Menentukan Materi Pembelajaran Persiapan Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian

130 keterlambatan sehingga ketika melakukan kegiatan mencuci pakaian, tangannya selalu terlihat kaku atau kesulitan menggerakan tangannya dengan lemas. FA juga pasif sekali sehingga ketika FA dapat melakukan setiap langkah mencuci pakaian dengan gerakan yang benar sudah merupakan suatu kemajuan. Guru menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan batas-batas kemampuan siswa untuk mencapainya, yaitu mencakup potensi dan keterbatasan siswa. Dengan adanya tujuan tersebut, maka program pembelajaran dapat terancang sesuai kebutuhan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wina Sanjaya 2009: 64 tentang tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran.

b. Menentukan Materi Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VA diperoleh informasi bahwa materi pembelajaran mencuci pakaian ini disesuaikan dengan kondisi yang dialami siswa, kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan mencuci pakaian dan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari- hari. Hal itu sesuai dengan pendapat Mumpuniarti 2007: 75, tentang rambu-rambu yang perlu dipedomani dalam mengembangkan materi bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, juga tetap menjaga keselamatan siswa sehingga ketika melakukan pembelajaran di luar kelas siswa selalu diawasi dan selalu diingatkan untuk tidak berlari-lari apalagi untuk RA yang sangat aktif. Karakteristik siswa tersebut sesuai dengan pendapat Bandi Delphie 2006: 34, bahwa karakteristik anak tunagrahita sedang membutuhkan pengawasan secara terus menerus. 131 Dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara dengan guru juga diperoleh data bahwa guru akan memberikan materi dari yang mudah ke materi yang sulit sehingga siswa akan terlihat peningkatannya secara bertahap. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Prayitno 2009: 55, tentang materi pembelajaran diberikan dari hal yang paling kecil dan sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Selain itu juga sesuai dengan pendapat Mumpuniarti 2003: 121 tentang rambu-rambu yang perlu dipedomani dalam mengembangkan materi bagi anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, observasi dan dokumentasi juga diperoleh data tentang bahan pelajaran yang akan diberikan meliputi mengambil alat dan bahan mencuci pakaian, membedakan pakaian yang bernoda kotor dengan yang tidak bernoda, mengisi ember dengan air dan sabun cuci dan merendam pakaian. Kemudian ada mengucek pakaian, menyikat pakaian, membilas pakaian, memeras pakaian, serta menjemur pakaian dengan jepit baju dan hanger. Ada beberapa langkah yang diberikan bertahap agar siswa dapat menguasainya seperti menyikat pakaian, menjemur dengan jepitan baju dan hanger. Bahan pelajaran tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2013: 43 tentang bahan pelajaran yang diupayakan untuk dikuasai anak didik. Oleh karena itu, guru memberikan pembelajaran secara berulang-ulang dan bertahap agar bahan pembelajaran dapat dipahami dan dikuasai oleh siswa. 132 Pembelajaran yang diberikan secara berulang-ulang tersebut sesuai dengan teori belajar Thorndike dalam Sugihartono, dkk, 2007: 92 tentang hukum latihan yang sebelum direvisi oleh Thorndike yaitu semakin sering suatu tingkah laku diulang, maka asosiasi akan semakin kuat. Bagi anak tunagrahita kategori sedang akan sangat cocok dengan hukum latihan yang dikemukakan oleh Thorndike tersebut.

c. Menentukan Metode

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6