Subjek St nama samaran

94 hidupnya selama kuliah di UNY, selain itu Mk juga mendapat kiriman uang dari orang tuanya. Bahkan dulu Mk sempat bekerja untuk menambah uang jajannya. “Kalo biaya makan itu dari bidikmisi, tapi kalo kekurangan kan bisa minta dari orang tua. Selain itu saya juga pernah bekerja di toko 2-3 bulan gitu, tapi karena tidak bisa membagi waktu antara belajar dan kerja jadinya saya berhenti. ” Mk jarang mendapat kiriman dari orang tuanya, bahkan dia tidak pernah meminta keorang tua kalo tidak benar-benar diperlukan. “Enggak, kalo bapaknya lagi ada dikasih, tapi kalo lagi nggak ada gak dikasih. Tapi banyak nggaknya. Dan biasanya dia itu nanya dulu dan alasanya itu harus logis. Misalnya yaitu “ pak kirimi duit buat KKN duitnya sudah nggak cukup, bapak ada duit nggak?” gitu. Dan ngiriminnya itu terserah bapaknya adanya berapa, tapi ya paling cuma 100 200, itupun kalo sudah kepepet, dan memang sebenernya dia itu nggak mau minta.” Dalam menejemen keuangan Mk memiliki caranya sendiri untuk mengatur dana 600rb perbulan dari pemerintah agar tercukupi. “Dana dari pemerintah itu cukup tetapi minim. Untuk mengakalinya kadang saya masak, tetapi kalo masak itu kan ribet. Apalagi kalo dihitung-hitung kan boros, soalnya harus beli gas, minyak, dan bumbu-bumbunya. Paling sering itu saya biasanya cuma masak nasi itu saja mas, nanti sayurnya dan lauknya beli, jadi lebih ngirit. ” Mk sering memaksakan diri untuk menghemat uang agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. 95 “Kadang makan itu sehari dua kali itu aja di irit2in, trus kalo mau belanja atau mau beli sesuatu itu dia harus nabung berapa lama baru bisa beli, jadi dia itu kalo mau beli yang dia rasa nggak penting buat dia itu dia nggak mau.” Dilihat dari penampilan dan gaya hidup, Mk termasuk individu yang sederhana. Dari segi pakaian Mk terlihat sederhana dan tidak mewah. Setiap hari Mk mengenakan pakain tertutup dengan kerudung panjang sampai bawah pinggang, hal ini juga dikarenakan Mk termasuk orang yang memegang kuat prinsip agamanya. Menurut pengakuan Mk dia tak pernah mempermasalahkan dan tidak pernah merasa minder dengan penampilanya tersebut. “Saya ndak pernah minder mas, karena dari keluarga aku orangnya kan juga biasa saja. Jadi saya sudah terbiasa seperti ini dari dulu. ” Tu berpendapat bahwa Mk merupakan orang yang sederhana namun memaksakan sederhana. “Kalo dibilang sederhana ya emang sederhana. Tapi dia itu memaksakan diri untuk jadi sederhana. Jadi gini dia itu memang dari dasarnya gaya hidupnya itu emang sederhana, sederhana tapi boros.. jadi kalo seandainya pengen beli ya dia itu beli. Tapi belinya itu buk an yang mewah” 3 Aspek Sosial yang diungkap Dalam pengungkapan aspek sosial ini peneliti mengambil beberapa aspek sosial antara lain adalah kedekatan dengan sahabat dilingkungan kelas maupun diluar kelas,