Mentaati Allah dan Rasul-Nya

185 Nya. Ia sama sekali tidak mengharapkan balasan, pujian, atau sekedar ucapan terima kasih dari manusia QS. al-Insân76:9. Imam Abû al-Qâsim al-Qusyairî w.465 H., sebagaimana dikutip oleh Imam al-Nawawî w.675 H., menjelaskan bahwa ikhlas adalah menunggalkan Zat Allah Yang Mahahaq dalam ketaatan atau kepatuhan, yaitu ketaataannya ditujukan hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan karena yang lain berbuat karena seseorang, ingin dipuji, dan lain-lain. 252

3. Mentaati Allah dan Rasul-Nya

Mentaati Allah dan Rasul-Nya merupakan keniscayaan bagi setiap orang yang beriman. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam surat al-Nisî4:59 berikut ini: ﷲا اﻮ أ اﻮ اء ﺬ ا ﺎﻬ أﺎ ا وأو لﻮ ﺮ ا اﻮ أو ﺮ ﷲا ﻰ إ ودﺮ ء زﺎ نﺈ ﻜ آ نإ لﻮ ﺮ او ﷲﺎ نﻮ ﺆ ا مﻮ او وﺄ أو ﺮ ﻚ ذ ﺮ Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah al-Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. QS. al-Nisâ4:59 Ayat di atas disampaikan dengan redaksi perintah amr. Dalam kaidah ushul fiqh, bentuk perintah sighat amr menunjukkan hukum wajib. Oleh karena itu, tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya, baik secara naqli teks agama ataupun secara aqli logika merupakan sesuatu yang tak terbantahkan. Kepatuhan setulus hati, kesediaan, dan kerelaan menjalankan perintah, sesungguhnya merupakan buah dari keimanan yang mantap. Atau dengan 252 al-Nawawî, Al-Adzkâr, Indonesia: Syirkah Nur Asia, t.t, h. 7 186 ungkapan lain, keimanan yang sejati mensyaratkan adanya kepatuhan. Tentang hal ini Allah menegaskan dalam beberapa ayat berikut ini: 253 ﻚ رو ﻬ ﺮ ﺎ كﻮ ﻜ ﻰ نﻮ ﺆ اوﺪ ﺎ اﻮ و ﺎ ﺎ ﺮ ﻬ أ Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. QS. al-Nisâ4:65 ﷲا ﻰ إ اﻮ د اذإ ﺆ ا لﻮ نﺎآ ﺎ إ و نأ ﻬ ﻜ ﻮ ر نﻮ ا ه ﻚ وأو ﺎ أو ﺎ اﻮ ﻮ Sesungguhnya jawaban orang-orang mumin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum mengadili di antara mereka ialah ucapan. Kami mendengar dan kami patuh. Dan mereka itulah orang- orang yang beruntung. QS.al-Nûr24:51 و ﺆ نﺎآ ﺎ و ﷲا ﻰ اذإ ﺔ ﺆ نﻮﻜ نأ اﺮ أ ﻮ رو ﷲا و هﺮ أ ةﺮ ا ﻬ ﻮ رو ﺪ ﺎ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak pula bagi perempuan yang mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. QS. al-Ahzâb33:36 Itulah sebabnya, seorang yang salih akan selalu menunjukkan sikap tunduk dan patuh kepada seluruh titah Allah dan Rasul-Nya. QS.al-Baqarah2:130-131dan QS.al-Nisâ4:69

4. Mengerjakan Berbagai Kebajikan atau Amal Salih