Penggunaan Dana Ketentuan Khusus

24

c. Pembinaan

1 Setelah proses penetapan, perguruan tinggi negeri PTN memfasilitasi kedatangan pertama kali mahasiswa baru penerima bidikmisi yang berasal dari luar kota dalam bentuk penggantian biaya perjalanankedatangan dan biaya akomodasi sementara resettlement. Kelebihan dana dapat digunakan untuk biaya pengelolaan. 2 Ditjen Dikti menyediakan dana dimaksud yang diberikan bersamaan dengan kontrak untuk mahasiswa baru. 3 PTN memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal. 4 PTN mendorong mahasiswa penerima bidikmisi untuk terlibat di dalam kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan Negara. 5 Perguruan tinggi membuat perjanjian atau kontrak dengan mahasiswa penerima bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak termasuk ketaatan mahasiswa terhadap peraturan perguruan tinggi terkait program bidikmisi dan sanksi- sanksi terhadap pelanggarannya. 6 Penerima Bidikmisi yang merencanakan cuti wajib mengajukan ijin pada pengelola bidikmisi PTN selambat-lambatnya 1 satu semester sebelumnya. 7 Penerima bidikmisi yang mengundurkan diri dapat digantikan oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan penerima bidikmisi dari angkatan yang sama dan ditetapkan melalui SK RektorPimpinan PT. 8 Penggantian penerima dilaporkan ke Ditjen Dikti melalui sistem informasi yang sudah disediakan.

d. Penghentian Bantuan

Perguruan tinggi negeri PTN dapat menerbitkan ketentuan khusus tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa penerima: 1 Terbukti memberikan keterangan yang tidak benar atau melakukan pelanggaran administratif pada berkas yang disampaikan. 2 Tidak memenuhi persyaratan akademik yang ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara. 25 3 Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kehidupan kampus dan peraturan lain yang berlaku di perguruan tinggi penyelenggara. 4 Divonis pengadilan melakukan pelanggaran terhadap Hukum Negara Republik Indonesia dengan hukuman setidak-tidaknya 2 dua tahun. 5 Mengundurkan diri. 6 Meninggal dunia.

e. Pelanggaran Peraturan dan Sangsi

Hal yang dimaksud pelanggaran peraturan adalah sebagai berikut: 1 Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan atau tertulis. 2 Melakukan pemalsuan dokumen pendukung pendaftaran. 3 Mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai penerima bidikmisi karena diterima pada perguruan tinggi lain. 4 Terbukti tidak memenuhi syarat sebagai penerima bidikmisi. 5 Tidak menggunakan kesempatan yang telah diberikan sebagai penerima bidikmisi sebelumnya. Sedangkan sanksi yang diberikan dapat berupa hal sebagai berikut: 1 Teguran tertulis kepada pendaftar dan satuan pendidikan dari instansi terkait apabila terbukti melakukan pelanggaran butir 1, 2, 3, 4 dan 5. Surat tembusan akan dikirimkan pada Kepala Daerah kab kota dan Propinsi. 2 Pencabutan status lulusan seleksi masuk PTN terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran butir 1 dan 2. 3 Pengembalian biaya pendaftaran kepada negara dan pembatalan pemberian bidikmisi terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran butir 5. 4 Pembatalan pemberian serta pengembalian bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada negara terhadap penerima bidikmisi yang terbukti melakukan pelanggaran butir 1, 2, 3 dan 4. 5 Untuk satuan pendidikan yang terbukti melakukan butir 1,2,3, 4 dan 5 diberikan pembatasan hak pendaftaran