Proses Awal Kedatangan Islam Tempat asal para pembawa Islam

Perkembangan Islam di Indonesia dan Malabar. Morrison dan Arnold mengatakan bahwa Islam di Indonesia dibawa oleh orang- orang Coromandel dan Malabar b. Fattini berpendapat bahwa berdasarkan model batu nisan Malik al-Saleh yang lebih mirip dengan batu nisan yang ada di Benggala, Fattini menyimpulkan bahwa tempat asal para penyebar Islam di Indonesia adalah dari Benggala yang kini lebih dikenal dengan sebutan Banglades. c. Crawford berpendapat lain. Ia mengatakan Islam berasal langsung dari Mekah Arab. Pendapat Crawford itu didukung oleh sejarawan Indonesia, seperti Hamka yang berpendapat bahwa Islam yang masuk ke Indonesia itu langsung dari Arab. d. Husein Djajadiningrat lebih berpendapat bahwa Islam di Indonesia berasal dari Parsi atau Persia. Ia lebih menitikberatkan pada kesamaan kebudayaan dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia, seperti tradisi perayaan 10 Muharram dan pengaruh bahasa yang banyak dipakai di Indonesia. Berdasarkan penemuan bukti-bukti awal proses Islamisasi di Indonesia itu, maka dapatlah ditarik kesimpulan yaitu : 1 Islam pertama kali masuk ke Indonesia abad pertama Hijriah atau sekitar abad ke-7 dan ke-8 M, dibawa oleh para pedagang Arab yang telah me- miliki hubungan dagang dengan pedagang-pedagang di pesisir pantai Sumatera. 2 Islam mengalami perkembangan pada abad ke-1314 M, setelah para pedagang Gujarat secara intensif melakukan proses penyebaran Islam seiring dengan kegiatan perdagangan mereka. Islam datang ke Indonesia ada yang dari Arab langsung dan ada yang melalui Gujarat India Info Sosial

3. Tokoh penyebar Islam

Para penyebar Islam di Indonesia ada beberapa kelompok, antara lain para pedagang, para ustadz, sultan, dan para wali mubaligh. Di Pulau Jawa proses Islamisasi dilakukan oleh sekelompok mubaligh Islam yang dikenal dengan sebutan walisongo. Wali adalah Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII orang yang dekat dengan Allah, sedangkan songo menunjukkan jumlah yaitu sembilan. Jadi walisongo artinya sembilan orang wali. Walisongo diartikan pula dengan sembilan orang-orang yang disucikan. Berikut ini nama-nama walisongo tersebut.

a. Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim, sering pula disebut Maulana Maghribi adalah orang pertama yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa beliau berasal dari Turki, Arab, dan Gujarat. Tetapi pendapat yang lebih kuat ia berasal dari Maroko. Pada tahun 1329 M, ia hijrah ke Pulau Jawa. Sebelumnya ia singgah di Campa, Kamboja. Daerah pertama yang dituju adalah Desa Sembalo, daerah yang masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Selain mengajarkan tentang ajaran keislaman, Maulana Malik Ibrahim juga memperkenalkan budi pekerti Islam dengan tutur kata yang sopan dan lemah lembut sehingga banyak penduduk Jawa yang tertarik memeluk agama Islam. Maulana Malik Ibrahim ini wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 Hijriah atau 9 April 1419 M dan dimakamkam di Gresik.

b. Sunan Ampel

Sunan Ampel mempunyai nama aslinya Raden Rakhmat. Ia seorang kemenakan dari raja Majapahit yang bernama Kertawijaya. Menurut cerita rakyat, Raden Rakhmat ini berasal dari Campa. Disebutkan ia adalah anak dari Raja Campa Ibrahim Asmarakandi atau Maulana Malik Ibrahim yang di utus ke Majapahit Jawa bersama adiknya yang bernama Sayid Ali Murtadha pada tahun 1443. Setelah beberapa lama tinggal di Jawa, pada tahun 1450 Raden Rahmat ini menikah dengan Nyi Ageng Manila, putri Bupati Tuban yang sudah memeluk agama Islam. Selanjutnya Raden Rakhmat tinggal di daerah Ampeldenta, daerah pemberian dari raja Majapahit. Di Ampeldenta Raden Rahmat mendirikan mesjid dan membuka pondok pesantren. Sesuai dengan tempat kegiatan dakwahnya, Raden Rakhmat ini dikenal dengan Sunan Ampel. Sunan Ampel terkenal dengan ajaran Mo Limo yang berarti tidak melakukan lima perkara yang terlarang, yaitu: Gambar 9.2 Nisan makam Maulana Malik Ibrahim. Sumber: Lukisan Sejarah,