Subjek St Reduksi Data

121 “Kalo aku sih biasa aja karena aku orange seperti ini yowes aku koyo ngene...” Menurut key informan SM: “Kalau dari segi penampilan dia itu sederhana sih, ndak terlalu wah banget gitu lho” 3 Aspek Sosial yang diungkap Dalam pengungkapan aspek sosial ini peneliti mengambil beberapa aspek sosial antara lain adalah kedekatan dengan sahabat dilingkungan kelas maupun diluar kelas, kedekatan dengan keluarga, kegiatan yang dilakukan di rumah ataupun di kos, keaktifan di organisasi, pentingnya organisasi untuk subjek, hambatan dalam menjalin ataupun memulai hubungan sosial, serta cara mengatasi masalah sosial. ST merupakan individu yang cepat terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu ST banyak dekat dengan teman-teman dikelasnya karena sering bercerita atau sedikit mencurhatkan mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Akan tetapi dilingkungan rumahnya ST cenderung kurang memiliki teman, hal ini dikarenakan teman ST rata-rata sudah berkeluarga. “Kalo aku temene dirumah kan sudah pada nikah dan punya anak ya. Dan aku juga gak ada waktu untuk bermain, maksudte kan kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak jadi ya gak ada yang diajak komunikasi. Kalo di kampus ya sama temen-temen sak jajarane aku gitu aja.... kalo aku punya masalah itu gampang terbuka sama temen, misale aku lagi sedih apa seneng itu raiku gampang ketok gitu lho. 122 Misale aku lagi sedih atau ada masalah sama cowokku tu aku crito.” Menurut SM: “ST itu termasuk orang yang terbuka kalo sama temannya” ST kurang dekat dengan orang tuanya. Hal ini dikarenakan sejak masih kecil ST tinggal bersama kedua kakek neneknya, sedangkan kedua orang tuanya tinggal merantau. “Kalo sama orang tua nek menurut ku aku kurang deket. Aku tuh kalo ketemu sama orang tuaku tu kadang 4 tahun sampai 6 tahun sekali yo. Kayak aku sih terakhir ketemu bapakku itu waktu aku kelas 1 SMP, aku ketemu lagi wingi lho bulan januari, lha aku ketemu kie kayak ngak koyo wong tua ku gitu lho. Dan aku tidak ketemu lama itu waktu ketemu kemaren ya cuma satu kata apa dua kata, misalnya tanya gimana kabarnya kayak gitu aja gak ada yang lain.” Kegiatan sehari-hari ST adalah kuliah dan ngelesin anak- anak SD. “Kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak.... kalo SD itu aku ngelesi semua mata pelajaran, SMP mungkin yang lebih bersifat IPA, MATEMATIKA, FISIKA...” Di organisasi St tercatat pernah ikut HIMA. “Dulu pernah ikut waktu semester 1-4 itu HIMA... biasanya kalo aku ada perlu sama HIMA itu yang dirumah jadwal ngajar anak SD aku kabarin kalo hari ini ndak bisa gitu. Jadi nantinya aku ganti kehari lain...” 123 Alasan ST ikut organisasi adalah waktu pertama kali kuliah mahasiswa bidikmisi itu diwajibkan mengikuti organisasi. “Waktu awal dulu sih syaratnya diwajibkan ikut organisasi di kampus. Kan kalau milih marcing band atau yang lain itu malah menyita waktu, dasarnya juga waktu SMA kan aku juga pernah ikut OSIS, jadi yaudah aku ikut HIMA.” Karena setiap hari ST selalu pulang kerumah setelah kuliah untuk mengajar les privat anak-anak SD, maka aktifitas sosial ST pun juga kebanyakan dengan lingkungan rumahnya. Namun disini ST mengungkapkan bahwa dirumah tidak ada teman dekat karena teman-temannya sudah berkeluarga, sedangkan paman ST yang notabennya bersebelahan rumah dengannya juga kurang menyukai ST. “Kalo aku temene dirumah kan sudah pada nikah dan punya anak ya. Dan aku juga gak ada waktu untuk bermain, maksudte kan kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak jadi ya gak ada yang diajak komunikasi... Dekat rumahku itu ada pakde aku. Tapi menurutku juga pakde aku tuh orange kurang suka sama aku...” Menurut SM: “Mungkin karena dikejar waktu untuk ngelesin anak-anak dirumahnya. Makanya kalo dari kampus langsung pulang ngelesin anak gitu” 4 Aspek akademik yang diungkap Aspek dalam dinamika akademik meliputi prestasi yang didapat subjek, motivasi dalam mengembakan prestasi 124 akademik, serta hal yang menghambat subjek dalam mengembangkan prestasi akademiknya. Dari segi prestasi ST belum tercatat pernah mendapat prestasi yang menonjol di UNY, namun tercatat ST memiliki IPK 3,76. Dan sewaktu masih sekolah di SMA selalu mendaptkan peringkat satu dan dua. “Kalo dulu di SMA ringking 1-3, tapi 3 nya cuma sekali. Dan paling sering 1 sampai 2, pokoke itu dapatnya siji loro, siji loro terus. Kalo di UNY ini ndak ada deh mas, tapi kalo dari segi IPK saya dapat 3,76 an mas. ” Menurut SM: “Kalo prestasi ST dikelas itu dia aktif dikelas, trus IPK nya juga tinggi dikelas” Hal yang membuat ST termotivasi dalam kuliah adalah ingin cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan. “Aku pengen lulus 8 semester itu, bahkan kalo bisa lebih cepat dari itu mas... aku tuh pengen lulus karena biar cepat kerja dan membantu mbahku gitu lho mas.. Tapi kalo misale setelah lulus ini ada beasiswa lagi khusus buat bidikmisi yang IPK nya tertinggi di kuliahke dimana gitu aku gelem S2...” Menurut SM: “ST itu semnagat sekali. Dia itu kalo sedang mengerjakan tugas itu ndak mau diganggu. Kalau dikelas waktu pelajaran dia itu juga fokus dan ndak banyak bicara” Hal yang menghambat dan mengganggu konsentrasi kuliah ST adalah kewajiban dia di rumah untuk mengajar les privat kepada anak-anak di desanya. 125 “Ya sebenere tuh karena aku harus bolak-balek jogja rumah itu mas, tapi karena terbiasa jadi sudah biasa aja. Tapi dulu awal mutusin ndak ngekos lagi trus aku lajo dari rumah itu ya berat.” 5 Aspek Psikologi yang diungkap Aspek psikologi setiap subjek berbeda dari subjek satu dengan subjek lainnya. Hal ini dikarenakan setiap subjek memiliki karakter dan sensitifitasnya sendiri-sendiri dalam menyikapi masalah psikologisnya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara pengungkapan diri subjek terhadap perasaan yang dialami subjek dalam bentuk pertanyaan yang diajukan peneliti disertai jawaban subjek: a Dari sekian banyak aktifitas kamu dikampus dan di rumah, kamu pernah mengalami kebosanan tidak, apa malah seneng banget? “Wah malah sering bosen lah mas, kadang aku tuh mikir aku harus kuliah setelah kuliah balik lagi keruah untuk ngelesi anak-anak SD lalu besoknya lagi harus kuliah dan ngelesi anak-anak SD lagi. Kadang semua itu aku ngerasa sebel gitu lho mas.” b Pernah tidak kamu terbebani dengan target bidikmisi yang harus lulus 8 semester? “Kalo aku sih semisal ndak ditarget lulus 8 semster ya aku tetep pengen lulus 8 semester itu,,, Jadi aku ya ndak terbebani dengan target 8 semester itu mas...” c Pernah malu tidak kamu jadi mahasiswa bidikmisi? 126 “Tidak, kalo menurutku aku nggak perlu malu karena kenyataane aku orang yang nggak mampu terus ginama lagi. Tapi aku malah bangga...” 6 Pendapat Mengenai Beasiswa Bidikmisi Banyak kendala-kendala yang terjadi pada angkatan pertama penyelenggaraan program bantuan pendidikan bidikmisi. Diantaranya adalah program bidikmisi yang tidak tepat sasaran, dll. Dan banyak pendapat-pendapat dari ketiga subjek mengenai penyaluran program bantuan pendidikan bidikmisi diangkatanya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan subjek mengenai program bidikmisi yang salah sasaran serta pendapat-pendapat mengenai program bidikmisi: a Kamu cocok tidak dapat bidikmisi? “Kalo dari segi prestasi aku cocok. Kan soalnya prestasi disini yang dimaksud itu yaitu prestasi dari nilai raport kelas 1 sampai kelas 3 SMA ya mas. Kalo raport kan ndak menipu kalo hasil tes itu kan bisa bejan mas. Dan kalo di lihat dari segi Ipk kan saya juga layak mas...” Menurut SM: “Kalo menurut saya dia itu prestasinya bagus, dari prestasi juga pinter dan dari segi ekonomi juga perlu dibantu” b Mahasiswa bidikmisi diangkatanmu itu seperti apa? “Banyak mahasiswa bidikmisi itu tidak layak mendapatkan bidikmisi. Misale bidikmisi kan salah satu faktore ekonomi, tapi nyang aku lihat dari segi 127 rumah itu kan seharusnya yang biasa-biasa aja. Tapi aku pernah lihat itu dari foto rumahe temenku tuh baguuuuss sekali, tapi kenapa dia harus dapat...” c Kalo menurut kamu berapa orang yang ndak cocok dapat bidikmisi dikelasmu? Terus apa yang membuat mereka tidak layak mendapatkan bidikmisi. “Kalo dikelasku yang ndak cocok itu 4., karna menurut aku kan sebenere banyak orang yang prestasinya baik namun tidak mampu karena ketidak tahuan informasi jadi dia tidak ikut. Sebenere itu kan banyak yang harus nya dapa t bidikmisi...”

4. Display Data penyajian data

Dari data yang sudah direduksi diatas, data tersebut kemudian dirinci dalam bentuk displya data. Disini peneliti akan memilah display data menjadi 6 bagian, yang pertama display data latar belakang subjek ikut bidikmisi dapat dilihat pada tabel 5, display data aspek ekonomi mahasiswa bidikmisi pada tabel 6, aspek sosial mahasiswa bidikmisi pada tabel 7, aspek akademik mahasiswa bidikmisi pada tabel 8, aspek psikologis mahasiswa bidikmisi pada tabel 9, dan pendapat mengenai beasiswa bidikmisi dapat dilihat pada tabel 10. Berikut peeneliti sajikan display data sebagai berikut: 128 Tabel 5. Display Data Latar Belakang Subjek diterima Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Waktu pertama Mk masuk kuliah kondisi ekonomi keluarga Mk sedang tidak baik. Selain itu kondisi kesehatan Mk juga tidak memungkinkan, jadi kecil kemungkinan orang tua Mk mampu membiayai Mk masuk diperguruan tingggi waktu itu. b. Pekerjaan orang tua Mk adalah seorang petani dan ibu Mk hanya ibu rumah tangga. c. Saat masuk diperguruan tinggi orang tua Mk sedang mengalami krisis ekonomi karena masa panen yang panjang. d. Prestasi Mk juga baik, dia selalu mendapatkan peringkat 5 besar di sekolahnya. Selain itu Mk juga pernah menang dalam lomba MTQ. a. An bisa diterima di bidikmisi kurang bisa diketahui latar belakangnya secara pasti. Akan tetapi berdasarkan penuturannya An dapat diterima beasiswa bidikmisi karena dibantu oleh SK Rektor UNY dan dahulu sempat mengurus di WR 1. b. Pekerjaan orang tua An pertama kali adalah penjual batu kapur, terus kernek bus, dan sekarang petani. c. Dari kondisi ekonomi keluarga An tergolong berasal dari keluarga yang kecukupan. hal ini dapat dibuktikan dengan dimana An bersekolah. Karena biasanya orang yang menyekolahkan anaknya di Pondok pesantren adalah orang tua yang mampu dari segi ekonominya. d. Dari segi prestasi An selalu mendapat prestasi saat masih di sekolah. An hampir selalu mendapat peringkat pertama di sekolahnya. a. Awal mula ST mendaftar bidikmisi karena mendapat info dari guru. Pada awalnya ST ingin langsung bekerja karena kondisi ekonomi keluarganya yang kurang baik saaat itu. b. Orang tua St yang merantau dan notabenya pekerja serabutan membuat St tidak pernah mendapat kiriman uang dari orang tuanya. c. Dari kondisi ekonomi sendiri St termasuk berasal dari keluarga yang kurang mampu. Karena di rumah St hanya tinggal dengan kakek nenek nya yang hanya seorang buruh tani, sedangkan St juga tidak mendapat kiriman uang dari orang tuanya sendiri. d. St dapat diterima bidikmisi tak lain karena prestasinya baik. dari kelas 1 sampai 3 St selalu mendapat peringkat 1 kalo tidak ya peringkat 2. 