Dinamika Sosial yang dialami Mahasiswa Bidikmisi

152 kulikuler maupun dibidang keorganisasian. Hal yang biasanya menghambat pencapaian prestasi mahasiswa bidikmisi adalah keterbatasan pada diri sendiri maupun keterbatasan dari segi ekonomi. Keterbatasan dari diri sendiri misalnya malas, mudah menyerah, dan takut terhadap tekanan dari luar. Sedangkan keterbatasan dari segi ekonomi adalah biaya hidup yang mahal sehingga mahasiswa bidikmisi harus memenuhi kebutuhan ekonominya dengan bekerja.

5. Dinamika Psikologis Mahasiswa Bidikmisi

Gambaran dinamika psikologis yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut penyesuaian diri terhadap kondisi yang baru, kesejahteraan psikologis mahasiswa bidikmisi, hal yang bisa motivasi mahasiswa bidikmisi, serta penilaian kematangan psikologis mahasiswa bidikmisi. St merupakan pribadi yang menerima kondisinya dengan apa adanya. Dilingkungan perguruan tinggi maupun di lingkungan rumah St selalu bisa menempatkan dirinya dengan baik, begitupun MK yang mampu cepat beradaptasi dilingkungan yang baru. Sedangkan An mampu membatasi pergaulannya dengan pergaulan yang bermanfaat saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty, dkk. 2008 mengenai tugas perkembangan remaja yaitu mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab serta menerima diri sendiri dan mengandalkan kemampuan dan sumber-sumber yang ada pada dirinya. 153 Berdasarkan kesejahteraan psikologis Mk merupakan pribadi yang sering menyalahkan dirinya sendiri. Mk sering terbebani dengan tuntutan yang diberikan keluarganya maupun tuntutan akademik yang diberikan universitas. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan An dan St, An menganggap tuntutan akademik membuat dirinya menjadi termotivasi untuk memberikan hal yang lebih. St tidak pernah menuntut lebih dari apa yang dimilikinya, St lebih memilih berusaha sendiri dari pada sekedar menuntut orang lain. Hal yang menjadi motivasi dalam diri St sebagai mahasiswa bidikmisi hanyalah ingin segera bekerja. Hal ini ingin St wujudkan untuk mengangkat ekonomi keluarganya yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Sedangkan menurut An dirinya harus mampu memberikan apa yang terbaik untuk dirinya dan UNY. Sedangkan hal yang mempengaruhi motivasi Mk adalah tuntutan dari kedua orang tuanya yang selalu menuntut Mk untuk selalu mendapat prestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Bigg dan telfer Sugihartono, dkk. 2007 yaitu individu termotivasi belajar karena menginginkan prestasi dan keberhasilan yang telah ditetapkannya. Berdasarkan pembahasan tersebut penilaian kematangan psikologis terhadap mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari pertama, mahasiswa bidikmisi yang sudah mencapai kemandirian emosional mampu menyesuaikan dirinya dengan baik terhadap lingkungan yang baru, serta mampu membatasi diri dari lingkungan yang bersifat negatif. 154 Kedua, mahasiswa bidikmisi yang memiliki kesejahteraan psikolgis yang baik tidak akan terpengaruh dengan keadaan dan situasi yang menuntut pribadinya. Mereka akan memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip yang ada. Ketiga, motivasi mahasiswa bidikmisi muncul dari latar belakang keadaan berbagai aspek. Namun secara umum yang memotivasi mahasiswa bidikmisi adalah kondisi ekonomi.

6. Pendapat Mengenai Penyelenggaraan Bidikmisi menurut Subjek

Gambaran pendapat mengenai penyelenggaraan bidikmisi menurut subjek dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap menyangkut pendapat mengenai program bidikmisi di angkatan pertama, pendapat mengenai mahasiswa bidikmisi yang salah sasaran, serta penilaian diri sendiri atas kelayakan menerima bidikmisi. Penyelenggaraan bidikmisi pada angkatan pertama banyak orang menilai masih banyak yang tidak tepat sasaran. Mk mengatakan dia pernah mendengar ada anak polisi yang mendapatkan bidikmisi. Menurut Mk sendiri sebenarnya potensi mahasiswa bidikmisi di UNY sangat besar, hanya saja terkadang mahasiswa tersebut terbentur oleh masalah pribadi yang menghambat prestasinya. Sedangkan An beranggapan tidak masalah mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi namun masih menerima bidikmisi, yang terpenting baginya adalah mahasiswa itu harus berprestasi. Menurut An dia layak mendapat bidikmisi karena dia berprestasi. An cuek terhadap anggapan bahwa dirinya mampu dari