Jenis-Jenis Air Permukaan dan Air Tanah Danau
Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
Gambar 7.14
Danau buatan waduk.
a Danau vulkanik, yaitu danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunungapi.
Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera, sehingga terbentuklah danau. Danau tipe ini sangat
berbahaya jika gunungapinya masih aktif. Jika akan terjadi letusan, maka air danau akan meresap
menuju magma dan akan menambah kekuatan letusan. Selain itu, jika dinding kawah jebol, maka
akan terjadi banjir yang besar dengan kecepatan tinggi atau banjir bandang. Karena itulah dibuat
terowongan untuk mengurangi volume air danau. Contoh danau ini diantaranya Danau Gunung
Batur, dan Gunung Galunggung.
b Danau tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik sehingga
terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contohnya: Danau Tempe, Danau
Tondano, Danau Towuti di Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak
di Sumatera.
c Danau vulcano-tectonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan
tektonik. Patahan atau depresi terjadi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma
yang telah kosong menjadi tidak stabil, sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan
akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air. Contohnya, Danau Toba di Sumatera.
d Danau pelarutan solusional, yaitu danau yang terbentuk karena proses pelarutan pada
bentuklahan negatif atau berada di bawah rata- rata permukaan setempat. Peristiwa ini terjadi
di daerah kapur karst oleh air hujan yang mengandung CO2. Bentuklahan yang negatif
pada daerah karst pegunungan kapur antara lain doline. Doline adalah ledokan atau lubang
yang berbentuk corong pada batugamping atau batu kapur dengan diameter dari beberapa
meter saja sampai1 km dengan kedalaman dari beberapa meter sampai ratusan meter.
e Danau ladam atau tapal kuda oxbow lake terbentuk akibat proses pemotongan saluran
sungai meander secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut terputus dari
sungai induknya dan sumber air yang diperoleh hanya dari air hujan. Besar danau bervariasi sesuai
dengan ukuran sungai yang membentuknya.
Sumber: simalungunkab.go.id
Gambar 7.11 Danau Toba
Sumber: upload.wikimedia.org
Gambar 7.12 Doline
Sumber: www.agpix.com
Gambar 7.13 Danau tapal kuda
Sumber: www.agpix.com
Gejala Atmosfer dan Hidrosfer
f Bendungan atau Waduk Bendungan atau waduk, yaitu danau yang sengaja
dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Selain itu, dengan dibangunnya
waduk maka air dapat diatur sesuai keperluan, misalnya pada musim hujan, sebagian air disimpan
dan pada musim kemarau air bendungan dialirkan untuk mengairi sawah, dan berbagai
keperluan lainnya. Contohnya waduk Jatiluhur, Waduk Cirata, Waduk Saguling, Karangkates,
Gajahmungkur, dan lain-lain.
2 Sungai
Sungai adalah aliran air yang secara alami mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan
memanjang menuju laut. Sebuah sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir.
Masing-masing bagian tersebut memiliki ciri tersendiri.
Sungai pada bagian hulu umumnya memiliki arus yang kuat sebagai akibat dari kemiringan lerengnya.
Karena kuatnya arus, maka pengikisan yang dominan adalah pengikisan atau erosi vertikal yang mengikis
dasar sungai. Karena itu, sungai di daerah ini memiliki penampang berbentuk huruf V.
Pada bagian tengah kekuatan arus mulai berkurang sebagai akibat semakin landainya lereng. Kekuatan
erosi semakin berimbang antara erosi vertikal dan erosi horizontal. Karena itu, badan sungai lebih lebar dan
berbelok-belok. Aliran air juga agak lambat.
Pada bagian hilir, kekuatan arus semakin jauh berkurang dan erosi yang dominan adalah erosi
horizontal. Akibatnya, sungai menjadi lebih lebar dibandingkan dengan bagian lainnya. Aliran sungai
yang semakin lambat dan lemah membuat bentuk sungai menjadi berkelok-kelok. Kelokan sungai
kadang berpindah-pindah, sehingga terdapat aliran sungai yang sudah terpotong yang disebut sungai
mati berbentuk ladam atau tapal kuda oxbow lake.
Dilihat dari sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sungai hujan,
sungai gletser, dan sungai campuran. a Sungai hujan
Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Besar kecilnya debit atau
aliran air pada sungai ini akan dipengaruhi oleh luas dan bentuk Daerah Aliran Sungai DAS.
Sumber: www.kented.org.uk
Gambar 7.15
Gambar Sungai di daerah hilir nampak berkelok-kelok yang
menunjukkan bahwa daerah tersebut relatif
datar.
Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
DAS adalah suatu wilayah pengaliran sungai yang dibatasi oleh punggungan yang memisahkannya
dengan DAS yang berdekatan. Semakin luas DAS, aliran air sungai akan semakin besar. Variasi aliran
air sungai juga ditentukan oleh kondisi tutupan lahan pada DAS. Pada DAS yang hutannya masih
terjaga, variasi debit antara musim hujan dan musim kemarau relatif kecil. Tetapi, pada DAS yang sudah
rusak hutannya, debit alirannya akan kecil bahkan kering tetapi pada musim hujan akan meluap atau
banjir. Mengapa demikian? Diskusikanlah dengan teman dan guru kalian.
b Sungai gletser Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya
berasal dari es yang mencair. Karena sumbernya berasal dari es mencair maka tentu saja pada
musim panas volume air sungai akan lebih besar dibanding musim dingin. Pada musim panas
banyak es yang mencair sehingga aliran air semakin besar, sebaliknya pada musim dingin.
Sungai Gangga dan Brahmaputera di India termasuk jenis sungai ini.
Gambar 7.16
a. Sungai Gangga, dan b. Brahmaputera.
Sumber: www.ri.net
a b
c Sungai Campuran Sesuai dengan namanya, sungai ini merupakan
sungai yang sumbernya dari air hujan dan es yang mencair. Sungai Digul dan Membramo
merupakan contoh sugai jenis ini. Es yang mencair berasal dari Pegunungan Jayawijaya.
Air sungai telah dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai keperluan. Pemanfaatan air sungai di antaranya adalah:
a. sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian; b. sebagai pembangkit Tenaga Listrik PLTA ;
c. sebagai prasarana lalu lintas; d. sebagai sumber pangan berupa ikan dan sejumlah
binatang lainya;
Sumber: www.photochris.com
Gambar 7.17
Sungai Digul di Papua.
Gejala Atmosfer dan Hidrosfer
e. sebagai tempat budidaya ikan air tawar; f.
sebagai sarana kebutuhan rumah tangga seperti cuci, mandi dan kakus MCK.
Sungai-sungai di Kalimantan banyak yang di- gunakan untuk sarana transportasi. Perahu dapat
bergerak sampai jauh ke pedalaman karena airnya tidak terlalu deras. Bahkan, banyak penduduk di
daerah ini yang menjadikan sungai sebagai tempat berjualan seperti di Banjarmasin.
Sayangnya sungai-sungai di Indonesia, terutama di Pulau Jawa telah mengalami kerusakan. Banyak
sungai yang airnya sudah tidak nampak jernih akibat rusaknya hutan di daerah hulu dan aktivitas perta-
nian. Bahkan, sungai-sungai di Pulau Jawa sudah banyak yang tercemar limbah industri, sehingga tidak
lagi memungkinkan banyak makhluk hidup, terutama ikan untuk hidup di sana.