Media Pembelajaran Komponen Pembelajaran

29 tunagrahita, pelatih semakin mengurangi bantuannya dari langkah belakang menuju ke langkah depan. e. Prompting dan Fading Prompts adalah suatu peristiwa yang membantu anak melakukan suatu respon. Prompts mendahului suatu respon. Fading yaitu penghilangan secara gradual dari suatu prompt. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai akan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebelum menerapkan metode pembelajaran bagi anak tunagrahita, perlu memperhatikan prinsip-prinsip dan penguatan agar dapat sejalan dan terarah dalam penggunaannya. Adapun strategi khusus yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tunagrahita yaitu reinforcement positif, shaping dan backward chaining, serta prompting dan fading.

d. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan suatu alat yang dapat membantu peserta didik untuk memahami pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar juga lebih mudah dilakukan oleh pendidik. Menurut Sukiman 2012: 29, media pembelajaran adalah: “segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.” 30 Pendapat di atas sejalan dengan pendapat dari Daryanto 2010: 6, bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, media pembelajaran dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik untuk belajar. Melalui media, siswa dapat memperoleh pesan, memperkuat dan memperluas pengetahuan. Sedangkan, menurut Azhar Arsyad 2014: 4, media pembelajaran merupakan media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa akan dapat memperoleh berbagai pengalaman nyata, sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih baik. Menurut Daryanto 2010, 5-6, dapat dikatakan media jika mempunyai kegunaan, antara lain: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, 3 menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama, 6 proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi yaitu guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan dan tujuan pembelajaran. Suatu media dapat dikatakan bahwa itu media pembelajaran jika memiliki beberapa kegunaan di atas sehingga akan membantu peserta didik membahami materi pembelajaran dan mencapai tujuan 31 pembelajaran. Selain memiliki kegunaan, media pembelajaran juga memiliki fungsi. Fungsi media berbeda-beda, tergantung jenis media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Daryanto 2010, 10-12, fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain: 1 menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau, 2 mengamati benda peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang, 3 memperoleh gambaran yang jelas tentang benda hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlau besar atau terlalu kecil, 4 mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak sukar diawetkan, 5 dengan mudah membandingkan sesuatu, 6 dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat, 7 dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat, 8 mengamati gerakan-gerakan mesin alat yang sukar diamati secara langsung, 9 melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat, 10 melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang lama, 11 dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Meskipun setiap media memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda- beda, tetapi menggunakan media tetap perlu memperhatikan prinsip- prinsipnya. Menurut Wina Sanjaya 2010: 173-174 prinsip penggunaan media yaitu sebagai berikut: 1 diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak sebagai alat hiburan, 2 sesuai dengan materi pembelajaran,3 sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa,4 media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien. Efektivitas terkait dengan keberhasilan media bermanfaat dalam proses pembelajaran. Efisien dalam artian tidak mesti media yang mahal dapat berfungsi dengan baik, 6 sesuai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya. Media yang digunakan dalam pembelajaran terdapat berbagai macam jenisnya. Menurut Ely dalam Cepi Riyana, 2009: 40, pengklasifikasian media yang dikembangakan secara khusus meliputi 1 32 media gambar seperti gambar, foto, peta, sketsa, dan grafik, 2 benda yang dapat didengar seperti radio dan tape rekorder, 3 gambar hidup yang bersuara maupun tidak bersuara, 4 televisi dan radio, 5 benda- benda asli, orang, model, dan simulasi. 6 pengajaran program dan pengajaran dengan bantuan komputer. Dari beberapa pengklasifian tersebut, untuk anak tunagrahita akan cocok dengan media benda-benda asli, orang, dan model karena karakteristik tunagrahita yang kesulitan untuk berfikir abstrak sehingga pembelajaran akan mudah dipahami dengan menggunakan media benda yang konkrit maupun yang nyata. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Masing-masing media memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda-beda. Guru diharapkan dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa sehingga dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan kondisi masing-masing siswa.

e. Evaluasi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6