152
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan tentang pembelajaran keterampilan mencuci pakaian pada siswa tunagrahita
kategori sedang kelas V A di SLB Negeri Yogyakarta, sebagai berikut: 1. Persiapan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian dilakukan dengan
mengumpulkan data tentang kemampuan dan kesulitan yang dialami siswa dalam melakukan kegiatan mencuci pakaian. Persiapan yang jelas terlihat
adalah adanya alat dan bahan untuk mencuci pakaian yang disiapkan oleh guru. Namun, guru tetap menentukan tujuan pembelajaran, materi, metode,
media, dan evaluasi yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa. Perencanaan tersebut tidak tertulis dalam bentuk RPP karena sudah
ada buku pegangan Bina Diri yang didalamnya ada standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan cara mencuci pakaian yang benar.
Persiapan yang dilakukan oleh siswa yaitu mengambil alat dan bahan yang
diperlukan untuk mencuci pakaian dengan mengenalinya terlebih dahulu.
2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan mencuci pakaian terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan
tersebut terdapat materi, metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi siswa tunagrahita. Materi diberikan secara
urut sesuai langkah-langkah mencuci pakaian. Menurut persepsi guru, metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah,
153
demonstrasi, simulasi, latihan, tanya jawab, dan pemberian tugas. Namun, guru juga melakukan pendekatan modifikasi tingkah laku. Guru
memberikan bantuan atau prompts pada siswa yang kesulitan melakukan kegiatan mencuci pakaian. Selain itu, juga memberikan reinforcement
positif penguatan positif berupa pujian setelah siswa menyelesaikan setiap tahapan mencuci pakaian dengan benar yang disebut shaping.
Bantuan juga akan dikurangi guru sedikit demi sedikit ketika siswa sudah mulai mampu melakukan kegiatan mencuci pakaian yang disebut dengan
fading. Sedangkan media yang digunakan adalah benda-benda yang nyata seperti alat dan bahan mencuci pakaian serta latihan yang dilakukan
langsung di tempat mencuci pakaian. Guru menggunakan media gambar
ketika mencuci pakaian digunakan tema dengan pembelajaran lainnya.
3. Pada evaluasi pembelajaran keterampilan mencuci pakaian yang menjadi aspek penilaian yaitu mulai dari mengenali alat dan bahan yang digunakan
dalam kegiatan mencuci pakaian, melakukan kegiatan mencuci pakaian secara urut, serta gerakan dan posisi tangan saat melakukan kegiatan
mencuci pakaian. Jadi pelaksanaan evaluasi banyak dilakukan pada proses mencuci pakaian. Sedangkan untuk hasil pakaian yang sudah dicuci dilihat
guru ketika siswa sudah mampu melakukan proses mencuci pakaian dengan baik dan benar. Alat evaluasinya dilakukan dengan non tes dan tes,
tetapi guru lebih mengutamakan yang non tes. Penilaiannya juga dilakukan setiap pertemuan sehingga dapat mengetahui perkembangan kemampuan
masing-masing siswa.
154
B. Saran