129 Tabel 6. Display Data Aspek Ekonomi Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Dana bantuan pemerintah sebesar 600rb dapat dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan Mk selama kuliah dijogja. Akan tetapi Mk sangat memaksakan untuk cukup dengan uang itu. b. Dengan dana bantuan 600rb tersebut Mk harus memanfaatkannya dengan baik. Mk sendiri jarang minta tambahan uang dari orang tuanya. Meskipun Mk minta terkadang dikasih terkadang juga tidak tergantung kondisi keuangan orang tuanya. c. Untuk menghemat uang, Mk biasanya masak nasi, sedangkan apabila Mk ingin makan diluar pasti Mk selalu memilih makanan yang murah biar irit. Selain itu Mk juga tidak menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang tidak penting karena menghindari ketidak terpakaiannya barang itu. d. Dilihat dari gaya hidup, Mk termasuk individu yang sederhana. Pakaian yang dikenakannya juga terlihat sederhana dan tidak menunjukkan kemewahan. a. Selama di jogja ekonomi An serba kecukupan. selain mendapat uang dari bidikmisi, biasanya dosen dan ibu kos An juga sering kali memberikan makanan. b. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dijogja An juga bekerja. Sedangkan uang dari bekerja itu ditabung untuk kebutuhan yang tak terduga dan juga saat sudah banyak kegiatan dan butuh uang banyak. c. Dari segi penerimaan bulanan, An cenderung memiliki penerimaan yang berlebih. Akan tetapi semua itu tidak lantas dipakai buat foya- foya. An lebih suka menyisikan kelebihan uangnya untuk ditabung. d. Dari segi penampilan, An cenderung cuek dengan penampilan pakaiannya. Namun menurut penilaian temannya kalau dilihat dari segi mahasiswa bidikmisi An termasuk yang menonjol dan kelihatan hedon. a. Bagi St dana bidikmisi dari pemerintah cukup, namun dana itu hanya cukup untuk biaya berangkat kekampus dan membeli keperluan kuliah saja. b. Sedangkan untuk membeli kebutuhan seperti laptop, St bekerja sebagai guru Privat untuk anak-anak SD di desanya. c. Pemanfaatan uang bidikmisi hanya dipakainya untuk kebutuhan akademik saja. Sedangkan untuk kebutuhan lain St penuhi dari uang hasil memprivat anak-anak SD. Dan selebihnya St tabung untuk kebutuhan dadakan. d. Dari segi penampilan sendiri St termasuk orang sederhana dan menerima kondisinya dengan apa adanya. 130 Tabel 7. Display Data Aspek Sosial Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Mk merupakan individu yang mudah bergaul serta memiliki banyak teman di kampus maupun diluar kampus atau organisasi. b. Mk merupakan individu yang tidak bisa jauh dari keluarganya. Kedekatan dengan keluarga dibuktikan dengan komunikasi lewat telfon. Biasanya Mk telfon orang tua seminggu 2x. c. Kebiasaan Mk di luar kampus mengikuti organisasi. Akan tetapi apabila sedang tidak ada kegiatan organisasi Mk selalu menghabiskan waktunya di kos bersama teman-temannya. d. Diorganisasi Mk tercatat pernah ikut HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. e. Alasan Mk ikut organisasi agar mendapat banyak teman dan relasi, terutama Mk ingin bisa bekerjasama dengan tim dan punya banyak jaringan. f. Hambatan yang sering terjadi dalam kehidupan sosial adalah Mk orangnya kalau ngomong sekenanya dan kurang mikir kalau yang telah diomongkan itu menyakiti lawan bicaranya apa tidak. Selain itu Mk merupakan individu yang memiliki perwatakan atos dan a. Dikelas An kurang memiliki teman dekat. Terkadang kalau dikelas An sering mencari perhatian temannya tapi sebenernya malah membuat temannya itu malah risi terhadap An. Selain itu gaya bahasa