Bangsa Indonesia yang aktif

Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII Lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu- Budha merupakan salah satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Kerajaan- kerajaan itu antara lain Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Lama Berpusat di Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Lama, Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sunda, dan Kerajaan di Bali. Kapan kerajaan- kerajaan itu berdiri? Kebudayaan apa yang telah dihasilkan dari perkembangan kerajaan-kerajaan itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kalian jawab dengan menyimak penjelasan berikut ini.

a. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai terletak di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari tujuh buah prasasti Yupa yang ditemukan di Muarakaman, tepi Sungai Mahakam. Prasasti yang berbentuk yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Menurut para ahli, diperkirakan kerajaan Kutai dipengaruhi oleh kerajaan Hindu di India Selatan. Perkiraan itu didasarkan dengan membandingkan huruf di Yupa dengan prasasti-prasasti di India. Dari bentuk hurufnya, diperkirakan prasasti itu berasal dari Abad 5 M. Apabila dibandingkan dengan prasasti di Tarumanegara, bentuk huruf di kerajaan Kutai jauh lebih tua. Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Nama Kundunga tidak dikenal dalam bahasa India, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah tersebut. Namun masih dalam yupa yang sama dijelaskan bahwa Kundungga mempunyai anak yang bernama Aswawarman yang mempunyai putra bernama Mulawarman. Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India. Dengan demikian, salah bukti telah masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia dapat dilihat dari penamaan anak dan cucu Kundungga. Gambar 8.3 Yupa merupakan salah satu peninggalan kerajaan Kutai.

B. Kerajaan Hindu-Budha

di Indonesia Sumber: Lukisan sejarah, Indonesia Pada Masa Hindu-Budha Bukti lainnya adalah adanya tulisan dengan huruf palawa yang pada prasasti Yupa dan bahasa yang digunakan yaitu sansekerta. Secara keseluruhan isi yupa menceritakan proses upacara kurban yang diadakan Raja Mulawarman. Dia seorang raja besar yang sangat mulia dan ter- kemuka yang pada masanya Dia memberikan 1000 ekor sapi sebagai hadiah kepada para brahmana. Dari sini dapat dianalisis bahwa masyarakat Kutai makmur dan bermata pencaharian sebagai petani dan berternak.

b. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang dipengaruhi kebudayaan Hindu. Letaknya di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri kurang lebih abad ke–5 M. Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanegara dapat diketahui sumber luar negeri dan dalam negeri. Sumber luar negeri berasal berita Cina. Berita tersebut berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi, ia membuat catatan, bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana. Menurut para ahli yang dimaksud dengan Ye-Po-Ti adalah Jawadwipa atau Pulau Jawa atau Tarumanegara. Berita Cina lainnya berasal dari catatan Dinasti Sui, yang menerangkan bahwa telah datang utusan dari To-lo-mo yang menghadap Kaisar di negeri Cina pada tahun 528, 535, 630, dan 669. Sesudah itu, nama To-lo- mo tidak terdengar lagi. To-lo-mo itu diidentiikasikan sebagai kerajaan Taruma Tarumanegara. Sumber lain mengenai keberadaan kerajaan Tarumanegara yang berasal dari dalam negeri adalah berupa prasasti-prasasti yang ditinggalkannya. Prasasti yang telah ditemukan sampai saat ini ada tujuh buah. Berdasarkan prasasti inilah dapat diketahui bahwa kerajaan Tarumanegara telah mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu. Prasasti itu menggunakan hurup Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dengan demikian, Kerajaan Tarumanegara seperti halnya Kerajaan Kutai mendapat pengaruh dari kerajaan Hindu yang ada di India Selatan. Berikut ini