Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
3. Peranan Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian
Kepribadian seseorang tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Proses
tersebut melibatkan orang lain dalam bentuk interaksi sosial atau sosialisasi, baik dalam keluarga maupun
masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi memungkinkan seseorang menerima pengaruh dari orang lain, demikian
sebaliknya. Ciri kepribadian seseorang merupakan hasil dan menggambarkan pula kondisi sosial kelompok
masyarakatnya. Apa sebenarnya kepribadian itu? Ada
beberapa deinisi kepribadian. Menurut para ahli sosiologi, di antaranya sebagai berikut:
a. Menurut Soerjono Soekanto 2003, kepribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain. Sifat yang khas dimiliki seseorang yang berkembang
apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
b. Menurut Cuber 2003, kepribadian sebagai
gabungan keseluruhan dari ciri-ciri sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang.
Dengan demikian, kepribadian itu tidak hanya tampak dari ciri-ciri isik saja tetapi juga termasuk
ciri-ciri psikologis setiap orang.
4. Kepribadian sebagai Suatu Hasil Proses Sosialisasi
Kepribadian bukan suatu kesatuan dalam diri individu saja, melainkan juga harus dikaitkan atau
dihubungkan dengan lingkungan sekitarnya. Melalui sosialisasi setiap orang menjadi tahu bagaimana harus
berperilaku di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Proses sosialisasi akan mewarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Kepribadian setiap orang itu akan terbentuk, hidup, dan berubah sesuai dengan berlangsungnya proses
sosialisasi. Kepribadian seseorang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak ia dilahirkan. Kepribadian setiap
individu dalam satu masyarakat akan berbeda dengan kepribadian individu lainnya. Hal itu terjadi karena
ada beberapa faktor yang menentukan kepribadian seseorang yaitu sebagai berikut:
Sumber: www.hawaiipictures.com
Gambar 3.9
Faktor lingkungan dapat memengaruhi kepribadian
seseorang.
Kehidupan Sosial
a. Faktor Keturunan Warisan Biologis
Keturunan sangat penting artinya dalam menentukan pembentukan kepribadian seseorang. Hal ini terjadi karena
faktor itu secara relatif tidak mengalami perubahan. Seb- agai contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah
akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.
b. Faktor Lingkungan Alam Geograis
Faktor geograis dapat menentukan corak ke- pribadian setiap orang. Lingkungan geograis yang
berbeda seperti di pegunungan, pedesaan, tepi pantai, dan perkotaan akan melahirkan kepribadian yang ber-
beda-beda. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai yang panas seringkali menunjukkan kepribadian yang
keras dan lugas. Berbeda halnya dengan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, kepribadiannya
cenderung lebih lembut, ramah, dan penuh basa-basi. Secara nyata, perbedaan tersebut juga tampak pada
masyarakat pedesaan dan perkotaan.
c. Faktor Lingkungan Kebudayaan
Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang karena setiap
lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu. Aturan tersebut cenderung
membentuk pola kepribadian tertentu yang menunjukkan lingkungan kebudayaan tempat seseorang hidup.
Seorang anak yang dilahirkan di lingkungan suku Batak akan dididik berdasarkan adat suku Batak tersebut.
d. Faktor Lingkungan Sosial
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok
manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan lingkungan sekitar. Tiap kelompok itu
dihadapkan pada nilai, norma, adat-istiadat, kebudayaan, dan lain sebagainya. Disadari atau tidak, mereka memengaruhi
yang lainnya untuk menyesuaikan diri terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak
diberikan oleh kelompok lain sehingga timbullah kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tersebut.
Faktor-faktor tersebut dapat menentukan perkembangan kepribadian seseorang. Karena masing
faktor berbeda dan memiliki sifat khusus, maka kepribadian memberikan suatu identitas kepada
seseorang sebagai individu yang unik. Lihat saja karakter dari masing-masing anggota keluarga kita, baik ayah,
ibu, kakak, adik, paman, bibi, dan yang lainnya.
Sumber: www.hawaiipictures.com
Gambar 3.10
Salah satu tujuan sosialisasi adalah menanamkan nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi
tersebut dapat dilakukan dari ibu kepada anaknya