231 a. Memahami kandungan dan ketinggian firman, karunia, dan kasih saying-Nya
kepada makhluk-Nya dalam menurunkan al-Qur’an dari ‘arsy kemuliaan-Nya ke derajat pemahaman makhluk-Nya;
b. Mengagungkan Mutakallim Allah; c. Menghadirkan hati dan meninggalkan bisikan jiwa;
d. Mentadabburinya. Imam Ali berkata:
ﺎﻬ ﺮ ﺪ ةءاﺮ و ﺎﻬ ةدﺎ ﺮ
“Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak didasarkan kepada pemahaman dan membaca al-Qur’an yang tidak ditadabburi kandungannya.”
e. Tafahum memahami secara mendalam, yaitu mencari kejelasan dari setiap ayat secara tepat;
f. Meninggalkan hal-hal yang dapat menghalangi pemahaman; g. Takhsis yaitu menyadari bahwa dirinya merupakan sasaran yang dituju
oleh setiap khitab nas yang ada dalam al-Qur’an h. Ta’atstsur mengimbas ke dalam hati, yaitu hatinya terimbas dengan berbagai
pengaruh yang berbeda sesuai dengan beragamnya ayat yang dihayati; i. Taraqqi, yaitu meningkatkan penghayatan sampai ke tingkat mendengarkan
kalam dari Allah bukan dari dirinya sendiri; dan j. Tabarri, yaitu melepaskan diri dari daya dan kekuatannya, dan memandang
kepada dirinya dengan pandangan ri يha dan tazkiyah.
6. Zikir
Sebagai Pencipta, Allah-lah satu-satunya Zat Yang Maha Mengetahui segala yang dibutuhkan umat manusia, baik kebutuhan jasmani maupun
kebutuhan ruhani. Petunjuk yang diberikan Allah untuk memenuhi dua macam
232 kebutuhan tersebut merupakan upaya terbaik dalam membentuk insan paripurna
sehingga dapat merasakan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidup. Salah satu petunjuk atau terapi batiniah yang Allah berikan adalah dengan
cara beribadah kepada Allah secara kontinu, berzikir kepada-Nya setiap waktu, memohon ampun, dan selalu memanjatkan doa. Semua itu merupakan media yang
diberikan kepada hamba untuk mendekatkan dirinya kepada Sang Khalik sehingga hidupnya bermakna karena senantiasa berada dalam perlindungan dan
pemeliharaan Allah swt. Perhatikanlah beberapa ayat dan Hadis berikut ini
و اوﺮﻜ او آﺮآذأ وﺮآذﺎ نوﺮ ﻜ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ni`mat -Ku.
QS.al-Baqarah2:152
ﷲا ﺮآﺬ ﻬ ﻮ و اﻮ اء ﺬ ا
أ ﷲا ﺮآﺬ
بﻮ ا
yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. QS.al-Ra’d13:28
ا اذﺈ
ﻮ ا اوﺮ ﺎ ة
ﷲا اﻮ او ضر
ﷲا اوﺮآذاو نﻮ ﻜ اﺮ آ
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.QS.al-Jumu’ah62:10
233
ﷲا ﺪ نإ ﷲا لﻮ ر ﺎ لﺎ ر نأ ﷲا
ر ﺮ لﺎ
أ ء ﺮ ﺄ
تﺮ آ ﺪ م ا اﺮ
ﻰ ﺎ ﷲا ﺮآذ ﺎ ر ﻚ ﺎ لاﺰ
330
Dari Abdullâh bin Busr r.a. ia berkata: Sesungguhnya seorang lelaki berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya sudah banyak tentang syari’at Islam yang
saya ketahui, maka beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu yang dapat saya teguhkan pelaksanaannya” Maka Nabi bersabda: “Hendaknya lisanmu selalu
basah karena zikir kepada Allah ta’âlâ.” H.R. al-Tirmidzî dan Ibn Mâjah
Ada satu hal yang mesti ditegaskan di sini bahwa fadilah zikir tidak terbatas pada ucapan tasbih, tahlil, tahmid, takbir, atau yang semacamnya.
Menurut Imam Sa’îd bin Jubair r.a. w.95 H. dan sebagian ulama, bahwa setiap orang yang melakukan berbagai ketaatan demi mengharap ridha Allah, maka dia
dapat dinilai sebagai orang yang berzikir kepada Allah.
331
Menurut Imam Ibn al-Qayyim al-Jauzi w.751 H., zikir dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya:
332
a. Zikir dapat mengusir dan menumpas setan, melahirkan ridha Allah,
menghilangkan kegundahan dan kesedihan, serta menimbulkan kedamaian dan ketentraman bagi kalbu;
b. Zikir dapat menguatkan dan menyinari kalbu dan badan, serta memudahkan rizki;
c. Orang yang berdzikir akan memiliki kemuliaan dan kewibawaan serta melahirkan sifat mahabbah kasih sayang yang merupakan ruh Islam dan
pusat kebahagiaan dan keselamatan;
330
al-Tirmidzî, Sunan al-Tirmidzî, Juz 5, Abwâb al-Da’awât Bâb Mâ Jâ’a fî Fadl al- Dzikr, no. Hadis 3435, h. 126-127; Ibn Mâjah, Sunan Ibn Mâjah, Juz 2, Kitâb al-Âdâb Bâb
Tsawâb al-Qur’ân, no. Hadis 3793, h. 1246; Ahmad Farîd, al-Bahr al-Râ’iq fî al-Zuhd wa al- Raqâ’iq, h. 479. Nilai hadis ini adalah hasan
331
al-Nawawî, al-Adzkâr, h. 9
332
Ahmad Farîd, al-Bahr al-Râ’iq fî al-Zuhd wa al-Raqâ’iq, h. 100-105
234 d. Zikir dapat menimbulkan kedekatan seorang hamba dengan Allah
muraqabah sehingga ia beribadah seakan-akan melihatnya ihsân; e. Orang yang berzikir mengingat kepada Allah, niscaya Allah akan ingat
kepadanya QS.2:152; f. Zikir menjadi sebab diturunkannya rahmat Allah;
g. Kesibukan berzikir dapat membuat orang meninggalkan perbuatan ghibah, namimah, dusta, kekejian, dan kebatilan-kebatilan lainnya;
h. Zikir dapat menjadi tanaman di surga; i. Zikir dapat mejadi wasilah Allah memberikan karunia yang tidak diberikan
kepada yang lain; j. Senantiasa berzikir menyebabkan Allah tidak akan melupakannya kelak di
akhirat QS.al-Hasyr:19; k. Orang yang berzikir akan mendapatkan salawat dari Allah dan para malaikat
QS.al-Ahzâb33:41-43; l. Allah akan membanggakan orang-orang yang berzikir di hadapan para malaikat-
Nya; m. Kelanggengan berzikir dapat menggantikan bentuk-bentuk ketaatan lainnya;
n. Banyak berzikir menjadi sebab selamatnya seseorang dari sifat munafik QS.An-Nisa4:142;
o. Kelanggengan berzikir dapat menjadi saksi seorang hamba di hari kiamat; p. Zikir lebih utama daripada doa. Jadi, doa yang diawali dengan zikir lebih
utama dan lebih memungkinkan untuk diijabah ketimbang doa semata.
7. Mentafakuri Ciptaan Allah