Tahap Perlakuan Fase Intervensi

58 seperti fase baseline-1 dan fase intervensi. Tes dilaksanakan dalam kurun waktu seminggu dengan 3 sesi pertemuan. Tes yang diberikan yaitu tes kemampuan pemahaman konsep bangun datar untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep bangun datar subjek setelah mendapatkan intervensi yaitu dengan menggunakan media replika bangun datar.

D. Setting Penelitian

1. Setting penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan setting di kelas 1 jenjang sekolah dasar SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Lokasi SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta terletak di Jalan Wates km. 3, No. 147, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta dengan pertimbangan, yaitu: a. Anak tunanetra buta total kelas 1 di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta mengalami kesulitan dalam memahami konsep bangun datar yang benar dan tepat. b. Di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta belum menggunakan modifikasi media replika bangun datar untuk mengajarkan konsep bangun datar kepada anak tunanetra. Setting penelitian dilaksanakan di gedung ruang kelas 1 SD untuk tunanetra pada saat jam pembelajaran. Pelaksanaan penelitian dibantu oleh guru dengan bimbingan dan pengarahan agar subjek dapat dikondisikan mengikuti sesi perlakuan. 59

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama ± 1 bulan. Rincian pelaksanakan waktu dan kegiatan penelitian sebagai berikut: Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian Waktu Kegiatan Penelitian Minggu II Januari Pelaksanaan pengamatan dan mengukur kemampuan subjek sebelum perlakuan Minggu III Januari Pelaksanaan perlakuan I, II, dan III Minggu IV Januari Pelaksanaan perlakuan IV, V, dan VI Minggu I Februari Pelaksanaan pengamatan dan mengukur kemampuan subjek setelah perlakuan

E. Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 122 subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan teknik dalam menentukan subyek penelitian yaitu secara purposive. Menurut Sugiyono 2010: 216 bahwa purposive adalah “teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Subjek dalam penelitian ini yaitu seorang anak tunanetra buta total di kelas 1 SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Berikut identitas singkat subjek: Nama : R Inisial Kelas : 1 SD Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Isilam Usia : 6 tahun 9 bulan Kelainan : Tunanetra buta total 60 Alasan pemilihan subjek tersebut dikarenakan subjek merupakan siswa yang aktif dan mudah diajak berkomunikasi. Subjek memiliki kemampuan membaca dan menulis Braille yang baik. Hal tersebut tergambar dari kemampuan menulis dan membaca subjek yang lancar pada saat proses pembelajaran di kelas. Tetapi, subjek mengalami kesulitan pada kemampuan pemahaman konsep bangun datar yaitu kesulitan dalam menamai, mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segitiga. Penetapan subjek penelitian didasarkan pada beberapa karakteristik subjek penelitian, yakni: 1. Subjek penelitian merupakan anak tunanetra buta total yang berada di kelas 1 jenjang sekolah dasar. 2. Subjek memiliki kemampuan membaca dan menulis Braille yang baik. 3. Subjek merupakan anak tunanetra tanpa disertai hambatan atau kekhususan lain. 4. Subjek mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep bangun datar. 5. Subjek tidak mengalami kelainan tambahan.

F. Variabel Penelitian

Penelitian quasi eksperimen dengan subjek tunggal mengenai penggunaan media replika bangun datar terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun datar pada anak tunanetra buta total kelas 1 SD di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta terdiri dari dua variabel penelitian. Menurut Suharsimi