91
juga dapat diperoleh dari buku bina diri yang kemudian diterapkan dengan menyesuaikan kondisi siswa. Berdasarkan wawancara juga
diperoleh tentang materi yang akan diberikan yaitu mengambil alat dan bahan mencuci pakaian, membedakan dan mengambil pakaian yang
bernoda dengan yang tidak bernoda, mengisi ember dengan air dan sabun cuci, merendam pakaian, mengucek pakaian, menyikat pakaian,
membilas pakaian, memeras pakaian, serta menjemur pakaian dengan jepitan baju dan hanger. Ada beberapa langkah yang akan diberikan
bertahap seperti menyikat pakaian, menjemur dengan jepitan baju dan hanger.
c. Menentukan Metode
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V A, diperoleh informasi bahwa dalam menentukan metode pembelajaran dengan
melihat karakteristik masing-masing siswa sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi dengan berbagai metode yang akan digunakan.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara pada tanggal 21 Januari 2015 yaitu “materinya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
siswa, begitu juga dengan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi”. Guru juga
melihat jenis materi yang akan disampaikan. Apalagi untuk siswa tunagrahita kategori sedang harus diulang-ulang pembelajarannya agar
selalu ingat materi yang telah diajarkan. Pemilihan metode ini harus sesuai dan tepat karena metode yang digunakan berpengaruh pada tujuan
92
yang ingin dicapai. Metode merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting karena dengan metode siswa dapat lebih mudah
memahami suatu materi terutama untuk siswa tunagrahita sedang yang kesulitan berfikir abstrak. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus
bisa membuat siswa merasakan maupun melihat yang konkrit atau dengan melakukan kegiatan yang nyata. Berdasarkan wawancara dengan
guru kelas VA, metode yang akan digunakan oleh guru adalah metode ceramah, demonstrasi, simulasi, latihan, tanya jawab dan pemberian
tugas praktek. Dalam kegiatan pembelajaran, subjek RA dan FA masih membutuhkan pengawasan dan arahan sehingga guru harus terus
membimbingnya sampai mereka mampu sendiri.
d. Menentukan Media
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VA diperoleh informasi bahwa media pembelajaran keterampilan mencuci pakaian
ditentukan dengan melihat materi yang akan diberikan, karakteristik siswa yang sebaiknya menggunakan benda konkrit atau yang nyata, dan
menarik serta mudah digunakan oleh siswa. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 21 Januari 2015
yaitu “medianya akan menggunakan benda-benda yang asli karena disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan karakteristik siswa”.
Media yang akan digunakan guru adalah benda asli yaitu alat dan bahan untuk mencuci pakaian sehingga sangat sesuai dengan karakteristik
siswa. Alatnya seperti ember, sikat baju, jepitan baju, hanger dan pakaian
93
yang kotor, dan bahannya ada sabun cuci. Sedangkan untuk tempat mencuci pakaian dapat dilakukan di asrama perempuan. Selain itu, juga
disediakan media cetak berupa gambar-gambar tentang kegiatan mencuci pakaian yang dapat diwarnai siswa dan papan tulis yang dapat digunakan
untuk menunjang pembelajaran mencuci pakaian ketika akan ditematikkan dengan pembelajaran lainnya. Pada persiapan, yang jelas
terlihat saat melakukan observasi adalah media asli yang akan digunakan karena sudah ada beberapa alat dan bahan untuk mencuci pakaian.
Meskipun jumlahnya belum cukup jika untuk belajar mencuci pakaian oleh semua siswa di kelas VA. Media asli yang sudah ada yaitu pakaian
kotor, sabun cuci, ember, dan sikat baju. Siswa-siswa juga diajarkan untuk menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mencuci
pakaian.
e. Merencanakan Evaluasi