57
6 Peneliti memberikan contoh bentuk bangun datar yang diraba anak
dengan benda yang ada di kehidupan sehari-hari dan berada di sekitar anak sehingga anak dapat meraba dan memahaminya dengan
tepat. 7
Kegiatan tersebut diulangi lagi dengan bentuk bangun datar yang berbeda sampai seluruh bentuk bangun datar telah di eksplorasi oleh
anak dan dipahami dengan tepat. 8
Apabila telah selesai, kemampuan anak dievaluasi dengan menilai jawaban dari soal yang telah diberikan untuk melihat tingkat
pemahaman anak. Selain itu, anak diminta mengidentifikasi dan mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya.
c. Penutup
Kegiatan penutup pada tahap intervensi meliputi: 1
Peneliti, guru dan siswa merapikan dan menyimpan kembali alat, media dan bahan yang digunakan dalam proses perlakuan.
2 Tanya jawab pengalaman anak ketika mengikuti kegiatan perlakuan
yaitu pembelajaran dengan menggunakan media replika bangun datar.
3 Peneliti membimbing anak untuk menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Tahap Akhir Fase Baseline-2
Tahap akhir penelitian dengan subjek tunggal yaitu pada fase baseline-2. Fase baseline-2 dilaksanakan dengan memberikan post-test yang sama
58
seperti fase baseline-1 dan fase intervensi. Tes dilaksanakan dalam kurun waktu seminggu dengan 3 sesi pertemuan. Tes yang diberikan yaitu tes
kemampuan pemahaman konsep bangun datar untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep bangun datar subjek setelah mendapatkan
intervensi yaitu dengan menggunakan media replika bangun datar.
D. Setting Penelitian
1. Setting penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan setting di kelas 1 jenjang sekolah dasar SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Lokasi SLB Negeri 1 Bantul
Yogyakarta terletak di Jalan Wates km. 3, No. 147, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bantul
Yogyakarta dengan pertimbangan, yaitu: a.
Anak tunanetra buta total kelas 1 di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta mengalami kesulitan dalam memahami konsep bangun datar yang benar
dan tepat. b.
Di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta belum menggunakan modifikasi media replika bangun datar untuk mengajarkan konsep bangun datar
kepada anak tunanetra. Setting penelitian dilaksanakan di gedung ruang kelas 1 SD untuk
tunanetra pada saat jam pembelajaran. Pelaksanaan penelitian dibantu oleh guru dengan bimbingan dan pengarahan agar subjek dapat dikondisikan
mengikuti sesi perlakuan.