Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian

101 Langkah-langkah pembelajaran mencuci pakaian di atas juga disesuaikan dengan kondisi siswa karena kadang siswa juga sering tergesa-gesa untuk segera ke tempat cucian. Selain itu, ada juga siswa yang tidak mau untuk belajar mencuci pakaian sehingga guru harus terus membujuk siswa agar mau ikut belajar. Langkah-langkah pembelajaran di atas adalah yang sering dilakukan guru dalam memberikan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian karena ada beberapa pertemuan yang pembelajarannya langsung dilakukan di tempat mencuci pakaian.

c. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan wawancara pada guru kelas VA dan observasi saat proses pembelajaran diperoleh informasi bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga tujuannya juga disesuaikan dengan masing-masing kemampuan siswa. Tujuan pembelajaran mencuci pakaian ini secara umum adalah agar siswa dapat melakukan kegiatan mencuci pakaian dan melatih kemandirian siswa. Dengan memiliki keterampilan mencuci pakaian ini siswa diharapkan tidak bergantung pada orang lain. Dengan belajar mencuci pakaian, siswa dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga bermanfaat bagi diri sendiri. Namun, dalam hal ini yang terpenting siswa mengalami kemajuan terkait kemampuannya maupun pengetahuan tentang mencuci pakaian. Hal tersebut, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 21 Februari 2015, yaitu: “Tujuannya pada dasarnya agar siswa dapat melakukan kegiatan mencuci pakaian dan untuk melatih kemandirian siswa karena 102 dengan memiliki keterampilan mencuci pakaian ini siswa diharapkan dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Namun, tujuannya juga tetap disesuaikan dengan siswanya, karena berbeda-beda kemampuannya”. Pada pertemuan pertama, siswa masih kesulitan untuk melakukan setiap langkah mencuci pakaian, tetapi siswa sudah sedikit mengetahui urutan mencuci pakaian dan untuk kemampuan mencuci pakaian masih perlu dilatihkan berulang-ulang. Pada pertemuan kedua dan seterusnya, siswa terus mengalami peningkatan baik pada kemampuan mencuci pakaian maupun pengetahuannya. Jadi di setiap pertemuan, kemampuan siswa dalam melakukan langkah-langkah mencuci pakaian selalu mengalami peningkatan jika dibandingkan pada pertemuan yang sebelumnya. Namun, siswa harus terus banyak latihan agar siswa terbiasa dan tidak melupakan setiap langkah mencuci pakaian. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas VA, bahwa tujuan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian ini dapat tercapai, karena tujuan ini juga disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing siswa. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2015, yaitu: “Dapat tercapai, karena tujuan ini juga disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Oleh karena itu, yang terpenting adalah meningkatnya kemampuan siswa dari sebelumnya sehingga siswa dapat memiliki keterampilan mencuci pakaian. Siswa-siswa yang belajar mencuci pakaian ini mengalami kemajuan sehingga dapat dikatakan berhasil. Namun, kegiatan mencuci pakaian ini perlu ditindak lanjuti di rumah sehingga perlu adanya pemberitahuan kepada orangtua masing-masing sehingga di rumah siswa dapat didampingi oleh orangtua ketika melakukan kegiatan mencuci pakaian”. 103 Dari wawancara tersebut juga diperoleh, bahwa yang terpenting adalah meningkatnya kemampuan siswa pada setiap pembelajaran sehingga siswa dapat memiliki keterampilan mencuci pakaian. Siswa- siswa yang belajar mencuci pakaian ini mengalami kemajuan sehingga dapat dikatakan berhasil. RA yang sebelumnya belum hafal urutan mencuci pakaian dan banyak gerakan mencuci yang salah, pada akhirnya siswa mampu melakukan kegiatan mencuci pakaian secara urut dan gerakannya mencuci pakaian sudah benar. Misalnya, gerakan mengucek yang dulu dilakukannya dengan gerakan meremas, tetapi sekarang sudah benar gerakan menguceknya. Pada langkah mencuci pakaian yang membilas, memeras dan menjemur pakaian, RA selalu mengalami peningkatan di setiap pertemuan hingga akhirnya mampu dilakukannya sendiri. FA juga mengalami peningkatan untuk gerakan mengucek dan membilas, tetapi untuk menjemur masih kadang salah posisi pakaiannya. Kedua subjek juga lebih baik dalam menyesuaikan banyaknya air dan sabun cuci yang dituangkan di ember. Namun, yang terpenting adalah peningkatannya. Kegiatan mencuci pakaian ini perlu ditindaklanjuti di rumah sehingga perlu adanya pemberitahuan kepada orangtua masing-masing siswa. Dengan begitu diharapkan di rumah siswa dapat didampingi oleh orangtua ketika melakukan kegiatan mencuci pakaian. 104

d. Materi Pembelajaran Keterampilan Mencuci Pakaian

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6