Dinamika Ekonomi Dinamika Kehidupan Mahasiswa

49 Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adolescence adalah masa peralihan atau perubahan kematangan seksual dan psikologi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, psikis, dan psikososial yang berlangsung antara usia 12 tahun sampai 22 tahun. Masa remaja akhir menurut Konopka Hendrianti Agustiani, 2006:29 terjadi pada usia 19 tahun sampai 22 tahun, masa remaja ini ditandai oleh persiapan akhir menuu peran remaja sebagai orang dewasa. Dalam periode remaja akhir, remaja berusaha menetapkan tujuan vaksional dan mengembangkan sense of personality identity. Selain itu remaja pada periode ini memiliki ciri-ciri keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan dapat diterima dalam kelompok sebaya dan orang dewasa. Dalam fase perkembangan remaja, tugas perkembangan remaja harus mereka lalui. Menurut Havighurst Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:128 menyebutkan tugas perkembangan remaja sebagai berikut: a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dari dengan teman sebaya baik pria maupun wanita b. Mencapai peran sosial pria dan wanita c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab e. Mempersiapkan karir ekonomi f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi. 50 Tugas perkembangan remaja menurut Pikunas Hendrianti Agustiani, 2006:37 adalah: a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan berkaitan dengan fisiknya b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur-figur otoritas c. Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi interpersonal, belajar membina relasi dengan orang teman sebaya dan orang dewasa d. Menemukan model untuk identifikasi e. Menerima diri sendiri dan mengandalkan dan kemampuan dan sumber-sumber yang ada pada dirinya f. Memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada g. Meninggalkan bentuk-bentuk reaksi dan penyesuaian yang kekanak- kanakan. Dari beberapa teugas perkembangan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan seorang remaja adalah menerima bentuk fisik sebagai layaknya seorang dewasa dan mampu mengembangkan kemampuan atau keterampilan diri, mengembangkan psikososial maupun emosionalnya dengan baik dan secara mandiri dengan aturan atau nilai yang diterapkam dalam lingkup kehidupan bersama teman sebaya atau oarang dewasa guna mempersiapkan karir atau masa dewasanya. Stenley Hall Agoes Dariyo, 2004 masa remaja terjadi ketegangan emosi yang unik disebut masa topan-badai dan stres strom and stress , masa remaja telah memiliki kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Masa ini menggambarkan keadaan emosi seorang 51 remaja yang tidak stabil dan sering menggebu-gebu. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:135 meningginya emosi remaja dipengaruhi oleh keadaan sosial dan menghadapi kondisi lingkungan yang baru, karena selama dalam masa kanak-kanak mereka kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan tersebut. Kepekaan emosi yang meningkat mengakibatkan remaja lekas marah, suka menyendiri, dan adanya kebiasaan nervous, seperti gelisah, cemas, sentimen, dll. Adanya peningkatan kepekaan emosi pada remaja diterangkan Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:135 disebabkan oleh: a. Perubahan sistem endokrim menyebabkan perubahan fisik b. Hubungan kurang harmonis dalam keluarga c. Kurangnya model dalam berperilaku d. Adanya cacat tubuh e. Faktor sosial atau tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi f. Tidak dapat mencapai cita-citafrustasi g. Penyesuaian dengan jenis kelamin lainhubungan dengan lawan jenis h. Dll. Sedangkan reaksi remaja terhadap bentuk frustasi menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:136 adalah: a. Agresi, ditunjukan orang lain melalui serangan fisikkata-kata yang ditujukan diri sendiri menyakiti diri sendiri b. Pengalihan emosi marah, emosi marah dialihkan ke objek lain tetapi dibalik punggung kepada adik, orang tua, guru secara tidak langsung c. Withdrawl, menarik diri dalam lamunan atau fantasi. d. Regresi, kembali ke situasi masa perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan. 52 e. Kompensasi, mencari objek pemuasan dibidang lain sebagai pengganti kegagalan suatu bidang. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa perkembangan emosi remaja mengalami pasang surut dalam artian seorang remaja masih mencari jati dirinya. Seorang remaja lebih mudah marah, tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik, mudah gelisah, suka menyendiri dan terlihat sentimentil. Hal ini mengakibatkan reaksi remaja terhadap bentuk frustasinya seperti: agresi terhadap diri sendiri, pengalihan emosi atau merah terhadap orang lain, dan mencari objek pemuas emosi seperti narkoba dan minum-minuman keras. Semua hal ini dipengaruhi oleh kurangnya model berperilaku, tuntutan masyarakat atau lingkungan sosial yang terlalu tinggi serta penyesuaiapengenalan diri terhadap lawan jenis.

5. Dinamika Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Sugihartono, dkk. 2007:3 pendidikan berarti sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Poerbakawatja dan harahap Sugihartono, dkk. 2007:3 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkahlaku manusia baik secara individu