Latar Belakang Mahasiswa Bidikmisi Mendapat Beasiswa Bidikmisi

148 beberapa kesempatan peneliti pernah mendapati An sering berpenampilan necis dan rapi. Hal ini juga di benarkan oleh teman-teman An, bahwa An sekarang cenderung sering berpenampilan necis dan rapi. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai gambaran kondisi ekonomi mahasiswa bidikmisi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi dapat ditarik kesimpulan bahwa, pertama dengan latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu membuat mahasiswa bidikmisi yang berasal dari luar daerah hidup seadanya dengan dana bantuan bidikmisi. Mahasiswa bidikmisi yang berdomisili diluar memanfaatkan dana bantuan bidikmisi untuk uang jalan menuju kampus dan untuk memenuhi keperluan perkuliahan. Secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan perkuliahan dana bantuan bidikmisi dari pemerintah sangat kurang. Yang kedua mahasiswa bidikmisi yang kurang ekonominya dapat dilihat dari penampilan yang sederhana, sedangakan mahasiswa bidikmisi yang kecukupan dari segi ekonominya dapat dilihat dari penampilan yang modis dan memiliki gedjed yang mahal.

3. Dinamika Sosial yang dialami Mahasiswa Bidikmisi

Gambaran dinamika sosial yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut 149 informasi interaksi sosial mahasiswa bidikmisi, lingkungan sosial mahasiswa bidikmisi, serta ketertarikan dengan organisasi. Berdasarkan interaksi sosial mahasiswa bidikmisi, Mk merupakan pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman yang baik kepadanya. Sedangkan St merupakan pribadi yang mudah terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu St dekat dengan banyak teman-temannya di kelas. Hal ini pula yang mempengaruhi Mk dan St memiliki banyak teman baik dikelas maupun di lingkungan sosial lainnya. Berbanding terbalik dengan MK dan St, An merupakan individu yang kurang begitu dekat dengan teman dilingkungan kelasnya sendiri, kebanyakan An lebih sering bergaul dan berkumpul dengan lingkungan organisasinya. An cenderung sukar dalam hal penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya. Hal ini dapat dilihat dari pendapat teman-teman mengenai penyusuaian sosial An yang kurang baik di kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi 2002 dalam situasi sosial terdapat empat jenis hubungan antara individu dengan lingkungan sosialnya, yaitu individu dapat bertentangan dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menggunakan lingkungan sosialnya, individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. An aktif di organisasi seperti HIMA, REALITI, DPM, serta BEM. Seperti halnya An, Mk juga aktif dalam organisasi seperti HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. Keduanya menganggap organisasi adalah 150 tempat mencari banyak teman sekaligus relasi dan juga jaringan.Sedangkan St cenderung banyak menghabiskan waktunya untuk mengajar sebagai guru les privat untuk anak-anak SD. Berdasarkan gambaran dinamika sosial yang dialami Mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari informasi interaksi sosial yang diungkap, lingkungan sosial, penyesuaian diri dengan sosial, serta keaktifan dalam organisasi.

4. Dinamika Pendidikan Mahasiswa Bidikmisi

Gambaran dinamika akademik yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut informasi raihan prestasi akademik mahasiswa bidikmisi serta hambatan yang dialami mahasiswa bidikmisi untuk meraih prestasinya. Berdasarkan prestasi akademik, ketiga subjek memiliki nilai akademik yang tinggi. Mk tercatat sebagai mahasiswa berprestasi kedua di FIP. Dari semua prestasi Mk yang paling menonjol adalah prestasi keagamaannya. Mk tercatat hampir setiap tahun mendapatkan trofi perlombaan MTQ di UNY. Selain itu Mk juga pernah mewakili UNY diajang perlombaan MTQ antar mahasiswa di Makasar. Dan yang paling membuatnya bangga, Mk pernah mewakili UNY diajang serupa yang diadakan di Malaysia. Sedangkan An dan St kurang begitu menonjol di segi prestasi seperti Mk. Akan tetapi An lebih menunjukan eksistensinya