Kepribadian sebagai Suatu Hasil Proses Sosialisasi

Kehidupan Sosial

a. Faktor Keturunan Warisan Biologis

Keturunan sangat penting artinya dalam menentukan pembentukan kepribadian seseorang. Hal ini terjadi karena faktor itu secara relatif tidak mengalami perubahan. Seb- agai contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.

b. Faktor Lingkungan Alam Geograis

Faktor geograis dapat menentukan corak ke- pribadian setiap orang. Lingkungan geograis yang berbeda seperti di pegunungan, pedesaan, tepi pantai, dan perkotaan akan melahirkan kepribadian yang ber- beda-beda. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai yang panas seringkali menunjukkan kepribadian yang keras dan lugas. Berbeda halnya dengan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, kepribadiannya cenderung lebih lembut, ramah, dan penuh basa-basi. Secara nyata, perbedaan tersebut juga tampak pada masyarakat pedesaan dan perkotaan.

c. Faktor Lingkungan Kebudayaan

Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang karena setiap lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu. Aturan tersebut cenderung membentuk pola kepribadian tertentu yang menunjukkan lingkungan kebudayaan tempat seseorang hidup. Seorang anak yang dilahirkan di lingkungan suku Batak akan dididik berdasarkan adat suku Batak tersebut.

d. Faktor Lingkungan Sosial

Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan lingkungan sekitar. Tiap kelompok itu dihadapkan pada nilai, norma, adat-istiadat, kebudayaan, dan lain sebagainya. Disadari atau tidak, mereka memengaruhi yang lainnya untuk menyesuaikan diri terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain sehingga timbullah kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat menentukan perkembangan kepribadian seseorang. Karena masing faktor berbeda dan memiliki sifat khusus, maka kepribadian memberikan suatu identitas kepada seseorang sebagai individu yang unik. Lihat saja karakter dari masing-masing anggota keluarga kita, baik ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, dan yang lainnya. Sumber: www.hawaiipictures.com Gambar 3.10 Salah satu tujuan sosialisasi adalah menanamkan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan dari ibu kepada anaknya Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII Di dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat seseorang atau sekelompok orang, baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang beraneka ragam. Interaksi sosial yang mereka lakukan dapat menuju pada suatu kerjasama atau menuju kepada suatu persaingan pertentangan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang ter- jadi dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut.

1. Proses-Proses yang Assosiatif

Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan suatu interaksi sosial yang memiliki kesamaan pandangan dan tindakan sehingga mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri atas tiga bentuk, yaitu:

a. Kerjasama

Kerjasama di sini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara seseorang atau kelompok dalam mencapai satu tujuan yang sama. Bentuk kerjasama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu interaksi sosial masyarakat Indonesia dalam wujud kerjasama. Saat ini negara- negara di dunia saling bekerjasama untuk mencegah bencana yang diakibatkan oleh pemanasan global global warming.

b. Akomodasi

Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu perten- tangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Sumber: www.hawaiipictures.com Gambar 3.11 Kerja sama yang dibina dalam suatu kelompok akan memudahkan untuk menca- pai tujuan yang diinginkan.

C. Bentuk-Bentuk Interaksi

Sosial Aktivitas Kelompok Amatilah lingkungan di sekitar tempat tinggalmu. Diskusikan dengan teman kelompokmu, lingkungan yang bagaimana yang dapat berikan perkembangan keperibadian yang baik bagi seseorang. Kehidupan Sosial Menurut Gillin dan Gillin 2003: 70, akomodasi sama artinya dengan pengertian adaptasi. Dari pengertian ini dimaksudkan bahwa orang mula-mula saling ber- tentangan saling menyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan. Misalnya, proses akomodasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan GAM Gerakan Aceh Merdeka melalui perjanjian damai. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate , dan ajudikasi.

c. Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan- perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Dalam proses asimilasi, setiap orang mengidentiikasi dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan kelompok. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya, sikap terbuka dari penguasa, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, perkawinan campuran, dan adanya musuh bersama dari luar. Budaya betawi merupakan asimilasi dari berbagai kebudayaan, baik Cina, Jawa, Portugis, dan Islam.

2. Proses-proses yang Disossiatif

Proses-proses disossiatif sering disebut sebagai proses yang bersifat oposisi. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada beberapa macam bentuk proses disossiatif yaitu sebagai berikut.

a. Persaingan atau Kompetisi

Persaingan adalah suatu proses sosial individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan kelompok. Dalam pelaksanaannya, persaingan ini memiliki beberapa bentuk, yaitu persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan dan Gambar 3.12 Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan. Sumber: Indonesia welcomes you, Gambar 3.13 Persaingan yang terjadi di sekolah antarsiswa merupakan persaingan yang bernilai positif. Sumber: Indonesia welcomes you,