Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

59

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas V A di SLB Negeri Pembina Yogyakarta merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden Andi Prastowo, 2014: 203. Penelitian deskriptif ini akan menggambarkan yang sebenarnya kondisi peristiwa yang terjadi di masa sekarang dengan jelas. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Sukardi, 2011:157. Menurut Sugiyono 2014: 1, penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan secara nyata agar mendapatkan data yang pasti yaitu data yang sebenarnya terjadi sebagaimana mestinya sehingga mengandung makna dari data yang diperoleh. Penelitian ini akan mengungkapkan tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas V A di SLB Negeri Pembina Yogyakarta dan penelitian ini akan 60 menggambarkan seberapa jauh keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan mencuci pakaian. Pendekatan kualitatif dalam penelitan diterapkan dengan mengumpulkan data-data yang akan disajikan dalam bentuk analisa berdasarkan logika. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas VA di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Informasi yang diperoleh dengan pendekatan ini disusun dengan uraian catatan, direduksi, dirangkum dan dipilih informasi sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Alasan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif adalah karena akan mengungkap tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian. Peneliti memfokuskan penelitian tentang persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar dalam pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas V A di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. B. Subjek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 112, bahwa “subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti”. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua siswa tunagrahita kategori sedang yang berada di kelas V A dan seorang guru kelas V A di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Siswa yang dijadikan subjek penelitian masih belum mampu melakukan kegiatan mencuci pakaian dengan mandiri, masih belum benar dalam melakukan kegiatan mencuci pakaian secara urut dan belum terampil dalam 61 melakukan setiap tahap mencuci pakaian. Kedua subjek tersebut memiliki fisik yang normal. Namun, subjek pertama lebih aktif yaitu suka jalan-jalan di kelas saat pembelajaran dan mengganggu temannya, sedangkan subjek kedua lebih pendiam dan jarang berkomunikasi. C. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V A SLB Negeri Pembina Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Imogiri Timur No. 224 Yogyakarta. Penelitian dilakukan saat pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas V A. Lokasi penelitian ini dilaksanakan baik di kelas maupun di luar kelas dan diadakan pengamatan serta wawancara terhadap guru kelas. Sekolah ini memiliki sarana prasarana yang dibangun di atas tanah seluas 2,5 hektar sehingga dapat memadai dan mendukung proses pendidikan. Area sekolah sangat luas dan telah memiliki 27 ruang kelas untuk KBM. SLB Negeri Pembina Yogyakarta dipilih sebagai tempat dilakukannya penelitian karena SLB Negeri Pembina Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan yang terfokus untuk siswa tunagrahita yang duduk pada jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah lanjutan. Selain itu, juga belum pernah diadakan penelitian tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita sedang. Pembelajaran di SLB Negeri Pembina Yogyakarta diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa tunagrahita kategori sedang sehingga untuk sekolah dasar juga diutamakan keterampilan bina diri. 62

D. Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6