An terlalu tinggi dan formal untuk diberlakukan di lingkungan pergaulan yang notabennya pada situasi yang santai. b. Meski jauh dengan orang tua, An selalu berkomunikasi dengan orangnya. c. Keseharian An banyak dihabiskan di lingkungan kampus dan organisasi. Kos bagi An hanya sebagai tempat istirahat saja. Selebihnya dia aplikasikan waktunya di luar. d. Di organisasi sendiri An tercatat pernah ikut HIMA, REALITI, DPM, BEM. Selain itu diluar UNY An juga pernah menjadi pengajar madrasah, aktif di organisasi KAMI, dan HNU. e. Menurut An organisasi merupakan wadah untuk belajar dalam memecahkan masalah, memperoleh jaringan, menambah teman, a. ST merupakan individu yang cepat terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu ST banyak dekat dengan teman- teman dikelasnya karena sering bercerita atau sedikit mencurhatkan mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Akan tetapi dilingkungan rumahnya ST cenderung kurang memiliki teman, hal ini dikarenakan teman ST dari kecil rata-rata sudah berkeluarga. b. ST kurang dekat dengan orang tuanya. Hal ini dikarenakan sejak masih kecil ST tinggal bersama kedua kakek neneknya, sedangkan kedua orang tuanya tinggal merantau. c. Kegiatan sehari-hari ST adalah kuliah dan ngelsin anak-anak SD d. Dioerganisasi Mk tercatat pernah ikut HIMA e. Alasan ST ikut organisasi adalah waktu pertama kali kuliah mahasiswa bidikmisi itu diwajibkan mengikuti organisasi. f. Aktifitas sosial ST pun juga kebanyakan dengan lingkungan rumahnya. Hal ini karena setiap hari ST selalu pulang kerumah setelah kuliah 131 ketus. belajar menejemen waktu, dan belajar menejemen konflik. f. Meski banyak mempunyai teman di lingkungan baru atau di organisasi, namun An cenderung kurang memiliki teman di lingkungan kelasnya. Permasalahnya biasanya adalah An kurang bisa menempatkan dirinya. Dan cenderung orangnya kaku. untuk mengajar les privat anak-anak SD. Namun disini ST mengungkapkan bahwa dirumah tidak ada teman karena teman-temannya sudah berkeluarga, sedangkan paman ST yang notabennya bersebelahn rumah dengannya juga kurang menyukai ST karena masalah kecemburuan. Tabel 8. Display Data Aspek Akademik Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Sewaktu masih di sekolah menengah subjek selalu mendapat peringkat 5 besar. Kebanyakan prestasi yang didapat Mk berasal dari prestasi keagamaan.. Dari SMA subjek sudah pernah memenangkan lomba MTQ, hal itu juga dibuktikannya setelah kuliah di UNY. Selain itu Mk juga tercatat sebagai Mapres no 2 di FIP UNY b. Mk merupakan orang yang selalu ingin tampil show up dan memiliki target menjadi mahasiswa yang selalu mendapatkan prestasi disetiap semesternya. c. Hal yang menjadi kendala dalam meraih target dan a. Dari sekolah menengah An sudah banyak mendapatkan prestasi. Bahkan latar belakang An dapat diterima di bidikmisi meskipun sebenarnya dia mampu dari segi ekonomi juga lantaran banyak prestasi yang didapatnya sewaktu masih sekolah. An juga tercatat sebagai Mapres nomer 8 di FIP b. Target, cita-cita dan impianlah yang memotivasi An untuk berprestasi lebih dari waktu ke waktu. Selain itu prinsip wajib berprestasi sebagai timbal-balik dari apa yang diberikan kepada a. Dari segi prestasi ST belum tercatat pernah mendapat prestasi yang menonjol di UNY, hanya tercatat ST memiliki IPK 3,76. Dan sewaktu masih sekolah di SMA selalu mendaptkan peringkat satu dan dua. b. Hal yang membuat ST termotivasi dalam kuliah adalah ingin cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan c. Hal yang menghambat dan mengganggu konsentrasi kuliah ST adalah kewajiban dia dirumah untuk mengajarkan les privat kepada anak-anak di desanya.