. Identitas Subyek Nama lengkap : Jenis Kelamin : B. Kriteria Pengisian Pedoman Wawancara pada Guru Kelas 1. Jawaban ditulis sesuai dengan yang disampaikan oleh guru. 2. Jawaban ditulis singkat dan padat.

A. Persiapan dalam Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6