Analisis Data METODE PENELITIAN
75
kondisi baseline-1, intervensi dan baseline-2 yang dapat ditunjukkan dari tiga kemungkinan yaitu naik, menurun, dan mendatar. Perubahan data
frekuensi ketepatan menjawab tes pemahaman konsep bangun datar dalam durasi 40 menit dapat digambarkan dengan menggunakan grafik sehingga
memudahkan melihat adanya perubahan data yang terjadi, diharapkan perubahan data frekuensi ketepatan menunjukkan data menaik dan pada
data durasi waktu pengerjaan menunjukkan grafik penurunan yang berarti subjek mampu memahami konsep bangun datar secara tepat dengan
menggunakan media replika bangun datar. 6.
Rentang Peneliti menggambarkan dan mendeskripsikan adanya jarak antara data
pertama dengan data terakhir yaitu data frekuensi ketepatan menjawab soal pada fase baseline-1, intervensi dan baseline-2.
Data yang telah dianalisis menggunakan analisis dalam kondisi, kemudian di analisis dengan menggunakan analisis antarkondisi yang meliputi lima
komponen yaitu: 1.
Variabel yang diubah Peneliti menentukan variabel yang terikat yang diubah pada penelitian ini
yaitu perilaku akademik pemahaman konsep bangun datar. 2.
Perubahan kecenderungan arah dan efeknya Peneliti menunjukkan adanya perubahan kecenderungan arah yang
digambarkan dalam grafik pada fase baseline dan intervensi yang menunjukkan adanya perubahan perilaku akademik pemahaman konsep
76
bangun datar yang disebabkan pemberian intervensi yaitu berupa penggunaan media replika bangun datar. Penentuan perubahan
kecenderungan arah dapat diambil pada analisis dalam kondisi yang telah dilaksanakan.
3. Perubahan stabilitas
Peneliti menganalisis data dengan memperhatikan tingkat kestabilan data pada fase baseline dan intervensi. Apabila data frekuensi ketepatan dan
durasi waktu pengerjaan tes pemahaman konsep bangun datar menurun, mendatar atau naik dengan konsisten maka data tersebut stabil. Perubahan
kecenderungan stabilitas data dapat dilihat pada rangkuman analisis dalam kondisi yang telah dilaksanakan.
4. Perubahan level
Peneliti menunjukan besar perubahan yang terjadi pada data penelitian yang ditunjukkan dengan selisih data kondisi akhir pada baseline A
dengan data awal intervensi B, yaitu data mengenai frekuensi ketepatan dan durasi waktu pengerjaan tes pemahaman konsep bangun datar yang
apabila dihitung dengan cara data kondisi akhir baseline dikurang dengan data kondisi awal intervensi menghasilkan angka positif yang berarti
menaiknya frekuensi kesalahan dan menurunnya durasi waktu pengerjaan setelah diberikan intervensi berupa penggunaan media replika bangun
datar.
77
5. Data tumpang tindih overlap
Peneliti menganalisis mengenai kesamaan data frekuensi ketepatan dan durasi waktu pengerjaan tes pemahaman konsep bangun datar yang ada
pada fase baseline-1-intervensi dan intervensi-baseline-2. Apabila semakin banyak data yang tumpang tindih, menunjukkan bahwa tidak adanya
perubahan perilaku sasaran yaitu pemahaman konsep bangun datar setelah diberikan intervensi. Sebaliknya, apabila sedikit atau tidak ada data
tumpang tindih pada kondisi baseline dan intervensi, menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif penggunaan media replika bangun datar terhadap
kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada subjek. Data observasi atau pengamatan selama sesi intervensi yang merupakan
data deskriptif, diharapkan dapat menjadi bukti penunjang dalam analisis data mengenai
kemampuan pemahaman
konsep bangun
datar dengan
menggunakan media replika bangun datar. Berdasarkan pada analisis data hasil tes dengan menggunakan analisis dalam kondisi yang dilanjutkan
dengan analisis antarkondisi dengan ditunjang dan data hasil observasi serta dokumentasi, maka dapat diketahui adanya perubahan perilaku akademik
pada subjek yaitu berupa frekuensi ketepatan dan durasi dengan variabel terikat atau variabel yang diharapkan berubah setelah diberikan perlakuan
yaitu kemampuan pemahaman konsep bangun datar. Guna mengetahui perubahan perilaku tersebut, dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif yang penyajian datanya melalui tabel, grafik, dan histogram. Melalui olah dan penyajian data tersebut dapat diketahui pengaruh
78
penggunaan media replika bangun datar terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada subjek anak tunanetra buta total kelas 1 SD di SLB
Negeri 1 Bantul Yogyakarta yang terlihat pada perubahan perilaku akademik berupa frekuensi ketepatan yang bertambah dan durasi waktu menjadi lebih
pendek dalam mengerjakan tes pemahaman konsep bangun datar
79