Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

49

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Penggunaan media replika bangun datar berpengaruh positif terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada anak tunanetra buta total kelas 1 di SLB 1 Bantul Yogyakarta yang ditandai dengan perubahan perilaku akademik berupa frekuensi ketepatan yang bertambah dan durasi waktu menjadi lebih pendek dalam mengerjakan tes pemahaman konsep bangun datar”. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperiment quasi eksperimen. Quasi eksperimen dikenal sebagai penelitian eksperimen semu atau yang tidak sebenarnya. Menurut Sugiyono 2010: 114 Quasi eksperimen merupakan pengembangan dari eksperimen sesungguhnya yang sulit dilaksanakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain penelitian quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research SSR. SSR yaitu penelitian eksperimen dengan subjek tunggal. Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 209 menyebutkan maksud dari subjek yang bersifat tunggal bahwa subjek atau partisipan yang digunakan dalam penelitian bisa satu orang, dua orang atau lebih. Alasan peneliti menggunakan quasi eksperimen dengan subjek tunggal atau SSR dikarenakan peneliti ingin menguji pengaruh penggunaan media replika bangun datar terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada anak tunanetra buta total pada kelas 1 SD di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta yang masih mengalami kesulitan dan kesalahan dalam pemahaman konsep bangun datar. Hasil dari penelitian dapat dilihat dari kemampuan pemahaman konsep bangun datar anak tunanetra kelas 1 SD di SLB Negeri 1 Bantul. Peneliti 51 akan meneliti kondisi subjek sebelum diberi perlakuan, ketika diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Peneliti akan mencatat keadaan yang terjadi ketika melaksanakan penelitian yaitu frekuensi ketepatan dalam durasi pengerjaan tugas tertentu. Pengaruh penggunaan media replika bangun datar akan terlihat dari kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada subjek setelah diberikan perlakuan.

B. Desain Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, yaitu pengaruh penggunaan media replika bangun datar terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada subjek anak tunanetra buta total yang berada pada kelas 1 di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Desain penelitian Quasi eksperimen dengan subjek tunggal yang digunakan adalah desain A-B- A’. Juang Sunanto 2006: 44 memaparkan bahwa desain A-B-A’ menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat dibandingkan dengan desain A-B. Pada desain A-B-A’ peneliti harus melakukan prosedur dasar dalam penelitian, yakni melakukan pengukuran kemampuan sasaran selama periode basis A atau baseline-1 pada periode waktu tertentu. Selanjutnya, pada fase intervensi B melakukan perlakuan beserta pengukuran atas perilaku sasaran selama periode tertentu dan diteruskan pada fase terakhir yaitu baseline-2 A’ dengan kembali melakukan pengukuran tanpa memberikan perlakuan. 52 A-B-A’ A A A B B B B B B A’ A’ A’ Gambar 2. Desain A-B-A’ Juang Sunanto, 2006: 45 Keterangan : A: Baseline -1, kondisi awal hasil belajar sebelum diberikan intervensi B: Intervensi, kondisi kemampuan hasil belajar setelah diberikan intervensi dengan menggunakan media replika bangun datar A’: Baseline -2, kondisi setelah intervensi Adapun rincian rencana pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan penelitian subyek tunggal dengan desain A-B-A’, yakni:

1. A Baseline-1

Pada tahap penelitian ini akan dilakukan pre-test sebelum pemberian perlakuan. Tes dilakukan dengan memberikan 20 butir soal dengan mengukur frekuensi ketepatan dalam mengerjakan soal mengenai konsep bangun datar dalam durasi tertentu 40 menit. Tes ini dilaksanakan 3 sesi selama 1 minggu hingga diperoleh data frekuensi ketepatan dan durasi waktu dalam pemahaman konsep bangun datar yang dapat dikatakan stabil.