Dinamika Pendidikan Mahasiswa Bidikmisi

154 Kedua, mahasiswa bidikmisi yang memiliki kesejahteraan psikolgis yang baik tidak akan terpengaruh dengan keadaan dan situasi yang menuntut pribadinya. Mereka akan memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip yang ada. Ketiga, motivasi mahasiswa bidikmisi muncul dari latar belakang keadaan berbagai aspek. Namun secara umum yang memotivasi mahasiswa bidikmisi adalah kondisi ekonomi.

6. Pendapat Mengenai Penyelenggaraan Bidikmisi menurut Subjek

Gambaran pendapat mengenai penyelenggaraan bidikmisi menurut subjek dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap menyangkut pendapat mengenai program bidikmisi di angkatan pertama, pendapat mengenai mahasiswa bidikmisi yang salah sasaran, serta penilaian diri sendiri atas kelayakan menerima bidikmisi. Penyelenggaraan bidikmisi pada angkatan pertama banyak orang menilai masih banyak yang tidak tepat sasaran. Mk mengatakan dia pernah mendengar ada anak polisi yang mendapatkan bidikmisi. Menurut Mk sendiri sebenarnya potensi mahasiswa bidikmisi di UNY sangat besar, hanya saja terkadang mahasiswa tersebut terbentur oleh masalah pribadi yang menghambat prestasinya. Sedangkan An beranggapan tidak masalah mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi namun masih menerima bidikmisi, yang terpenting baginya adalah mahasiswa itu harus berprestasi. Menurut An dia layak mendapat bidikmisi karena dia berprestasi. An cuek terhadap anggapan bahwa dirinya mampu dari 155 segi ekonomi namun masih mendapatkan beasiswa bidikmisi. Dalam hal ini An tidak bisa disalahkan karena tidak ada dasar hukum yang jelas untuk memberikan sangsi terhadap An semisal dinyatakan dari keluarga yang mampu. Menurut St beasiswa bidikmisi hendaknya diberikan hanya kepada calon mahasiswa yang benar-benar kurang mampu dari segi ekonomi namun memiliki prestasi yang baik. Menurut St dia layak mendapatkan bidikmisi karena dari segi prestasi dia memenuhi kriteria sebagai mahasiswa bidikmisi, sedangkan dari segi kondisi ekonomi St juga termasuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Berbeda dengan Mk, Mk menilai bahwa dirinya sekarang kurang layak menerima beasiswa bidikmisi apabila dilihat dari kondisi ekonomi keluarganya sekarang yang sudah lebih baik dari pada waktu pertama Mk masuk perguruan tinggi. Mk dan An menyebut ada 1-2 teman dikelasnya yang dirasa kurang layak mendapatkan bidikmisi. kedua subjek mendasari penilaiannya tersebut atas dasar gaya hidup yang serba kemewahan dari 2 temannya tersebut. Selain itu Ba juga menerangkan bahwa kebanyakan mahasiswa bidikmisi yang tidak tepat sasaran kecenderungan memiliki gaya hidup yang hedonis serta memiliki gadjed yang mahal, sedangkan dinilai dari segi prestasinya mereka juga masih kalah dengan mahasiswa reguler lain. St memiliki pendapat, menurutnya 3-4 temannya kurang layak mendapatkan bidikmisi. Hal ini didasari atas kemampuan ekonomi dari mahasiswa bidikmisi yang St maksud. Menurut St sebenarnya masih 156 banyak mahasiswa kurang mampu lain yang berhak mendapatkan bidikmisi.

C. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian ini peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam proses penelitian. Kekurangan dan keterbatasan tersebut antara lain adalah peneliti tidak melakukan observasi langsung ketempat tinggal subjek. Hal ini dikarenakan tempat tinggal masing-masing subjek yang berada di luar daerah. Selain itu dalam penelitian ini peneliti tidak ikut serta dalam aktivitas yang dilakukan subjek, mengingat kedua subjek berbeda jenis kelamin dengan peneliti, sedangkan subjek lain memiliki banyak aktifitas sehingga sulit sekali untuk peneliti menghubungi ataupun mengikuti aktifitas subjek. Namun peneliti berharap dengan keterbatasan yang ada tidak akan mengurangi hasil penelitan yang telah dilakukan.