149
dapat temasuk jenis penilaian formatif karena memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung dan mengetahui
sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.
4. Perbandingan dengan Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian dari Elnang Finaros pada tahun 2012 yang berjudul “Efektifitas Kombinasi Metode
Demonstrasi dan Latihan untuk Meningkatkan Kemampuan Mencuci Baju” sudah sejalan. Hal tersebut, karena dalam pembelajaran, guru kelas V A di
SLB Negeri Pembina Yogyakarta telah menggunakan metode demonstrasi dan latihan untuk mengajarkan keterampilan mencuci pakaian pada siswa
tunagrahita kategori sedang. Hasil pembelajarannya, siswa mengalami kemajuan dalam melakukan kegiatan mencuci pakaian dan hal tersebut
sejalan dengan hasil penelitian Elnang Finaros bahwa setelah anak diberikan intervensi dengan kombinasi metode demonstrasi dan latihan, persentase
kemampuan anak mencuci baju semakin meningkat yakni sampai 87,5 langkah mencuci baju dapat dilakukan anak. Pembelajaran keterampilan
mencuci pakaian di SLB Negeri Pembina Yogyakarta kelas VA sejalan dengan penelitian tersebut yaitu siswa melihat cara melakukan langkah
mencuci pakaian kemudian siswa diminta melakukan sendiri sambil dibimbing dan siswa diminta berlatih secara berulang-ulang sampai siswa
memiliki kemampuan mencuci pakaian. Namun, guru juga tidak hanya memakai kedua metode tersebut, tetapi juga melakukan pendekatan
150
modifikasi perilaku yang disesuaikan dengan karakteristik siswa tunagrahita kategori sedang. Pendekatan tersebut dengan prompts bantuan pada siswa
yang kesulitan melakukan kegiatan mencuci pakaian dan memberikan reinforcement positif penguatan positif setelah siswa menyelesaikan setiap
tahapan mencuci pakaian seperti pujian yang disebut dengan shaping. Bantuan prompt akan dikurangi guru sedikit demi sedikit ketika siswa
sudah mulai mampu melakukan kegiatan mencuci pakaian yang biasa disebut dengan fading.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti sudah berusaha dengan optimal untuk melaksanakan penelitian ini, tetapi ada keterbatasan yang tidak dapat dihindari, yaitu:
1. Pada pembelajaran keterampilan mencuci pakaian, guru menggunakan buku pegangan yang berisi tentang mencuci pakaian sehingga guru belum
menyusun RPP yang khusus tentang keterampilan mencuci pakaian. Oleh karena itu, peneliti tidak dapat melampirkan arsip RPP tentang
pembelajaran keterampilan mencuci pakaian. 2. Catatan-catatan guru tentang kemampuan siswa dalam mencuci pakaian
dilakukan langsung pada raport sehingga guru belum memiliki catatan perkembangan setiap langkah mencuci pakaian yang dilakukan oleh siswa.
Jadi, peneliti tidak dapat melampirkan catatan-catatan guru mengenai evaluasi hasil belajar siswa terkait kemampuan siswa dalam mencuci
pakaian.