Tidak Terpedaya oleh Harta dan Anak

195 Ismâ’îl a.s. mempersilakan Ayahnya untuk merealisasikan wahyu atau perintah Allah yang diterima melalui mimpi tersebut, dan berharap dirinya termasuk orang- orang yang sabar. Berikut ini ayat yang mengisahkan hal di atas: ﺎ ا ه بر ﺎ ﺮ م ﺎ ىرأ إ ﺎ لﺎ ا اذﺎ ﺮ ﺎ ﻚ ذأ أ مﺎ ا ﷲا ءﺎ نإ ﺪ ﺮ ﺆ ﺎ ا أﺎ لﺎ ىﺮ ﺮ ﺎ ا Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang salih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrâhîm, Ibrâhîm berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. QS. al-Saffât37:100- 102

12. Tidak Terpedaya oleh Harta dan Anak

Pada dasarnya cinta kepada harta benda dan anak-anak, bahkan terhadap wanita merupakan kodrat alami manusia dan menjadi perhiasan kehidupan di dunia QS.3:14. Semua perhiasan dunia tersebut dapat dijadikan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga dapat menjerembabkan manusia ke dalam murka Allah. Orang-orang saleh berupaya untuk mempergunakan harta benda serta menyikapi anak secara proporsional sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Mereka berusaha agar keberadaan harta benda dan anak-anak tidak melalaikan mereka dari zikir dan ibadah kepada Allah. Hal ini sesuai dengan peringatan Allah dalam surat al-Munâfiqûn ayat 9-10 berikut ini: اﻮ اء ﺬ ا ﺎﻬ أﺎ و ﻜ اﻮ أ ﻜﻬ وأ ا ﺮآذ آد ﺎ ا ه ﻚ وﺄ ﻚ ذ و نوﺮ و ﺎ اﻮ أ ﻮ بر لﻮ تﻮ ا آﺪ أ ﺄ نأ آﺎ زر ﺮ أ ﺎ ا آأو قﺪ ﺄ ﺮ أ ﻰ إ 196 Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematian ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? Menurut Syaikh ‘Ali al-Sâbûnî, ayat di atas merupakan larangan Allah agar orang-orang mukmin tidak bersikap sama dengan orang-orang munafik yang terpedaya oleh harta dan anak sehingga melalaikan mereka dari taat dan ibadah kepada Allah, meninggalkan kewajiban salat, zakat, dan haji. 262 Bagi orang-orang salih, apa yang ada di sisi Allah jauh lebih berharga dan tiada bandingannya. Allah berfirman: ﺪ ﺮ تﺎ ﺎ ا تﺎ ﺎ او ﺎ ﺪ ا ةﺎ ا ﺔ ز نﻮ او لﺎ ا أ ﺮ و ﺎ اﻮ ﻚ ر Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan- amalan yang kekal lagi salih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. QS. al-Kahfi18:46

13. Gemar BerinfakSedekah