105
4. Deskripsi Baseline-2 Kemampuan akhir tanpa diberikan intervensi
a. Baseline-2 Pertama
Fase baseline-2 dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada subjek setelah diterapkan
penggunaan media replika bangun datar pada tahapan intervensi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada fase baseline-2 yang pertama
dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Februari 2015. Pada sesi pertama di fase baseline-2, subjek yang merasa sudah akrab dan nyaman dengan
peneliti memudahkan interaksi dan komunikasi antar-peneliti dan subjek. Subjek lebih terbuka dan dapat dengan mudah menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dibacakan oleh peneliti. Pada saat pengerjaan tes yang dibacakan oleh peneliti dan dituliskan
jawabannya oeh subjek di kertas buffalo yang telah disediakan, subjek menuliskan jawabannya dengan lancar dan mudah dikarenakan
pengalaman-pengalaman yang telah dilalui subjek pada fase baseline- 1
dan intervensi. Hasil dari subjek mengerjakan soal pemahaman konsep bangun
datar tersebut yaitu durasi pengerjaan yang semakin menurun. Akan tetapi, frekuensi ketepatan kembali menjadi 18 jawaban yang benar
dikarenakan subjek kurang teliti dalam mengelompokkan bentuk bangun datar persegi dan persegi panjang sehingga jumlah terakhir
yang dihitung salah. Subjek memerlukan waktu yang lebih lama dalam menjawab tes berupa mengelompokkan bentuk bangun datar
106
dan jumlahnya dibandingkan menjawab soal tes pemahaman konsep bangun datar lainnya.
b. Baseline-2 Kedua
Pada sesi kedua fase baseline-2 dilaksanakan hari Rabu, 4 Februari 2015 dengan hasil yang sama dengan hasil pengukuran pada
baseline-2 di sesi pertama. Pada saat pengerjaan tes pemahaman konsep bangun datar, subjek sebelumnya malas untuk menuliskan
jawaban di kertas buffalo yang telah disediakan, sehingga peneliti harus membujuk subjek terlebih dahulu sehingga subjek bersedia
menulis dan menjawab tes yang dibacakan peneliti. Frekuensi ketepatan mengerjakan soal yaitu 18 soal dikarenakan
subjek yang kurang teliti meraba persegi panjang yang dimasukkan ke dalam kategori persegi sehingga jumlah total bentuk bangun datar
persegi dan persegi panjang yang dihitung oleh subjek salah. Durasi pengerjaan yang diberikan selama 40 menit dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh subjek yaitu mengerjakan tes pemahaman konsep bangun datar dengan waktu 28 menit.
c. Baseline-2 Ketiga
Pada kegiatan baseline-2 di sesi ketiga yang dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Februari 2015, Hasil tes menyerupai sesi kedua yang
dilaksanakan pada hari sebelumnya. Frekuensi ketepatan hasil mengerjakan soal tes pemahaman konsep bangun datar masih sama
seperti pada sesi pertama dan kedua yaitu 18 jawaban yang benar.
107
Sama halnya dengan durasi pengerjaan tes, yaitu subjek menggunakan durasi pengerjaan tes selama 28 menit yang seharusnya dapat lebih
singkat atau cepat selesai apabila subjek tetap mengerjakan dan tidak mengajak berbicara yang berada di luar cakupan materi yang diteskan
yaitu konsep bangun datar. Berdasarkan hasil pengukuran baseline-2 terhadap perilaku
akademik yang menjadi target behavior dalam mengerjakan soal pemahaman konsep bangun datar tanpa menggunakan media replika
bangun datar dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini: Tabel 14. Data Hasil Tes Pemahaman Konsep Bangun Datar Subjek
R pada Fase Baseline-2
Perilaku sasaran Target Behavior
Baseline-2 ke
Frekuensi Ketepatan
Durasi Waktu
Menit Skor
Pemahaman Konsep
Bangun Datar
tanpa menggunakan
media replika bangun datar
1 18
30 90
2 18
28 90
3 18
28 90
Berdasarkan hasil pelaksanaan baseline-2 di atas, berikut data akumulasi yang diperoleh oleh subjek dari fase baseline-1, fase
intervensi dan fase baseline-2 yaitu sebagai berikut:
108
Tabel 15. Data Akumulasi Frekuensi Ketepatan Subjek R Pengerjaan Tes Pemahaman Konsep Bangun Datar
Perilaku Sasaran Target Behavior
Frekuensi Ketepatan Baseline-1
A Intervensi
B Baseline-2
A’
Pemahaman Konsep Bangun Datar
8 8
8 10
12 13
16 20
20 18
18 18
Berdasarkan display data mengenai akumulasi data frekuensi ketepatan yang dimiliki oleh subjek terlihat adanya kenaikan frekuensi
ketepatan subjek dalam menjawab tes pemahaman konsep bangun datar dari satu sesi ke sesi selanjutnya. Perubahan yang terjadi terlihat pada
fase intervensi yang secara dinamis bertambah pada setiap sesinya dikarenakan penggunaan media replika bangun datar. Berikut disajikan
display grafik frekuensi ketepatan subjek ketika mengerjakan tes
pemahaman konsep bangun datar sebagai berikut: