Kerajaan Mataram Lama berpusat di Jawa Timur

Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII Dari sini mulai terjadi kehancuran Dharmawangsa, setelah Wurawari melakukan penyerangan ke istana. Peristiwa ini menewaskan seluruh keluarga raja termasuk Dharmawangsa sendiri, dan hanya Airlangga yang berhasil menyelamatkan diri. Airlangga berhasil menyelamatkan diri bersama Purnarotama dengan bersembunyi di Wonogiri hutan gunung. Di sana ia hidup sebagai seorang pertapa. Pada tahun 1019, Airlangga menantu Dharmawangsa dinobatkan menjadi raja menggantikan Dhamawangsa oleh para pendeta Budha. Ia segera mengadakan pemulihan hubungan baik dengan Sriwijaya. Airlangga membantu Sriwijaya ketika diserang Raja Colamandala dari India Selatan. Selanjutnya tahun 1037, Airlangga berhasil mempersatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa. Airlangga juga memindahkan ibukota kerajaannya dari Daha ke Kahuripan. Pada tahun 1042, Airlangga menyerahkan kekuasaanya pada putrinya yang bernama Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya itu menolak dan memilih untuk menjadi seorang petapa dengan nama Ratu Giriputri. Selanjutnya Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan yaitu sebagai berikut. 1. kerajaan Janggala di sebelah timur diberikan kepada putra sulungnya Garasakan Jayengrana dengan ibukota di Kahuripan Jiwana meliputi daerah sekitar Surabaya sampai Pasuruan 2. Kerajaan Panjalu Kediri di sebelah barat diberikan kepada putra bungsunya yang bernama Samarawijaya Jayawarsa, dengan ibukota di Kediri Daha, meliputi daerah sekitar Kediri dan Madiun. Perkembangan selanjutnya yang memerintah di Kediri antara lain raja Jayawarsa, Jayabaya, Sarwewara, Gandara, Kameswara,dan Kertajaya. Kerajaan Kediri pada masa Kertajaya ini akhirnya dikalahkan oleh dari Tumapel daerah kekuasaan Kediri pada tahun 1222 dalam pertempuran di Ganter. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Kerajaan Panjalu Kediri

f. Kerajaan Singhasari

Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa atas perintah Berihiang menyerang Kediri pada tahun 1222, dan berhasil mengalahkan Kertajaya. Gambar 8.10 Arca perlambang raja Airlangga. Sumber: Lukisan sejarah 1995 Indonesia Pada Masa Hindu-Budha selanjutnya mendirikan kerajaan di seluruh wilayah bekas kerajaan kediri. Di atas kekuasaannya ini, menyatakan diri sebagai raja baru dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Nama Tumapel diganti menjadi Singhasari. dengan pusat pemerintahannya di sekitar Kota Malang Jawa Timur. Ia berkuasa dari tahun 1222-1227. Dalam kitab Pararaton dikisahkan bahwa adalah anak Dewa Brahma. Atas bantuan pendeta Lohgawe, bekerja pada akuwu kepala desa Tumapel Malang yang bernama Tunggul Ametung. Ketika bekerja di sana, menjalin hubungan asmara dengan istri muda Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Kemudian membunuh Tunggul Ametung, lalu menikahi Ken Dedes yang sedang hamil, dan sekaligus menjadi Akuwu Tumapel yang baru. Silsilah dan keluarganya sampai Raden Wijaya dapat digambarkan sebagai berikut: Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, mem- punyai empat orang anak yaitu: Mahisa Wongate- leng, Panji Saprang, Agni Bhaya, dan Dewi Rimba. Kemudian dari perkawinannya dengan istri yang lain, yaitu Ken Umang, mempunyai anak bernama Panji Tohjaya. Pada tahun 1227 M, dibunuh oleh seseorang atas perintah Anusapati. Anusapati ternyata anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung atau anak tiri . Setelah membunuh , Anusapati menjadi raja Singhasari 1227-1248. Sepak terjang Anusapati ini didukung Gambar 8.11 Arca perlambang Ken Dedes. Sumber: Lukisan sejarah 1995 Tunggul Ametung Ken Dedes Ken Umang Anusapati Mahisa Wongateleng Tohjaya Seminingrat Ranggawuni Mahesa Cempaka Kertanegara Lembu Tal Raden Wijaya Kertarajasa Gayatri + + + + Sri Inyeswari + Ken Arok