Perkembangan Islam di Indonesia
Apakah yang kalian ketahui tentang hasil-hasil peninggalan kebudayaan Islam di Indonesia? Kalau kalian
telusuri, adakah sisa-sisa peninggalan yang bercorak Islam di daerahmu? Coba sebutkan apa yang kalian
ketahui tentang peninggalan Islam tersebut. Sekarang perhatikan penjelasan berikut yang berhubungan dengan
hasil-hasil peninggalan Islam. Apakah jenis peninggalan Islam ini ada di daerahmu?
Berikut ini bidang-bidang peninggalan Islam di berbagai bidang yaitu:
a. Seni sastra dan Seni tari
Dalam bidang seni sastra, ketika Sultan Iskandar Muda bertahta di Aceh 1607-1636, penyair Hamzah
Fansuri menulis syair-syair yang berisi ajaran tasawuf, yaitu Syarab al-Asyiqin yang lebih dikenal dengan
Syair Perahu, dan Asrar al-Ariin. Meskipun judulnya bebahasa Arab, isi naskahnya berbahasa Melayu. Pada
zaman pemerintahan Iskandar Tsani 1636-1641, Nuruddin ar-Raniri menulis buku Bustan as-Salatin
sebanyak tujuh jilid yang berisikan riwayat para nabi, para khalifah, dan ulama Islam, serta raja-raja di
Nusantara bagian barat. Kemudian pada masa Ratu Tajul Alam 1641-1675, ulama besar Syekh Abdurrauf
al-Fansuri menerjemahkan Alqulan dengan judul Tarjuman al-Mustaid, dan merupakan tafsir Alquran
tertua dalam bahasa Melayu. Di Jawa, Sultan Agung dari Mataram menulis
naskah Sastra Gending yang isinya menerangkan hubungan manusia dengan Allah sebagai Sang
Pencipta. Kemudian di Makasar, Syekh Yusuf juga menulis buku-buku tasawuf antara lain Safinat
an-Najat Bahtera Keselamatan dan Tuhfat ar- Rabbaniyah Kehormatan Tuhan. Di Palembang,
ada pemikir bernama Syekh Abdussamad, dari Banten Syekh Nawawi, dan Sykeh Arsyad dari
Banjar Kalimantan. Karya-karya mereka menambah perbendaharaan Islam di Indonesia.
Sedangkan dalam bidang seni tari, misalnya dari Aceh ada tari seudati artinya orang-orang besar
atau tari saman artinya delapan, karena permainan itu asalnya dilakukan oleh delapan nyanyian yang
sebenarnya adalah selawat atau pujian kepada nabi. Di Banten terdapat permainan debus dan di daerah
Cirebon terdapat upacara sekaten.
D. Hasil-Hasil kebudayaan
Islam
Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
b. Seni Bangunan
Dalam seni bangunan, ada beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Islam seperti:
1. Mesjid yang merupakan tempat beribadah atau rumah tempat bersembahyang orang-orang Islam.
Misalnya Mesjid Aceh, Mesjid Demak, Mesjid Agung Surakarta, Mesjid Agung Yogyakarta,
Mesjid Kudus, Mesjid Ampel Surabaya, Mesjid Sunan Giri, Mesjid Sunan Bonang, dan Mesjid
Banten. Pada umumnya mesjid-mesjid pada awal penyebaran Islam di Indonesia memiliki ciri-ciri
khusus antara lain atap bertingkat dan berbentuk bujursangkar, ada bangunan serambi, di depan
atau disamping terdapat kolam parit berair, memiliki menara, dan pada umumnya terletak
di kota menghadap alun-alun. 2. Istana atau keraton, kebanyakan dari istana
raja-raja itu sudah tidak ada atau tinggal bekas- bekasnya saja. Ada juga beberapa istana yang
masih utuh, bahkan sudah dipugar. Adapun istana–istana itu antara lain; Istana Kesultanan
Banten, Keraton Solo atau Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Paku Alam, Keraton
Kasepuhan dan Keraton Kanoman di Cirebon, Istana Sultan Deli, Istana Pagaruyung di Sumatera
Barat, Istana Raja Gowa dan Istana Raja Bone di Sulawesi Selatan, Istana Kutai, Istana Sultan
Ternate. 3. Makam atau nisan raja-raja Islam banyak kita
jumpai sebagai peninggalan sejarah. Makam- makam sultan itu sangat indah bentuknya dan
terbuat dari bahan-bahan yang mahal bahkan ada yang terbuat dari batu pualam. Adapun
makam atau nisan para raja itu antara lain; makam Malik al saleh di Samudera Pasai, makam
Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Sultan Hasanudin di Banten, makam Sultan Agung di
Imogiri, makam Sultan Hasanudin di Sulawesi Selatan, makam Sunan Gunung Jati di Cerebon ,
dan lain-lain.
c. Kaligrai
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkaikan huruf-huruf Arab, baik berupa
ayat-ayat suci Al-Quran ataupun kata-kata mutiara. Kaligrafi ini hiasan yang biasa kita
jumpai di dalam sebuah mesjid dan batu nisan.
Gambar 9.12
Mesjid Aceh.
Sumber: Lukisan Sejarah,
Gambar 9.13
Kaligrai.
Sumber: Lukisan Sejarah,