104
d. Materi Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan wawancara pada guru kelas VA dan observasi saat proses pembelajaran diperoleh informasi
bahwa materi pembelajaran dapat tuntas diberikan. Pada pertemuan pertama dan kedua sama yaitu tentang mencuci pakaian yang meliputi
pemilihan pakaian yang kotor, menuangkan dan mencampur sabun cuci dengan air, merendam pakaian, mengucek, membilas, memeras pakaian
dan menjemur pakaian. Jadi yang diberikan adalah langkah-langkah mencuci pakaian yang memang harus ada. Pada pertemuan ketiga dan
keempat, materi yang sebelumnya ditambah dengan menyikat pakaian. Kemudian pertemuan kelima dan keenam ditambah dengan menjemur
menggunakan jepitan baju, jika sebelumnya menjemurnya hanya menyampirkannya di tali jemuran. Hal tersebut berarti menggunakan alat
bantu agar pakaian tidak jatuh terbawa oleh angin. Sedangkan untuk pertemuan ketujuh dan delapan tambahan materinya masih berkaitan
tentang jemuran, namun alatnya diganti dengan hanger, sehingga siswa dapat menjemur dengan jepitan baju dan hanger.
Pada pertemuan terakhir siswa melakukan semua langkah mencuci pakaian dan semua tambahan materi yang telah diberikan. Oleh karena
itu, pada pertemuan terakhir ini, alat yang digunakan lebih lengkap karena alat mencuci pakaian digunakan semuanya pada langkah-langkah
mencuci yaitu meliputi pemilihan pakaian kotor, menuangkan dan mencampur sabun cuci dengan air, merendam pakaian, mengucek,
105
menyikat pakaian, membilas, memeras pakaian serta menjemur pakaian dengan jepitan baju dan hanger. Hal tersebut diperkuat dengan hasil
wawancara pada tanggal 21 Februari 2015, yaitu: “Materi pembelajaran mencuci pakaian dapat diberikan semuanya
pada siswa yaitu seperti mengambil alat dan bahan mencuci pakaian, membedakan pakaian yang bernoda kotor dengan yang tidak
bernoda, mengisi ember dengan air dan sabun cuci, merendam pakaian, mengucek pakaian, menyikat pakaian, membilas pakaian,
memeras pakaian, serta menjemur pakaian dengan jepit baju dan hanger. Ada beberapa langkah yang diberikan bertahap seperti
menyikat pakaian, menjemur dengan jepitan baju dan hanger. Materi diberikan dari yang mudah ke yang sulit sehingga peningkatan
kemampuan siswa akan terlihat.”
Jadi berdasarkan data wawancara dengan guru kelas VA diperoleh informasi bahwa materi pembelajaran mencuci pakaian dapat diberikan
semuanya pada siswa. Mulai dari mengambil alat dan bahan mencuci pakaian, membedakan pakaian yang bernoda dengan yang tidak bernoda,
mengisi ember dengan air dan sabun cuci, merendam pakaian, mengucek pakaian, menyikat pakaian, membilas pakaian, memeras pakaian, serta
menjemur pakaian dengan jepitan baju dan hanger. Selain itu, juga ada beberapa langkah yang diberikan bertahap seperti menyikat pakaian,
menjemur dengan jepitan baju dan hanger. Materi diberikan dari yang mudah ke yang sulit sehingga akan terlihat peningkatan kemampuan
siswa. Materi yang diberikan mulai dari sederhana tersebut juga karena melihat karakteristik siswa tunagrahita yang memiliki kemampuan
rendah dalam memahami suatu materi sehingga materi perlu ada tahapan- tahapan untuk menuju yang lebih kompleks. RA dan FA sama-sama
mengalami peningkatan meskipun berbeda-beda. RA sering mengulangi
106
kegiatan memeras pakaian dan menjemur pakaian. Sedangkan FA banyak langkah-langkah yang harus sering diulanginya seperti mengucek,
menyikat pakaian, memeras dan menjemur pakaian. Hampir semua langkah-langkah mencuci sering diulangi FA secara terus menerus pada
setiap pembelajarannya.
e. Metode Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian