meningkatnya perhatian siswa dalam memahami suatu materi yang dipersentasikan oleh perwakilan kelompok di depan kelas.
Dari kesepuluh aspek yang diamati pada lembar observasi aktifitas siswa diperoleh data yang menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada
siklus II telah dapat memperbaikimeningkatkan sebagian besar pemahaman konsep trigonometri siswa. Peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran
trigonometri diiringi dengan meningkatnya hasil angket respon siswa terhadap metode Course Review Horay.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Metode
Course Review Horay pada Siklus I dan Siklus II
No Indikator
Rata-rata Persentase
Siklus I Rata-rata
Persentase Siklus II
1 Respon
siswa terhadap
pembelajaran matematika. 56,85
64,29 2
Respon siswa
terhadap pembelajaran
dengan menggunakan metode Course
Review Horay CRH 59,82
70,31
3 Respon siswa terhadap materi
yang diajarkan
dengan mengunakan metode Course
Review Horay CRH 61,22
68,62
4 Respon Siswa terhadap guru
59,38 70,54
Rata-rata 59,32
68,44 Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase
respon siswa terhadap pembelajaran matematika pada siklus I sebesar 56,85 menjadi 64,29 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sedikit
demi sedikit telah merubah hal yang positif pada pelajaran matematika. Selain itu, rata-rata persentase respon siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan metode Course Review Horay pada siklus I sebesar 59,82 menjadi 70,31 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa metode Course
103
Review Horay telah membuat siswa bersemangat dan berkompetisi dalam pembelajaran matematika.
Rata-rata persentase respon siswa terhadap materi yang diajarkan dengan menggunakan metode Course Review Horay pada siklus I sebesar
61,22 menjadi 68,62 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa telah menyenangi materi trigonometri dengan menggunakan metode
Course Review Horay. Yang terakhir, rata-rata persentase respon siswa terhadap guru pada siklus I sebesar 59,38 menjadi 70,54 pada siklus II.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah menganggap guru peneliti sebagai guru mata pelajaran matematika. Peningkatan hasil angket
respon siswa terhadap metode Course Review Horay dari siklus I ke siklus II diiringi dengan meningkatnya hasil nilai rata-rata siswa yang disesuaikan
dengan nilai KKM yang telah ditetapkan oleh MA At- Tasyri’ Tangerang pada
pokok bahasan trigonometri.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Nilai Rata-rata Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Siklus Nilai Rata-rata Siswa Kurang
dari Nilai KKM Nilai Rata-rata Siswa Lebih
dari Nilai KKM Tidak tuntas
Jumlah Siswa Ketuntasan
Klasikal Jumlah Siswa
I 23,1
3 76,9
10 II
100 14
Dari data tabel 4.9 diperoleh informasi bahwa hasil nilai rata-rata siswa pada siklus I menunjukkan 23,1 dari 13 siswa yaitu berjumlah 3
siswa telah mendapat nilai kurang dari nilai KKM, sedangkan 76,9 dari 13 siswa yaitu berjumlah 10 siswa telah mendapat nilai lebih dari nilai KKM. Hal
ini berarti hasil nilai rata-rata siswa belum mencapai target yang diinginkan yaitu yang sesuai dengan nilai KKM sebesar 59,2.
104
Hasil nilai rata-rata siswa pada siklus II menunjukkan 100 siswa mendapat nilai yang lebih dari nilai KKM. Hal ini berarti hasil nilai rata-rata
siswa sudah mencapai target yang diinginkan yaitu yang sesuai dengan nilai KKM sebesar 59,2. Dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata
siswa kurang dari nilai KKM sebesar 23,1 dan terjadi peningkatan nilai rata- rata siswa lebih dari nilai KKM sebesar 23,1.
D. Interpretasi Hasil Analisis
Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan yang diperoleh data bahwa aktifitas siswa kelas X MA At-
Tasyri’ Tangerang yang terjadi pada saat itu hanya 34,5 dari 20 siswa, sebagian besar siswa bersifat pasif
selama proses belajar mengajar berlangsung, sehingga siswa terlalu mengandalkan informasi dari guru tanpa adanya upaya untuk belajar sendiri
atau dengan kata lain rasa ingin tahu siswa sangat rendah, kemampuan siswa dalam memahami rumus-rumus matematika yang diajarkan relatif kurang,
sehingga kurang mampu menggunakan rumus-rumus tersebut dalam memecahkan soal-soal, terutama soal-soal yang tidak bisa diselesaikan
langsung dengan rumus-rumus yang tersedia, siswa kurang terampil dalam menyelesaikan soal-soal yang menggabungkan beberapa konsep dan beberapa
rumus dalam penyelesaiannya, seringnya ketidakhadiran guru dalam proses pembelajaran matematika. Dari permasalahan tersebut, peneliti menghendaki
untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika di kelas tersebut, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif metode Course Review
Horay sehingga pemahaman konsep trigonometri siswa mengalami peningkatan.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK. Hasil dari penelitian ini yaitu pada siklus I rata-rata
persentase observasi aktifitas siswa sebesar 62, rata-rata persentase angket respon siswa terhadap metode Course Review Horay sebesar 59,32, dan
nilai rata-rata siswa 23,1 dari 13 siswa yaitu berjumlah 3 siswa telah mendapat nilai kurang dari nilai KKM, sedangkan 76,9 dari 13 siswa yaitu
105
berjumlah 10 siswa telah mendapat nilai lebih dari nilai KKM. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase observasi aktifitas siswa sebesar 88, rata-
rata persentase angket respon siswa terhadap metode Course Review Horay sebesar 68,44, dan nilai rata-rata siswa 100 siswa mendapat nilai lebih
dari nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
metode Course Review Horay dapat meningkatkan pemahaman konsep trigonometri.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Meningkatnya respon positif siswa terhadap metode Course Review
Horay CRH
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan setiap akhir siklus kepada siswa menunjukkan bahwa siswa cukup senang dan
semangat belajar dengan diterapkannnya model pembelajaran kooperatif metode Course Review Horay. Dengan adanya antusias dan semangat
siswa dalam belajar matematika dapat menginformasikan bahwa model pembelajaran kooperatif metode Course Review Horay ini dapat
menciptakan respon positif siswa terhadap pelajaran matematika. Selain itu, berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap metode
Course Review Horay diperoleh peningkatan respon positif siswa sebesar 59,32 pada siklus I menjadi 68,44 pada siklus II. Sehingga mengalami
peningkatan sebesar 9,12 dengan rata-rata keseluruhan siswa yang merespon positif pada siklus I dan siklus II sebesar 63,88, ini artinya
terjadi peningkatan respon positif siswa terhadap metode Course Review Horay.
106
2. Meningkatnya keaktifan siswa dengan pembelajaran Course Review
Horay
Berdasarkan hasil observasi akifitas siswa yang telah dilakukan setiap pertemuan diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase sebesar
62 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II. Sehingga mengalami peningkatan sebesar 26 dengan rata-rata keseluruhan siswa 75. Hal ini
berarti meningkatnya keaktifan siswa dengan pembelajaran Course Review Horay.
3. Meningkatnya ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran Course
Review Horay CRH
Berdasarkan hasil rata-rata tes tiap pertemuan dan diakhir siklus diperoleh informasi bahwa ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 76,9
dari 13 siswa meningkat pada siklus II menjadi 100 dari 14 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada ketuntasan belajar siswa
dalam pembelajaran Course Review Horay sebesar 23,1.
107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, secara umum penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Course
Review Horay dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman konsep trigonometri siswa kelas X MA At-
Tasyri’ Tangerang. Hal ini terlihat dari penjelasan berikut ini:
1. Respon siswa terhadap pembelajaran Course Review Horay CRH sangat
positif. Hal ini terlihat dari kenaikan persentase hasil angket respon siswa terhadap metode Course Review Horay dari sebesar 59,32 pada siklus I
menjadi 68,44 pada siklus II. 2.
Model pembelajaran kooperatif metode Course Review Horay CRH dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-
rata persentase observasi aktifitas siswa sebesar 62 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II.
3. Model pembelajaran kooperatif metode Course Review Horay CRH
dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata tes tiap pertemuan dan diakhir siklus yang diperoleh informasi
bahwa ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 76,9 dari 13 siswa meningkat pada siklus II menjadi 100 dari 14 siswa.
B. Saran
1. Berdasarkan penelitian ini, hendaknya guru matematika di MA At-Tasyri’
Tangerang bersedia menerapkan model pembelajaran kooperatif metode Course Review Horay CRH sebagai salah satu metode alternatif dalam
pembelajaran matematika. Karena di dalam penelitian ini terbukti telah meningkatkan pemahaman konsep trigonometri siswa.
108